Episode 93
Firanda duduk termenung di taman bunga, sekalipun sang suami mengatakan untuk tidak selalu menyalahkan diri, tapi tetap saja dia merasa sangat bersalah. Hqri-hari yang dilalui suaminya sedikit pun tidak ada ketenangan tanpa rasa sakit, makan pun jadi sedikit. Wajahnya semakin pucat dan tubuhnya berubah kurus, tanpa terasa air matanya menetes mengingat semuanya.
Banyak yang sudah mengingatkannya untuk segera memberikan hati pada suaminya kalau memang sungguh cinta, tapi nyatanya dirinya justru dikalahkan dengan rasa takut yang selalu menghantui.
"Ahhhah…" Ia menarik napas dalam dan mengeluarkannya perlahan, penyesalan memang selalu datang di akhir. Air mata menetes tanpa bisa untuk dikendalikan, bhatin perih karena tak mampu untuk melindungi yang terkasih.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者