webnovel

Rindu Ibu

Hari itu hari yg ber'sejarah buat tony.., lelaki yang jujur, baik, dan santun, ke pulangan nya bersama cindy dari ibu kota, ber'maksud menikahi cindy ke kasih nya, tapi apa yang terjadi di balik rencana mulia nya, ter'nyata kesedihan & linangan air mata lah yang menimpa mereka. ibu dari tony yaitu ibu sumiyati telah wafat atau me'ninggal dunia. Dan moment yang paling dramatis nya adalah di saat tony & cindy melaksana'kan ijab qobul di depan batu Nisan kuburan ibu nya. 'Meluwung - Wanareja - Jateng' Pengin tau cerita selanjut nya baca dan simak kisah novel "RINDU IBU" >>>>>>

Dian_jayeng_2683 · 历史
分數不夠
36 Chs

Pemakaman/penguburan

Di sa'at cindy tersungkur tepat di bawah jenazah kaki ibu sumiyati.., Dengan cekatan pak mansyur dan Alan sahabat nya mem'bopong tubuh cindy ke dalam kamar lalu menidurkan nya.

karena pada waktu itu ia mengalami shock yang sangat berat sehingga jatuh pingsan.

Sementara itu.., tony yang masih me'ngeluarkan isak tangis di angkat oleh paman nya ke kursi sofa ruangan depan, tak ketinggalan pula warga dan bilal mushola pun ikut menenang'kan diri nya.

satu perminta'an dari tony terucap pada paman nya dan bilal tersebut.., jika nanti jenazah ibu nya akan di mandikan maka untuk yang terakhir kali ia ingin mencium kening ibu tercinta nya tersebut.😥😥😥

sang bilal pun menjawab tidak keberatan atas perminta'an tony asal jangan meneteskan air mata di muka atau di badan yang akan di kebumikan.

karena menurut mitos jika air mata ada yang menetes di tubuh atau jenazah mayit maka akan memberat kan ke'pergian nya untuk menghadap sang pencipta.

Sebab segala sesuatu yang terjadi atas kehendak NYA harus di relakan/di ikhlas kan.., Innalillahi wa'inailaihi roji'un : " dari Allah kembali lagi ke Allah" serta Qullun nafsin da'iqotul maut : " Semua makhluk Allah yang ber'nyawa awal akhir bakal maot kecuali Allah yang memiliki sifat :

Wujud,qidam,bakho,mulkhola fatull lil hawa disi qiyamuhu binafsihi, wahdaniat qudrot,irodat.

Allah tidak berwujud, tidak berupa,tidak nyata karena ia adalah dzat sang kholiq yang mangerani atau mamparinan alam dunia yaitu dlm robbil alammina : " yang maparini atau melimpah'kan rahmat nya kepada manusia dan alam smesta.🌫🌈

itulah yang di ucapkan sang bilal kepada tony anak semata wayang almarhum ibu sumiyati.

dan tony pun meng'anggukan kepala pertanda mengerti serta sedikit demi sedikit meredam kesedihan nya.

Sekitar pukul 09:00 WIB atau jam 9 siang.., jenazah ibu sumiyati segera di bawa keluar untuk di mandikan, karena sebagian warga sudah mem'persiapkan air dan bangku tempat pembaringan jenazah serta kehadiran sang ustadz/kyi setempat guna per'siapan sholat mayit yang di dampingi oleh sang bilal.

Di situlah tony "mencium" kening terakhir jenazah ibu tercinta nya yang di saksikan se'kerumunan warga sebelum di mandikan dan di solat kan.

lalu kemudian ia mundur 3,4 langkah kebelakang ketika sang bial mulai mengangkat gayung yang berisikan air untuk mulai membasuh sekujujur tubuh ibu nya di ikuti ustadz setempat.

dan sesekali ia pun mem'bersihkan kaki dari jenazah ibu nya di barengi dengan tetesan air mata dan kesedihan yang sangat mendalam.

Dengan respon yang sangat cepat.., pak salim

langsung menarik badan tony karena takut air mata nya jatuh di kedua betis kaki ibu sumiyati.

pak salim ber'bisik ke pada'nya agar menyaksikan saja dan nanti setelah semua'nya selesai ia ikut menjadi mak'mum ketika menyolati jenazah yang di pimpin oleh imam /ustadz setempat.

Tak lama kemudian.., setelah jenazah benar - benar bersih dan kering lalu di tutup meng'gunakan kain samping dengan rapat.

