bertahun-tahun sejak diangkat jadi Raja. Aji mulai bosan dengan hiruk-pikuk kerajaan. tidak ada kebebasan. hidup dalam istana walaupun semua terpenuhi. makan kekayaan bahkan siapapun mau jadi selir pemuas nafsu Aji. tapi baginya tak ada yang secantik kekasihnya. Ken Jingga.
dipanggil dua orang yang menolongnya dulu. Teja dan Bambang. mereka jadi Abdi Aji. bagi mereka Aji adalah pahlawan karena sudah membunuh siluman buaya. Teja adalah korban pembantaian. karena tidak mau mengorbankan anak mereka. sekeluarga dimakan oleh Dewata Cengkar. Teja melihat semua keluarganya dimakan dalam persembunyian.
Bambang saksi hidup pembantaian satu desa hanya karena mereka tidak mau mengorbankan anak perawan. dibakar disiksa. saat Bambang pulang dari berladang.
Aji melepaskan singgahsana. melepaskan mahkota. siapapun berharap jadi Raja. tapi hatinya tak tenang. terbayang akan indahnya kisah kasih bersama Ken Jingga. tiap hari dia berkunjung di makamnya. bercerita tentang kejadian yang dialami.
sungguh cinta tak harus memiliki. cukup kisah ini jadi saksi cinta mereka.
ditinggalkan semua kenangan masa lalu. hidup harus kedepan. berkelana bertiga. mencari makna kehidupan. menjadi pahlawan yang sebenarnya. sesuai dengan anganya.
membantu yang lemah, menolong yang tertindas dan menyantuni orang miskin.
Aji menemukan kedamaian dalam hidup. dikelilingi tawa riang anak kecil. melihat bukti kekuasaan Sang Hyang Tunggal berupa alam dan isinya. semua yang dipelajari di pendeta Anggara Sena terbukti. kedamaian keselarasan dengan alam. "alam akan memenuhi semua permintaan kita asalkan kita merawat alam dengan bijak". ucap Pendeta Anggara Sena.
panen melimpah saat kita bisa merawat tanaman. sungai banyak ikan dan tidak banjir. hewan peliharaan gemuk.
"karena alam memang diciptakan untuk manusia. maka kita harus bisa berterima kasih. perlunya rasa syukur atas kenikmatan hidup, kenikmatan berhubungan sosial dan kenikmatan yang alam berikan kepada kita. " Pendeta Anggara Sena menjelaskan kepada Aji.
"guru inginku bertemu belajar lagi. sungguh aku masih bodoh memahami kehendak Tuhan." ucap Aji mengingat apa yang gurunya ajarkan.
Aji mengajari Silat kepada kedua abdinya. hingga benar-benar bisa disebut pendekar.
usianya sudah mantap untuk berumah tangga. sudah layak menggendong anak. baginya masa lalu dengan Ken Jingga sudah harus bisa dilupakan. 'bukanlah manusia hidup didunia ini harus melanjutkan kehidupan dengan menghasilkan keturunan?' Aji bertanya pada hatinya.
mendengar ada sayembara untuk menikahi putri Raja di barat Jaya Dwipa. tiga bulan lagi. bersiap-siap Aji mengajak Bambang karena usianya lebih muda dari Teja. lebih kuat berjalan.
Ditinggalkan Teja beserta keris pusakanya.
"jangan pernah dikasihkan kepada siapapun walaupun dia berkata aku yang menyuruhnya". Aji berkata kepada Teja.
"baik tuan." jawab Teja. memberi hormat kepada Aji sambil menggendong keris pusaka tuanya.
berjalan baru memasuki bulan kedua. desa tempat mereka menginap diserang oleh sekelompok siluman. hampir tiap hari ada yang meninggal. dibunuh siluman. Aji dan Bambang terus berjaga bergantian. melawan para siluman bersama para pemuda.
lewat setengah bulan. Aji sudah kewalahan melawan dengan tangan kosong. disuruhnya Bambang mengambil senjata pusaka.
"ambil senjata pusaka yang di Teja. kita membutuhkan itu. " ucap Aji kepada Bambang. pergilah Bambang menemui Teja untuk mengambil senjata pusaka. setelah berbasa-basi sama-sama kekeh. Teja kekeh mempertahankan senjata. Bambang kekeh mengambil senjata pusaka tuanya.
bertarung lah dua sahabat. sama-sama berilmu dari Aji. sama kuat. dan akhirnya sama-sama mati. mempertahankan perintah tuanya.
setengah bulan tanpa kabar. setelah Aji mengalahkan para siluman. Aji kembali kerumah untuk menemui mereka berdua.
rumah mereka sepi. bau busuk menyebar dibelakang rumah. banyak pohon tumbang. bekas perkelahian. dilihatnya dua sosok Abdi setianya. berpegang tangan. mati dengan luka di dada.
setelah mengubur mereka dengan layak. Aji mengambil senjatanya dan pergi ke sayembara. tersisa satu bulan untuk kesana. "perjalanan hidup kadang kita tidak bisa menebaknya. hanya bisa berencana dan mempasrahkan semua kepada Sang Hyang Tunggal". perkataan gurunya yang muncul dalam fikiran Aji.
dalam kesedihan yang mendalam. Aji merenung akan kejadian demi kejadian dalam hidupnya. dari kisah cinta yang indah seumur jagung yang berakhir mengenaskan. dan kisah dua Abdi yang setia selama sepuluh tahun. berakhir sama.
"dibalik semua kejadian pasti ada makna tersirat maupun tersurat. coba kau renungkan." Aji mengingat kata gurunya.
jadilah Pendhito Aji Saka.
hilanglah semua nafsu duniawinya. keinginan sahwat, harta, pangkat, pengakuan dan kekuasaan. dilebur dalam kenangan masa lalu.
dibuatnya aksara Jaya.
Ha-Na-Ca-Ra-Ka. ada kisah tentang dua abdi
Da-Ta-Sa-Wa-La. keduanya terlibat perselisihan.
Pa-Da-Ja-Ya-Nya. sama-sama sakti
Ma-Nga-Ba-Ta-Nga. mereka tewas bersama
diajarkan kepada sesama para penduduk desa. semua pengetahuannya, baca tulisan, ilmu perbintangan, ilmu musim (kalender). ilmu pertanian.
ilmu silat dan ilmu kehidupan. (pencarian jati diri. pengenalan diri pribadi. mengenal Tuhan) semua terangkum pada aksara Jaya.
"begitu cerita dari Aji Saka. pendiri silat Hanacaraka. sekarang mulai menghilang." ujar ki Sentani. mengakhiri cerita.