webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · 科幻
分數不夠
314 Chs

Sedikit Ketenangan

"Sebuah kebetulan," tanya Kapten Dharma lagi pada Aldi. "Atau kau sudah merencanakan hal ini—yaa, mungkin kau sudah menguntit pesawat ini dari jauh-jauh hari, atau apa?"

Aldi tertawa halus, geleng-gelengkan kepala. Tapi, laki-laki tersebut tidak tersinggung karena hal itu. Sebab, bagaimana pun tentu saja sang kapten kapal perlu berjaga-jaga atas semua hal yang bisa merugikan perjalanan mereka.

Mungkin juga, sang kapten itu sendiri menyangka aku adalah bagian dari pemerintah Pangandaran, pikir Aldi.

"Aku sudah merencanakan hal-hal semacam ini sedari awal," jawab Aldi, ia tidak berusaha mengelak atau semacamnya. "Aku benci jika harus membohongi orang," lanjut laki-laki tersebut. "Tadinya memang seperti itu, merampas chameleon milik anak Penguasa Sungai Musi di Palembang, lalu melarikan diri ke daratan utama Asia."

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者