semenjak malam itu tiwi dan raka sudah tak lagi bersama,tiwi mulai menjauhi raka.mereka bersikap seolah tak saling mengenal sama sekali.hari itu raka mampir ke rumah adrian karna adrian meminta nya untuk mampir dulu sejenak seusai mereka lelah berolah raga di luar.raka sebenarnya enggan untuk mampir,dia tak ingin bertemu tiwi sama sekali,tp karna adrian memaksa dia pun tak bisa menolak.apalagi adrian mengatakan kalau ibu nya sedang keluar kota sudah beberapa hari,jadi dia tak perlu bertemu dengan ibu nya itu.sementara pa bimo yang mengetahui raka sedang berada di rumah nya segera pulang cepat dari kantor.dia sengaja ingin bertemu dan melihat keadaan raka.setelah sampai kerumah di dapati nya raka dan adrian tengah asik ngobrol di ruang keluarga.
" papihhh...!!! tumben jam segini pulang?? " tanya adrian yang terkejut melihat kedatangan pa bimo
" papih lagi ingin pulang siang,sudah lama papih ga makan siang di rumah... " ucap pa bimo,sambil sesekali menatap raka.
"apa kabarmu raka?? kamu terlihat kurusan sekarang... " lanjut pa bimo...
raka mencoba tersenyum.
" baik... " jawab nya singkat.
" marniii...!!!! " teriak pa bimo
" marni....!!!! " tak lama bu marni datang menghampiri.
"iya pa...? " tanya bu marni.
"siapin makan,kami mau makan siang... "ucap pa bimo.bu marni mengangguk
" iya pa... " bu marni segera berlalu ke dapur.
" adrian,saya pulang dulu... " ucap raka sambil beranjak dari duduk nya.
" makan dulu,jangan dulu pulang " ajak pa bimo.
" tak usah saya makan d rumah saja " balas raka...
" ayo lah raka,papihku yang minta lho.ga tiap hari juga kamu makan di sini... " pinta adrian. raka terdiam sejenak.lalu kemudian duduk kembali.
"baiklahhh" jawab nya.tak lama bu marni mempersilahkan ketiga nya makan.mereka segera beranjak. di meja makan tampak makanan sudah tertata rapi.tiwi tampak ikut merapikan piring piring di atas meja.dia terlihat cuek dan sama sekali tak peduli akan kehadiran raka. raka pun tampak acuh juga,hanya sesekali dia melirik.
" silahkan pa,den adrian,raka..." ucap bu marni,masih tampak ramah walau pun sudah mengetahui raka dan tiwi sudah tak berhubungan lagi.mereka pun segera duduk.
" kelihatan nya kamu dan tiwi sedang marahan " ucap pa bimo.sambil menyendok nasi dan di berikan satu satu pada raka dan adrian.lagi lagi raka hanya terdiam dan tersenyum.
" tumben pih,mau sendokin nasi...? "tanya adrian yang merasa aneh dengan sikap ayah nya.
"ga tiap hari kan nak? lagian biar kalian ga susah.nasi nya kan dekeut papih... "ucap pa bimo. lalu mereka menyantap hidangan nya.
raka sedikit termenung.keinginannya untuk makan bersama keluarga nya terwujud.meskipun tanpa ibu nya dan bukan masakan ibu nya.air mata nya sedikit berlinang.tp ia berhasil menahan nya agar tak terjatuh.
" kenapa raka "? tanya pa bimo ketika melihat raka menelan ludah nya sendiri.
" tak apa apa... " jawab nya sambil melanjutkan makan.tiba tiba saja bu vera datang dan mengejutkan mereka.
" wah lagi pada makan siang,papih juga tumben makan di rumah?? " ucap bu vera semua nya tampak terkejut,apalagi raka.bu vera belum sadar akan kehadiran raka.
" loh mamih udah pulang.katanya besok?" tanya adrian.
" mamih sudah kelamaan ninggalin rumah, kangen kan sama kalian... " bu vera pun duduk hendak ikut makan bersama.tapi alangkah terkejutnya dia mendapati raka duduk di antara mereka.
" kenapa dia ada disini?? " bu vera tampak menunjuk raka.
