webnovel

Isi Hati Veve

     "Mah? Mamah kenapa?" 

    Fauzan baru pulang ketika dirinya mendapati Veve sedang menangis sendirian dengan ditemani segelas anggur. Bukan kali pertama dirinya melihat sang ibu dengan minuman keras itu, tapi ini adalah pertama kalinya ia melihat Veve sehancur ini. 

    "Ngapain kamu pake tanya saya segala? Sana ikut sama papah kamu!" Dari cara bicaranya saja sudah terlihat jika Veve sudah berada di bawah pengaruh minuman haram itu. 

    Fauzan menemaninya duduk di sebelahnya. Kursinya sengaja ia dekatkan dengan kursi Veve di meja pantry dapurnya ini. 

    "Aku temenin Mamah disini," kata Fauzan pelan tak perlu meminta jawaban apapun. 

    Veve tertawa pelan. Entah apa yang dia pikirkan hingga membuatnya tertawa begitu. 

    "Temenin saya? Jangan! Saya kan bukan siapa-siapa kamu. Jadi ibu pun saya gak becus," katanya membuat Fauzan menundukkan kepala. 

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者