Dan di situlah sang ustadz mulai mengumandang'kan takbir pertama guna me'mimpin jama'ah solat mayit yang di ikuti keluarga tony ,pak mansyur dan warga setempat.

proses me'nyolati jenazah berjalan dengan mulus dan lancar setelah itu jenazah di bungkus dengan kain kafan warna putih dan di angkat ke keranda mayat yang sudah di siap kan warga serta tak lupa pula ikatan kalung bunga dan we'wangian minyak yang melingkar mengitari kain tutup keranda.🌺🌺🌺🥀🥀🥀🌷

***************

Tepat pukul 11:00 WIB atau jam sebelas siang jenazah di angkat dan segera di kebumikan.

Duyunan warga berbaris, berjalan meng'hantarkan atau me'ngiringi jenazah ibu sumiyati.., layak nya pelari estafet warga banyak sekali yang berderet memenuhi jalan dan saling bergantian mem'bopong keranda mayat menuju kuburan atau pemakaman.

tak lupa dengan cindy yang sudah terbangun dari pingsan.., ia berjalan mengikuti di belakang bersama keluarga nya.

Sesampai nya di TPU atau tempat pemakaman umum sebagian warga yang telah menggali pemakaman berdiri berputar dan menyambut keranda jenazah.

Tak terbendung lagi tangisan keluarga tony & cindy di sa'at jenazah ibu sumiyati di ke'luarkan dari keranda dan di rebahkan di himpitan lubang tanah yang berbentuk kotak segi panjang yang tentunya itulah tempat pembaringan terakhir ibu sumiyati di kebumikan.

Setelah tali kafan ujung kepala di buka.., satu - persatu secara perlahan papan penutup atau penyangga tanah di jejerkan berbaris rapat kemudian setelah selesai barulah tumpukan tanah merah mulai di turunkan menutup lubang kuburan.

Tony hanya bisa menyaksikan dengan tangisan yang tersendat - sendat yang di mana..., Jati diri dan jiwa seolah hilang tanpa rasa,berdiri tanpa raga, bernafas tanpa cinta, dan bersujud tanpa do'a.., karena seorang panutan yang paling berhaga dlm hidup nya kini pergi meninggalkan ia se'lamanya.

Setelah semua nya selesai.., moment haru kembali terjadi di sa'at tony & cindy menebarkan 7 warna bunga setaman di atas pe'makaman ibu nya.

Bergetar tubuh cindy seolah terkoyak dan terasa luluh lantak sambil terus me'ngeluarkan tangisan air mata dan untuk yang terakhir kalinya ia tersungkur,tersujud di kuburan almarhum sambil mengepal tanah kuburan yang masih ber'warna merah.., Dan tony pun memeluk tubuh cindy lalu mereka saling ber'pelukan dengan erat.

tak ada salah seorang pun warga yang tidak tersentuh atau terenyuh ketika mendengar tangisan keras dari kedua insan tersebut.., semuanya pilu dan tertunduk sendu.

Keada'an situasi sa'at itu se'kan ter'bungkam.., riuh,teduh,bumi dan alam semesta seakan diam dan membisu hanya suara tangisan yang terdengar di lokasi TPU/tempat pemakaman umum.

Padahal mentari masih terik menyinari bumi tapi mungkin yang di rasakan warga pada saat itu terasa sayu.., bersinar namun tak berbinar, benderang namun tak bercahaya.

Padahal waktu masih menunjukkan jam setengah 12 siang.⛱⛱⛱⛅⛅⛅

Setelah kembali ke rumah.., keluarga tony & cindy melanjutkan jama'ah sholat dzuhur di mushola.

Kemudian di teruskan dengan ngobrol - ngobrol di ruangan tengah dan menanyakan kejadian.., kapan,dan tepat pukul berapa mendiang ibu nya almarhum atau meng'hembuskan nafas terakhir nya.

Pak salim dan bu khasanah pun mem'beberkan kejadian dengan secara jelas,detail,dan seksama.

Mereka mengatakan bahwa tak menyangka beliau akan pergi secepat itu karena di sepertiga malam kondisi dari almarhum terlihat agak mendingan, bahkan sa'at adzan subuh berkumandang beliau sempat bangun untuk men'dengarkan nya.

Serta me'nerangkan bahwa :

Bukan tanpa usaha agar kesembuhan almarhum pulih kembali.., berbagai cara telah mereka lakukan tetapi mungkin sudah takdir kehendak NYA.

Menyimak pen'jelasan dari kedua paman nya.., tony hanya bisa tarik nafas dan terkujur lemas seolah masih belum rela melepas ke'pergian mendiang.

Lain dengan Alan ia masih terus berusaha meredam dan me'nenangkan kedua sahabat nya.⛱⛱⛱☂☂

************

Bersambung>>>>>>>>