webnovel

SAVE ME JUSEYO

Terlahir dengan luka yang begitu menjadikannya dewasa sebelum waktunya, membuat aleesha mengerti betapa kejamnya dunia mempermainkannya, tak ada yang mampu memahami betapa menyedihkan takdir yang sedang dilakoninya hari ini, besok, lusa dan mungkin untuk seumur hidupnya. Melihat tanpa terlihat, mendengar tanpa terdengar, meraba tanpa teraba, yang menyakitkan pada cerita ini adalah saat mencintai tanpa dicintai. Perihal cinta, ini tidak jauh beda menyakit dari luka kelam kehidupannya, pria berwibawa itu masih menjadi cinta pertamanya, mengagumi setiap inci dari parasnya, sisi gumawa yang membuatnya tergila-gila mengenyampingkan rasa benci dan memeluk erat rindu yang semakin tumbuh setiap hati nya, ya untuk lelakinya, lelaki yang sangat membencinya, ya itu ayahnya. Tiap kali lelaki itu menghancurkan mentalnya, sumpah serapah yang selalu keluar dari mulut itu membuatnya kehilangan masa kecilnya yang bahagia, berulang kali mencoba mengakhiri hidupnya, namun semuanya sia-sia, sampai pada akhirnya sisi buruk dalam hidupnya bangkit untuk memberontak, melanjutkan hidup dengan dua kepribadian yang berbeda. namun sosok lain datang disaat tak mampu lagi hatinya menerima kenyataan saat dia sudah sangat membenci hadirnya seorang laki-laki, wanita cantik bermata bak kucing nan menawan, sikap dingin, angkuh dan menyebalkan membuatnya jengah satu udara dengan dirinya, namun entahlah takdir kembali mempermainkannya, saat cinta menyapa lewat lewat seorang wanita, ya dia mencintai wanita gila itu, jauh dari perkiraannya, dia jatuh lebih dalam, dan tanpa disadari dia menyukai perasaan ini, perasaan anehnya terhadap ruby.

enda_your_bae · LGBT+
分數不夠
282 Chs

S E R A T U S L I M A P U L U H D E L A P A N

" Dokter Zizi tolong Ruby harus segera di tangani"

"baik dok"

Zizi adalah dokter yang bertanggung jawab terhadap Ruby yang diminta khusus oleh keluarga kim, sebagai pemilik rumah sakit bukan hal sulit untuk membuat dokter itu bekerja sesuai dengan keinginannya.

Satu jam sudah Ruby ditangani di dalam sana, banyak pertanyaan yang berada di dalam otaknnya, ada apa sebenarnya dengan Ruby.

"Dokter Lisa"

Lisa mendongak kala perempuan berjas sama dengannya itu keluar dari ruangan UGD itu.

"Gimana Ruby?"

"Aku ngerasa harus katakan ini, ada yang salah sama tubuh Ruby, tadi saya udah lakuin pemeriksaan endoskopi, hasilnya bakal keluar 3 jam lagi, kita liat apa kecurigaan aku bener"

"Lakuin yang terbaik dokter"

Setiap hal yang mungkin belum siap untuk dilakukannya, yaitu merelakan, namun sulit hanya untuk sekedar kata ikhlas.

"Kak.. Ruby gimana?"

"Masih di periksa Bun"

Jennie melapalkan doa, semoga yang selama ini terjadi tidak kian memburuk.