"Xian, Sayang," Lucy berlutut di lantai itu, lalu menarik tubuh Xian ke dalam pelukannya. "Sudahlah, jangan menangis terus seperti ini. Para petugas itu pasti akan memukulmu kalau kamu tidak diam."
Miska lalu datang mendekati Xian, ia pun ikut memeluk Xian. Bagaimana pun, Miska dapat memahami perasaan Xian tersebut.
"Xian," panggilnya dengan suara bergetar sebab menahan kesedihan yang sama di dalam dada. "Kita kembali ke kamar saja."
"Benar, Sayang," sahut Lucy seraya mengusap-usap kepala Xian. "Ibumu, ayahmu, teman-teman… semua sedang berusaha untuk tegar. Berusaha untuk tetap kuat dengan keadaan ini semua, Xian."
Sementara itu, Yuan Xi kembali menaiki kendaraan unik tanpa roda dan tapa atap pelindung itu. Ia duduk di bangku belakang, dua petugas di bagian depan dan salah satunya sekaligus menjadi orang yang mengemudikan kendaraan tersebut.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者