webnovel

REVENGE of UZUMAKI NARUTO

Seorang anak yang menginginkan suatu keadilan karena ia sudah lama mengalami penindasan bukan hanya keluarga namun penduduk desa. Ia berlatih namun itu semua tidak cukup, karena permasalahan utamanya adalah dia tidak memiliki cakra dalam tubuhnya. Dia dibuang dan sapa sangka karena insiden itu ia malah mendapat suatu keajaiban dan mungkin akan menjadi dewa shinobi. Cerita ini milik saya namun tokoh milik pemiliknya, dan untuk kejadian mungkin ada yang sama dan mungkin ada yang berbeda dari cerita Naruto yang kita kenal Jika ada kesamaan berarti ya sama jika berbeda ya berarti saya kreatif. Baca secara runtut maka kamu akan menemukam sesuatu yang baru dari fanfic Naruto yang telah kamu baca

U_ardi · 漫画同人
分數不夠
40 Chs

28.) Menjadi Kuat

Naruto

Uchiha Sasuke

Rurin

Kakashi Sensei

Kurenai Sensei

®©®

=================

- - - - - - - - - -

=======

- - - - - - -

=======

/=============\

__________

________

______

___

__

_

°

Kurama

Sanbi

Itu muka mereka namun dengan penampilan yang menyerupai ninja.

Naruto Place

'Huh tertipu katamu?' teriak Naruto.

Tak lama kemudian datanglah beberapa jounin Konoha yang menghampiri Naruto, pasukan itu dipimpin oleh Shikamaru.

Naruto yang melihat mereka datang juga mulai mendekat.

'Hey Naruto sedang apa kau disini?' tanya Shikamaru basa basi.

'Sudahlah tak perlu basa basi lagi, mari ikuti saja aku' perintah Naruto.

Naruto membuka portal ke dimensi miliknya, lalu satu persatu pasukan Konoha memasuki portal tersebut dan yang terakhir Naruto.

Di dalam dimensi

Di Sebuah Rumah di tengah sabana

Berkumpulah Sasuke, Rin, Kurama, dan Sanbi disitu.

'Sasuke bagaimana ini, Kurenai dan Asuma sensei tidak dapat di selamatkan bahakan dengan bantuan dari cakra Kurama' ucap Rin dengan kawatir.

'Maafkan aku Rin sepertinya mereka sudah di takdirkan untuk mati disini' ucap Kurama.

'Apa tak ada cara lain lagi Kurama? Apa Naruto tidak mempunyai jutsu rahasia untuk menghidupkan orang yang telah mati' tanya Sasuke.

'Kurasa Naruto punya, namun..' ucap Kurama yang terhenti.

Perdebatan mereka pun berhenti ketika pasukan dari Konoha memasuki ruangan tersebut.

'Hey bagaiman cara kalian masuk?' tanya Sanbi.

Shikamaru yang melihat senseinya yang terbaring di atas tempat tidur, lantas langsung menghampirinya.

'Apa yang terjadi dengan mereka?' tanya Shikamaru.

Tanpa memerdulikan pertanyaan Shikamaru, Rin lantas saja bertanya kepada Naruto.

'Hey Naruto apa kau punya jutsu untuk menghidupkan orang yang telah mati, aku sudah mencoba dengan jutsu medis bahakan ditambah dengan cakra kyubi, namun tetap saja detak jantung mereka tidak mau berdenyut lagi' tanya Rin dengan menyesal.

'Hey apa kalian bilang bahwa Asuma dan Kurenai sensei telah mati?' tanya Shikamaru.

'Maafkan kami, kami sudah menjalankan semampu kami Shikamaru' ucap Sasuke.

Shikamaru mulai meneteskan air mata, dan para jounin lain mulai merubungi kedua sensei tersebut.

Kembali ke Naruto

'Oh seperti yang aku duga saat merasakan cakra mereka yang telah menipis' ucap Naruto.

