webnovel

Rindung Bella

Bella nama nya, anak kecil perempuan blasteran Belanda Indonesia, beramput cokelat agak keriting sebahu. pertama Kali aku merasakan sosok anak kecil ini , aku merasakan kegelisahan Dan ketakutan yang sering mendatangi Ku. Perkataan dia pun terus mendengung dalam telinga Ku "aku sedih, aku butuh teman, aku ingin minta tolong, aku kesepian...".Terdengar jelas dalam kuping Ku. Aku merasa takut akan gangguan hal Itu. Bella, dia anak kecil perempuan blasteran yang butuh teman, yang selalu mengajak ku bermain bersama, tetapi aku tidak mau terlalu dekat dengan nya. Selalu aneh dalam hidupku saat aku kenal dengan sesosok anak perempuan kecil ini. Dia yang ingin menjaga ku , selalu ingin menjaga ku, dalam sedih dalam gundah , layaknya seorang adik yang membutuhkan kasih sayang Dari seorang kakak perempuan. "Jangan ganggu aku Bella". Ini adalah kisah Ku sendiri, kisah nyata yang aku alami sendiri tanpa ada rekayasa dan tambahan yang dilebih-lebihkan. Percaya tidak percaya itu pendirian kalian masing-masing, tapi ini yang aku alami kisah nyata yang selalu menghantui Ku.

Erisa_Erisa · 灵异恐怖
分數不夠
18 Chs

Tempat dimana Ku Bertemu Bella

mulai bangun Dari tempatnya, ayam yang berkokok kencang membuat suasana begitu hangat. Ya ini hari minggu  dimana memulai kegiatan yang cukup padat, mulai Dari bangun tidur , beresin kamar tidur ku, mencuci baju , mencuci piring, mengepel , memasak sekali pun aku kerjakan Dan membersihkan seisi rumah sendirian, dikarenakan mama Ku pergi entah kemana tidak berpamitan kepadaku. Mama pergi Dari pagi hari sebelum matahari muncul , mungkin mama ada keperluan dengan teman-teman nya sampai tidak ingat untuk berpamitan kepada Ku .

Oke aku mulai saja bekerja bersih-bersih sendirian, seperti biasa aku tidak bisa menghilangkan hobby Ku mendengarkan musik, Ku nyalakan speaker musik sekeras-kerasnya agar tidak terasa cape ketika sambil mendengarkan musik. Baiklah awal pekerjaan Ku mulai dari kamar Ku sendiri, kamar Ku istanaku kan agar terlihat rapih dan bersih, dan selanjutnya aku teruskan ke pekerjaan rumah lainnya.

Jam menunjukkan pukul 10.00 WIB. Tidak terasa pekerjaan rumah sudah selesai , terasa cape memang membersihkan seisi rumah hanya seorang diri, aku beristirahat sebentar untuk menghilangkan rasa lelah Ku.

"Difikir-fikir bosan sekali diam dirumah saat ini ,apalagi semua orang rumah pergi."

Fikir Ku sambil melamun ke atap-atap langit. Aku mencoba menghubungi kekasih Ku yang bernama Diatna.

Melalui pesan singkat

"Di kita pergi main yu..."

"Boleh saja, tapi kita mau pergi kemana?"

Balas Diatna sambil menanyakan akan kemana kita hari ini?.

Singkat cerita dari pesan tersebut , kita masih bingung akan pergi kemana?

Ya sudahlah akhirnya aku yang memutuskan untuk pergi kemana. Ke tempat perkebunan Teh didaerah Bandung Selatan.

Aku pun bersiap-siap untuk pergi.

ehhh... Tak lupa ko aku mandi , dan begitu pun Diatna.

Kita janjian pukul 11.00 WIB. Yahh hari itu aku ingin berpenampilan cantik entahlah mengapa begitu aku tidak tahu, aku menunggu kabar Diatna, tetapi balum ada pesan satupun darinya.

Pukul menunjukkan 11.25 WIB.

"Lama sekali dia...!!!" Celetus Ku.

