webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · 科幻
分數不夠
314 Chs

Pikiran

Sammy baru saja menyelesaikan tugasnya ketika pintu utama ruang penyimpanan itu berdesis terbuka, lalu sosok Aldi muncul di hadapannya.

"Waah," ujar Aldi, lalu mendekat ke meja Sammy. "Kau rajin sekali Nona manis."

Sammy tertawa halus geleng-geleng kepala seraya merapikan meja kerjanya itu. "Maaf," ujarnya. "Anda siapa ya?"

"Aiih, ngambek dah tuh," Aldi menyeringai sembari menggaruk-garuk kepala. "Iya, iya, gue salah. Maaf."

"Waah," Sammy menyembunyikan senyumnya. "Ada yang merasa bersalah rupanya. Tapi, kenapa ya?"

"Sammy," ujar Aldi, lantas membungkuk di atas meja kerja Sammy, mendekatkan wajahnya ke gadis tersebut. "Ayolah. Aku… keasyikan ngerekam. Sorry, gak lagi-lagi deh."

"Begitu?"

Lalu, dengan cepat Sammy menangkup wajah Aldi dengan kedua telapak tangannya. Mendelik tajam ke dalam kedua bola mata laki-laki tersebut.

"Dengar, Tuan Aldi," ucapnya dengan suara setengah ditekan.

"Oke, aku sedang mendengarkan."

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者