webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · 科幻
分數不夠
314 Chs

Rencana Ivy

"Can you do that?" tanya Yuma untuk lebih memastikan.

"Affirmative," sahut Aios.

"But it is clearly different," tukas Ivy. "It will feel very way different."

"May be," jawab Aios. "But it's a great option to reduce the risk of getting caught."

Sejenak mereka sama-sama berdiam diri memikirkan beberapa hal yang akan terjadi dan akan mereka lalui nanti.

"All right, Aios," ujar Ivy kemudian. "Do what you have to do."

"Very well," jawab Aios pula. "Just, wait for five minutes. And, see you later."

Detik selanjutnya, robot HR-17 itu diam mematung dengan cahaya di dadanya berkedip-kedip, lalu berubah warna dari biru menjadi merah. Dan kemudian, padam sama sekali.

Waktu lima menit terasa lebih lama dari itu bagi Ivy, Yuma, dan Shasha. Barulah setelah cahaya di dada robot tersebut kembali menyala merah, berkedi-kedip, dan kemudian berangsur-angsur berubah warna kembali menjadi biru, Ivy dan yang lainnya bisa sedikit bernapas lega.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者