Tidak lama dari itu, Diatna pun datang dan sudah menunggu di halaman depan rumah Ku. Sesegera aku keluar dan tak lupa mengunci pintu rumah , ku simpan kunci tersebut di rak sepatu depan rumah,

"akhirnya kau datang juga"

Seru ku sambil menaiki motor metik berwarna merah berpolet hitam putih tersebut.

Sesampainya ditempat tujuan, ya memang begitu sejuk dengan pemandangan kebun Teh yang menyegarkan mata, seperti karpet hijau besar saja.

Pukul 15.00WIB.

Kabut mulai turun dan udara dingin makin terasa menusuk badan ku. Tidak lama dari itu , hujan pun turun dengan derasnya diikuti dengan kabut yang begitu tebal semakin dingin yang aku rasakan. Kita pun mencari tempat berteduh dan akhirnya menemukan tempat tersebut, aku tidak kuat dengan udara yang amat dingin kaki dan tangan ku tidak bisa dirasakan, sama hal dengan Diatna memang kami memiliki kesamaan yang banyak , terutama tidak kuat dengan udara yang dingin.

Hari mulai sore, kita pun beranjak pergi dari tempat itu meskipun hujan masih turun tetapi kita memaksakan diri untuk pulang karena hari semakin sore.

Aku semakin tidak kuat menahan rasa dingin, tangan ku sedingin es. Diatna pun menyuruhku untuk memasukkan tangan ku ke saku jaket nya ,

"yasudahlah dari pada aku kedinginan."

seruku dalam hati.

Tak lama , kita hampir sampai dirumah ku tetapi orang rumah belum saja pulang , akhirnya Aku memutuskan untuk diam dulu dirumah Diatna.

Sampailah kita dirumah ayah nya.

entah kenapa badan ku terasa berat , pusing, panas, dan mataku berkunang-kunang hitam gelap. Aku pun berbaring diruangan tengan

"kenapa sa?"

Tanya Diatna

"tidak apa-apa Di mungkin aku hanya masuk angin saja..." Jawabku.

Lalu dia mengambilkan makanan dan obat untuk aku minum karena dia tidak tega melihat aku kesakitan panas.

" nasi kamu mana Di?, apa kamu tidak makan ?" Tanyaku .

"tidak ca, kamu saja yang makan biar kamu pulih kembali". Jawab Di

Aku tahu dia kelaparan tetapi aku sudah tidak kuat dan lemas sekali.

Jam menunjukkan pukul 18.00WIB. Aku yakin Diatna akan mengajak ku ke rumah ibu nya yang tidak jauh dari rumah ayah nya yang sedang kami tempati,

"ca kita kerumah ibu ku?.."

Omongnya, tuhh kan firasat ku benar .

kami pun pergi ke rumah ibu Diatna yang tidak jauh dari tempat kami. Sesampainya didepan halaman rumah nya, aku semakin merasakan hal yang negatif dan tidak enak, selalu ada yang melarangku masuk kedalam rumah itu.

Diatna pun turun dari motor dan berjalan ke arah rumah tersebut , aku hanya terpaku diam dimotor tidak mau turun apalagi masuk ke dalam rumah itu, tetapi Dia memanggil ku untuk masuk kedalam bersamanya.

Sebelumnya aku belum pernah bertemu dengan ibu nya Diatna kekasih ku dan baru sekarang aku datang ke rumah ini.

Terpaksa perlahan turun dari motor, bathin ku semakin takut tidak enak akan suasana rumah yang begitu agak gelap kurang penerangan.

Dihalaman depan teras , aku sudah disuguhkan dengan sesosok wanita berambut panjang memakai dres putih agak Kotor , dia hanya melihat ku saja. Perasaan ku semakin tidak enak

"ada apaa dengan ku ?" Dalam hatiku aku bertanya-tanya.

akhirnya aku bertemu dengan ibu kekasihku ,dia sangat ramah dan sopan. Tetapi aku semakin tidak nyaman dengan suasana rumah tersebut, banyak sekali makhluk-makhluk yang memandangiku , aku hanya diam tidak berbicara.

