webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · 科幻
分數不夠
314 Chs

Lubvasky

Adira keluar terlebih dahulu dari kamar Ivy, pandangannya liar mengawasi keadaan. Kemudian ia memberikan isyarat kepada Ivy jika tidak seorang pun terlihat di ruang tengah itu. Ivy bergegas keluar dari dalam kamar, keduanya sama mendekati pintu lainnya.

Dengan gadget yang terkoneksi pada semua fasilitas, Ivy dengan mudah membuka pintu tersebut, tidak ada hal yang eror atau sejenisnya kala panel itu memindai telapak tangan kiri sang gadis.

Bersama Adira, Ivy segera meninggalkan kediaman orang tuanya tersebut. Keduanya melangkah cepat di sepanjang lorong itu menuju sebuah elevator di sisi kanan.

Ivy baru bisa bernapas lega setelah ia dan Adira berada di dalam elevator yang membawanya ke lantai teratas.

"Kita akan menuju ke mana, Nona—maaf, Ivy?" tanya Adira. "SARO?"

"Tidak," ucap Ivy. "Di SARO terlalu banyak mata-mata Federasi. Bila Ayah sadar dengan apa yang kita lakukan ini, kita hanya akan tertangkap kalau berada di sana."

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者