" sudah lah mih,kita makan saja... "ucap pa bimo.
" mana bisa mamih makan satu meja sama dia,yang ada ngilangin napsu makan saja.." bu vera tampak berdiri kembali.
" mamih sudah bilang,mamih ga suka anak brandal ini masuk ke rumah ini "teriak nya sambil kembali menunjuk raka.raka pun berdiri.
" saya pulang dulu adrian... " ucap raka.
" loh loh... habiskan dulu makan nya raka... " ucap pa bimo.
" mamih apaan sih...!!!"sambung adrian tampak kesal.
" ya sudah saya pulang dulu... " raka pamit pada adrian lalu mulai beranjak untuk pulang.
" lihat dia,lihat pih.benar benar ga ada sopan santun nya sama sekali.dasar anak jalanan.mana tau etika dan didikan orang tua...!!! "bentak bu vera.sesaat raka menghentikan langkah kaki nya.lalu kembali melangkah dan mengabaikan bu vera.
" sudah mih cukupppp...!!! "bentak pa bimo sambil ikut beranjak berdiri.di susul adrian.
" mamih keterlaluan... " adrian tampak kesal.dia dan pa bimo segera berjalan meninggalkan bu vera..
" kenapa? heiii... selesaikan makan kalian dulu... " ucap bu vera,yang melirik nasi di piring mereka yang mungkin baru di santap beberapa sendok saja.
" napsu makan kami hilang... " ucap pa bimo sambil berlalu.adrian segera menyusul raka yang sudah berjalan terlebih dahulu.dan meninggalkan ibunya sendirian.
" raka... " teriak adrian.saat mendapati raka di halaman rumahnya.raka menoleh dan tersenyum.adrian segera menghampiri nya.
" maaf tentang mamih barusan " ucap adrian.raka menepuk bahu adrian.
" tak apa apa,mamih kamu juga benar.saya nya saja yang main lagi kesini,main lagi kesini.padahal sudah di larang... " jelas raka.
" kan aku yang paksa mampir.aku bener bener ga enak... " ucap adrian.
" ya sudah,aku antar pulang "sambung adrian
" tak usah.biar saya pulang sendiri..."
" sudah jangan menolak,ini itung itung permintaan maaf ku.tunggu..." adrian pun masuk sebentar meminta izin pada pa bimo.tak lama adrian datang dengan motor matik yang biasa di pakai pak somad atau keluarga tiwi." wahh tumben pake ginian... "? tanya raka yang terheran heran melihat adrian memakai matik sambil tertawa.
"sudah jangan meledek.enakan pake motor.motor punyaku kan di simpen di rumah si cepi.pake yang ada aja.nihhh..." adrian menyodorkan helm ke raka.raka segera memakainya lalu membukakan pintu gerbang.mereka pun melaju dengan motor nya. pa bimo memandang nya dari kejauhan dia terlihat tersenyum bahagia.melihat ke dua putra nya tampak saling menyayangi...
pak bimo masuk kembali ke dalam rumah nya,sementara di dalam bu vera tampak menunggu nya dengan mimik muka kesal.pa bimo mencoba menghindari bu vera karna sudah yakin kalau istri nya itu tengah murka.
"papih ini gimana sih? katanya mau bantu mamih jauhin anak kita adrian sama anak berandaln itu... " teriak bu vera.
"sudahlah mih,mereka cuma berteman.biarkan saja... "balas pa bimo.
" papih liat kan,sekarang adrian berani sama mamih.itu karna dia salah bergaul.adrian kini kalo mamih manja manja sudah ga mau lagi... " ucap bu vera lagi.
" ya bagus dong mih.biar adrian belajar mandiri.lagian ga baik juga selalu perlakukan adrian kaya anak kecil... "
" papih ko gini,sekarang bela bela anak itu. ngga sayang emang sama anak sendiri" bu vera tampak makin marah.
" udah lah mih,papih lagi ga mau bertengkar... " pa bimo meninggalkan bu vera sendiri.
" pih,papihhhh...kebiasaan kalo mamih lagi ngomong.pihhh...mamih belum selesai"
teriak nya.tapi pa bimo seolah malas dan tak peduli.