webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · 科幻
分數不夠
314 Chs

Berita Menggembirakan

"Again?" delik Ivy kepada laki-laki tersebut yang tentu saja mengingatkan akan kejadian serupa saat Yuma akhirnya bisa bertemu Ivy kembali.

Tanpa pikir panjang lagi, Yuma pun berlari meninggalkan kedua wanita tersebut, ia tergesa-gesa menaiki anak tangga dan kembali ke dalam kamar, berusaha mencari-cari sesuatu untuk bisa menutupi tubuhnya.

Ivy tersenyum memandang ke arah Shasha yang wajahnya merah padam.

"Oops…" ujar Shasha tertawa tanpa suara.

"Naah, don't think too much," kata Ivy seraya mengalungkan tangannya ke bahu Shasha dan mengajak sahabatnya itu untuk meninggalkan dapur. "You've seen him naked before, haven't you? Do you remember, when we were in SARO back then?"

"I guess so."

Saat keduanya melintas di ruang makan dan Shasha melihat keberadaan satu robot yang sedang duduk di dekat meja itu membuat Shasha kembali gugup.

"Don't worry," ujar Ivy. "That's Aios."

"Aios?"

"Yeah … ermm, it's long story."

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者