webnovel

SAVE ME JUSEYO

Terlahir dengan luka yang begitu menjadikannya dewasa sebelum waktunya, membuat aleesha mengerti betapa kejamnya dunia mempermainkannya, tak ada yang mampu memahami betapa menyedihkan takdir yang sedang dilakoninya hari ini, besok, lusa dan mungkin untuk seumur hidupnya. Melihat tanpa terlihat, mendengar tanpa terdengar, meraba tanpa teraba, yang menyakitkan pada cerita ini adalah saat mencintai tanpa dicintai. Perihal cinta, ini tidak jauh beda menyakit dari luka kelam kehidupannya, pria berwibawa itu masih menjadi cinta pertamanya, mengagumi setiap inci dari parasnya, sisi gumawa yang membuatnya tergila-gila mengenyampingkan rasa benci dan memeluk erat rindu yang semakin tumbuh setiap hati nya, ya untuk lelakinya, lelaki yang sangat membencinya, ya itu ayahnya. Tiap kali lelaki itu menghancurkan mentalnya, sumpah serapah yang selalu keluar dari mulut itu membuatnya kehilangan masa kecilnya yang bahagia, berulang kali mencoba mengakhiri hidupnya, namun semuanya sia-sia, sampai pada akhirnya sisi buruk dalam hidupnya bangkit untuk memberontak, melanjutkan hidup dengan dua kepribadian yang berbeda. namun sosok lain datang disaat tak mampu lagi hatinya menerima kenyataan saat dia sudah sangat membenci hadirnya seorang laki-laki, wanita cantik bermata bak kucing nan menawan, sikap dingin, angkuh dan menyebalkan membuatnya jengah satu udara dengan dirinya, namun entahlah takdir kembali mempermainkannya, saat cinta menyapa lewat lewat seorang wanita, ya dia mencintai wanita gila itu, jauh dari perkiraannya, dia jatuh lebih dalam, dan tanpa disadari dia menyukai perasaan ini, perasaan anehnya terhadap ruby.

enda_your_bae · LGBT+
分數不夠
282 Chs

S E R A T U S T I G A P U L U H L I M A

Sudah hampir tengah malam, namun wanita berlesung pipi itu masih betah untuk duduk di hamparan rumput yang menghadap ke danau dekat rumah sakit.

7 jam sudah Jisu hanya diam dengan tatapan kosongnya, gadis itu bahkan sangat terluka, walaupun dia tidak bicara sedikitpun tentang itu.

"Jisu..

Gadis berlesung pipi itu tersentak, dia terkejut melihat sosok Alden berdiri dengan sendu di depannya, dia benci tatapan menyelidik itu, dia tidak suka orang mengasihaninya.

"Lo liat semuanya kan?"

"Hmm, boleh gue duduk"

"Boleh, lagian tanah ini bukan punya gue"

Alden mengangguk, dia paham kondisi Jisu saat ini, tapi ingin rasanya dia menjadi sandaran untuk gadis itu saat ini, mengingat banyaknya luka yang menghantamnya tiada henti.

"Kalau lo mau bilang gue gak salah lo salah"

Jisu melempar batu itu ke tengah danau, lalu tersenyum setelahnya, memang benar tidak ada yang tau bagaimana Jisu menyakiti Bobi selama ini, yang orang lain lihat mereka bahkan baik-baik saja setiap hari.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者