webnovel

SAVE ME JUSEYO

Terlahir dengan luka yang begitu menjadikannya dewasa sebelum waktunya, membuat aleesha mengerti betapa kejamnya dunia mempermainkannya, tak ada yang mampu memahami betapa menyedihkan takdir yang sedang dilakoninya hari ini, besok, lusa dan mungkin untuk seumur hidupnya. Melihat tanpa terlihat, mendengar tanpa terdengar, meraba tanpa teraba, yang menyakitkan pada cerita ini adalah saat mencintai tanpa dicintai. Perihal cinta, ini tidak jauh beda menyakit dari luka kelam kehidupannya, pria berwibawa itu masih menjadi cinta pertamanya, mengagumi setiap inci dari parasnya, sisi gumawa yang membuatnya tergila-gila mengenyampingkan rasa benci dan memeluk erat rindu yang semakin tumbuh setiap hati nya, ya untuk lelakinya, lelaki yang sangat membencinya, ya itu ayahnya. Tiap kali lelaki itu menghancurkan mentalnya, sumpah serapah yang selalu keluar dari mulut itu membuatnya kehilangan masa kecilnya yang bahagia, berulang kali mencoba mengakhiri hidupnya, namun semuanya sia-sia, sampai pada akhirnya sisi buruk dalam hidupnya bangkit untuk memberontak, melanjutkan hidup dengan dua kepribadian yang berbeda. namun sosok lain datang disaat tak mampu lagi hatinya menerima kenyataan saat dia sudah sangat membenci hadirnya seorang laki-laki, wanita cantik bermata bak kucing nan menawan, sikap dingin, angkuh dan menyebalkan membuatnya jengah satu udara dengan dirinya, namun entahlah takdir kembali mempermainkannya, saat cinta menyapa lewat lewat seorang wanita, ya dia mencintai wanita gila itu, jauh dari perkiraannya, dia jatuh lebih dalam, dan tanpa disadari dia menyukai perasaan ini, perasaan anehnya terhadap ruby.

enda_your_bae · LGBT+
分數不夠
282 Chs

T I G A P U L U H S E M B I L A N

Sudah dua jam 30 menit, Ali sudah kembali bekerja, Rose sudah berangkat sekolah sedari tadi, sementara Salsa baru saja dia usir paksa karena wanita yang keras kepala itu ingin menemani Lisa juga katanya, tapi tidak dengan Jennie ini hari kamis, berarti harinya bersama Lisa seharian.

"Ih lama banget anak Bunda tidurnya"

Jennie sibuk menoel-noel hitung mancung dan bibir tebal namun sexy persis Suaminya itu, namun tak ada pergerakan sedikitpun, alhasil Jennie hanya memandangi wajah teduh itu, tak ada kata bosan, benar saja, Jennie malah semakin candu.

"Ama anak sendiri aja gue bisa jatuh cinta"

Dia terkikik geli saat Lisa yang selalu saja memintanya untuk menjadi kekasihnya, anak itu memang se absurd itu, kadang dia selalu menciumi bibir Jennie, atau memeluknya seperti tak ingin dia pergi, seperti saat ini, kala mata itu mulai terbuka, kata pertama yang keluar malah.

"Cium bunda"