webnovel

SC45 - When the Terra Falling Down

Bumi, tahun 2525 Masehi. Di masa itu kehidupan yang ada sudah sangat tidak terkendali. Kehidupan orang banyak tak lebih baik dari anjing jalanan. Seiring waktu, Bumi tak lagi bersahabat. Eksploitasi berlebihan menghancurkan semua hutan yang ada. Tanah tandus. Sungai mengering, danau menghilang, dan lautan tak lebih dari tempat pembuangan sampah raksasa di mana poluisi dan polutan bercampur baur menjadi racun mematikan. Teknologi memang sudah sangat maju, bahkan perjalanan antar bintang bukanlah sebuah kemustahilan lagi. Dan kala Bumi tak lagi bisa untuk ditinggali, para penguasa baru berbondong-bondong meninggalkan planet kelahiran mereka. Meninggalkan mereka yang tidak berdaya menunggu kematian datang menghampiri. Apakah Bumi akan benar-benar hancur? Lalu, bagaimana dengan nasib mereka yang tertinggal dalam perjuangan mencari keselamatan? Well, temukan semuanya di dalam cerita ini. Selamat membaca.

Ando_Ajo · 科幻
分數不夠
314 Chs

Ancaman yang Menakutkan

Adira tidak kuat untuk melanjutkan ucapannya. Wajah memerah, dan suara terdengar sengau, lalu tertunduk menahan isak tangis.

"Hei," Naomi segera memeluk tubuh Adira. "Kalau elu gak mau cerita, gak apa-apa, gue gak akan memaksa," ujarnya seraya mengelus-elus punggung Adira.

"Kalian tahu," ujar Adira kemudian seraya mengusap pipi yang basah oleh air matanya. "Tuan James itu sangat-sangat kasar pada Nona Ivy. Semenjak awal pertunangan mereka, Nona Ivy tidak pernah mendapat perlakuan lembut."

"Yeah," ujar Fraya. "Bisa kubayangkan hal itu. Dasar bangsawan sampah!"

"Kau sendiri bilang bahwa kau bersama Yuma, kan, saat itu?" tanya Adira.

"Begitulah," angguk Naomi. "Entah bagaimana Yuma mengenal gadis itu, lalu kemudian saat kami tertangkap oleh mata-mata Federasi, Ivy datang membantu kami bertiga, bahkan memberikan kendaraannya kepada kami."

"Setelah kejadian itu," lagi-lagi Adira menekan kesedihan di dalam dadanya. "Nona Ivy… diperkosa habis-habisan oleh Tuan James…"

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者