webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · 科幻
分數不夠
314 Chs

Pelajaran Bagi Dokter Arogan

"Now," ujar Ivy sembari memerhatikan situasi di depannya. "Whre the hell the infirmary room?"

"Over there, My Lady," tunjuk si robot HR-17 ke sisi kanan.

Dengan cepat Ivy mengarahkan kendaraan itu ke sana.

"Wanna come out with me?" tanya Ivy kepada Shasha.

"Naah, I'm good," ujar Shasha yang lebih memilih untuk tetap berada di dalam kendaraannya.

"Well," sahut Ivy pula seraya membuka pintu kaca di samping kanannya. "Okay. You," tunjuknya pada robot tersebut. "Come with me."

Dengan didampingi oleh robot HR-17, Ivy lantas mendekati pintu masuk dari infrimary room tersebut.

Di dalam ruang kesehatann itu, Lucy sedang berdebat sengit dengan dokter tua yang didampingi seorang yang lebih muda. Alasannya sederhana, si wanita yang merasa dokter senior itu menganggap kehadiran Miska dan Xian hanya menjadi beban saja di dalam klinik tersebut. Toh, keduanya tidak bisa membantu apa-apa selain menghabiskan makanan.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者