Episode 146
Maulana tersenyum, ia teringat kejadian ketika istrinya bahkan menyatakan untuk menjadi miliknya. Fira heran melihat sang suami senyum-senyum,"paman! Ngapain senyum-senyum sambil lihatin dua remaja itu. Jangan bilang paman ada hati dengan mereka."
"Eheheh, istriku. Aku hanya teringat saat usiamu masih 8 tahun, kau bahkan langsung menyatakan bahwa mulai hari itu kamu adalah istriku. Aku bahkan tidak terpikir menikahi anak di bawah umur," jelas Maulana sambil membelai lembut wajah cantik istrinya.
"Hi.. paman masih ingat saja, bagaimana lagi. Kita itu tidak boleh menyia-nyiakan rizky, ada pria tampan di depan, ya udah, ajakin nikah saja. Masalah gengsi itu pikir belakangan," balas Fira penuh percaya diri.
"Aku setuju, mbak," sahut Naira, ia mengalihkan perhatiannya pada sang ayah, tangannya terulur menyentuh tangan sang ayah dan mulai memasang wajah memelas.
"Ayah, lamarkan mas Ivan untukku ya? Aku janji akan menjadi istri yang baik," rengeknya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者