Tetapi aku sudah terbiasa dengan hal yang seperti ini. Kepala ku semakin pusing rasanya ingin pingsan saja pada saat itu, tamu semakin banyak yang berdatangan ( makhluk gaib )dan semakin banyak pula mereka melihatku dengan tatapan yang aku tidak suka.

Untuk menenangkan fikiran bathin spontan saja tangan ku menggenggam tangan Diatna

"kamu kenapa sa?" Tanya nya kebingungan kenapa aku memegang tangan nya.

"tidak apa-apa Di " jawabku dengan senyum manis.

Rasanya ingin cepat pulang ke rumah ku, dan cepat berbaring dikasur. Tetapi wajah ku semakin pucat semakin lemas , tidak tahan untuk menopang tubuh ku sendiri.

aku ingin cepat pulang :( , mereka (makhluk gaib) masih saja memandangi ku.

"Kenapa sih mereka ini? Terus saja memandangi ku!!" Seru ku dalam hati.

Kalian pasti bertanya-tanya kenapa aku tidak bilang hal ini kepada kekasihku?

Karena, aku takut kalau dia tidak percaya seperti hal mistis seperti itu, apalagi aku sendiri yang mempunyai kelebihan bukan halnya manusia biasa.

"Di ayo cepat antarkan aku pulang , hari mulai larut malam, seperti nya mama eca sudah menunggu dirumah". Ajakan ku kepada Diatna untuk cepat-cepat mengantarkan ku pulang .

" baiklah aku akan mengantarmu pulang sekarang".

Jawab Diatna dengan nada suara yang lembut.

sungguh ini yang aku dambakan dari dia ,selalu sersikap baik kepada Ku.

Jam menunjukkan pukul 21.30WIB.

Dia pun berpamitan ke ibunya untuk meminta ijin mengantarkan ku pulang karena sudah larut malam, begitu pun aku yang juga berpamitan dengan beliau.

Saat ingin berdiri pun badan terasa berat , badan ini terasa panas fikirku, Diatna membantuku untuk berdiri. Rasanya ada yang mengikuti ku ,tetapi ya hiraukan sajalah sebeberapa pengalaman ku tentang dunia spiritual atau mistis, tidak ada sama sekali mereka mengikuti ku sampai saat ini. Aku pun menaiki motor metik merah , terasa dingin udara diluar sini. Dalam perjalanan pulang , aku hanya diam terpaku tidak ada lontaran kata yang keluar dari mulut ku.

Dengan spontans tangan ku masuk ke dalam jaket switer dia.

" kamu tidak apa-apa ca?".Tanya dia kepadaku.

Tidak ada sama sekali ucapan kata yang keluar , aku hanya menggelengkan kepala saja, seakan-akan tidak apa--apa dengan diriku.

Pukul 22.00WIB

akhirnya aku sampai juga dirumah ku yang tercinya. Diatna langsung pamitan begitu saja dikarenakan malam sudah begitu larut. Aku langsung mengetuk pintu , dan yang membuka mama ku , tanpa berkata-kata aku pun langsung pergi ke kamar dan menghiraukan pakaian ku yang masih aku pakai belum diganti dengan pakaian bersih, tak peduli dengan hal itu yang aku pedulikan adalah badan ku yang tidak berdaya .

"mungkin aku hanya masuk angin saja..." ,fikirku karena tadi pulang bermain dengan kekasih ku malah hujan-hujanan . mungkin pagi hari nanti bisa sembuh sehat kembali. Lekas ku pejamkan mata dan tertidur.

Dari awal sampe saat ini perasaan ku tidak enak, serasa ada yang mengikuti dari awal masuk rumah ibu nya Dia sampai sekarang . ya memang firasatku selalu benar ada yang mengikuti ku, tetapi aku tak pernah dan tidak pernah diikuti oleh mereka(makhluk gaib). Ya sudahlah aku hiraukan hal itu.

Ada revisi sedikit ,tapi jalan cerita nya masih sama, wait yah cerita selanjutnya...

happy reading ☺️