Kurang dari satu jam sebelum pesawat lepas landas, Yura dan Lina duduk di luar ruang tunggu VIP. Mereka menunggu lama untuk check-in.
Yura termenung. Dia sedang memikirkan Dion. Apa yang terjadi dengan pria itu? Yura tidak bisa menghubunginya melalui telepon, dan dia bahkan tidak melihat sosok itu di pagi hari. Dia menyalahkan dirinya karena tidur terlalu nyenyak, jadi dia tidak tahu kapan Dion pergi dari sisinya. Ketika dia bergegas ke bandara, pria itu masih belum bisa dihubungi.
Merasa sedikit tersesat di hatinya, Yura bangkit dari kursinya, "Ayo pergi. Lina, pesawatnya segera lepas landas."
"Jangan khawatir, masih ada waktu, kenapa tidak duduk dulu?" Lina meraih tangannya dan duduk. Dia terlihat tenang dan rileks. Dia benar-benar tidak tahu seperti apa gejolak di hati Yura.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者