Episode 117
Farhan mengangguk saja, lagi pula apapun ayang dikatakan seorang boss besar itu akan selalu dianggap benar, dan uang yang dikeluarkan juga bukannya jadi dirinya cari aman saja.
Cetrine merasa sangat bangga terhadap putra pertamanya tersebut, dia masih sempat memikirkan orang lain sedang dirinya berada dalam kesulitan,"ibu bangga padamu."
Pria itu tersenyum, tapi mendadak nyeri di hatinya kembali terasa. Ia pun membungkukkan tubuhnya untuk menahan nyeri tersebut, Cetrin, Farhan dan para pegawai panik melihat bossnya nampak kesakitan,"Van, kamu kenapa lagi?" tanya wanita itu khawatir.
Maulana tersenyum lemah, wajahnya sangat pucat dan berkeringat dingin. Tubuhnya terasa sangat lemas serta perutnya terasa begitu menyakitkan,"tidak apa-apa, bu," balasnya sambil menahan sakit.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者