'Tentu aku punya jutsu rahasia itu, namun perlu di katahui, jutsu tersebut memerlukan tumbal' ucap Naruto lagi.

Shikamaru yang mendengar bahwa jutsu penghidupan memerlukan tumbal, lantas hatinya langsung berguncang, dan mulai berfikir.

'Shika kau jangan pernah berfikir untuk mengorbankan nyawa mu' ucap Naruto dengan nada agak tinggi.

'Sudahlah kita ikhlaskan saja mereka, Tak baik juga untuk mereka bila tak dimakamkan dengan cepat' ucap Naruto dengan nada dingin.

'Hey apa kau tidak mengerti situasi tuan' ucap salah satu jounin ke Naruto.

'Apa kau bilang, kau malah mau mengolok ku, hey dengarkan!! aku dan teman ku yang menyelamatkan mereka dari Akatsuki, dan bahkan aku telah membunuh Akatsuki, dan aku bertanya mengapa pihak Konoha mengirimkan bantuan terlambat!!!, Mereka mati itu bukan salah ku, mereka mati karena takdir yang telah di tentukan kami sama' bentak Naruto.

Sang jounin yang berkata kepada Naruto lantas langsung diam seketika.

'Sudah Naruto jangan kau pakai emosi' ucap Sanbi.

'Lebih baik kita segera kirimkan mereka kembali untuk dimakamkan di Konoha' ucap Shikamaru yang mulai mengerti keadaannya.

Sasuke dan Rin yang sempat mendengar bahwa Naruto telah berhasil membunuh ketiga anggota Akatsuki sungguh tidak percaya, mereka berhadapan dengan satu anggota saja mungkin bisa kalah dengan telak, namun Naruto bahkan bisa mengalahkan mereka bertiga sekaligus hanya dengan luka kecil saja.

Keadaan Kakashi Sensei

'Rin bagimana keadaan Kakashi sensei sendiri?' tanya Naruto

'Aku telah mengobati luka yang menganga lebar dengan jutsu medis ku namun, kondisi nya sangat lemah karena banyak luka dalam akibat serangan leser dari musuh' jawab Rin

Naruto segera bergegas menuju ke ruangan dimana Kakashi sensei berada.

Dilihat banyak luka yang telah tertutup namun masih belum sempurna karena luka yang dihasilkan dari serangan leser sungguh mematikan jika langsung terkena tubuh.

Naruto mencoba memeriksa bagaimana keadaan organ dalam milik Kakashi sensei.

Gawat

Naruto segera memanggil Rin untuk segara melakukan oprasi dadakan.

'Rin kita harus segara melakukan oprasi dadakan, kulihat jantung dari Kakashi sensei telah bocor pada bagian bilik kanannya' ucap Naruto.

'Huh, separah itukah luka dalamnya?' tanya Sasuke.

Rin lantas langsung menuju ke ruang inap Kakashi sensei, setalah mendapat perintah dari Naruto.

Rin merasa bersalah karena dirinya sudah tidak mampu menyelamatkan kedua sensei, dan sekarang dia sungguh teledor karena ia tak melihat ada kebocoran jantung saat pemeriksaan organ dalam dari Kakashi sensei.

Oprasi 1 Jam

Skip

-

-

-

Terbaringlah Kakashi sensei setelah menjalani operasi.

'Naruto apa kau bisa langsung saja mengirim kami kembali ke Konoha? Kami ingin segera mempersiapkan apa saja untuk pemakaman Asuma dan Kurenai sensei' ucap Shikamaru.

'Tentu tak masalah, dan kurasa Kakashi sensei juga akan sadar dan pulih dengan cepat dalam 20 menit kedepan' ucap Naruto.

Narutopun membuka portal menuju dimensi ninja.

'Silahkan kalian keluar dari pintu ini, maaf aku mungkin tidak bisa mengantar hingga kedalam, ya kalian tau kan aku sedang dalam masa hukuman' ucap Naruto.

'Humm' ucap Shikamaru lalu bertanya lagi.

'Bagaimana dengan Kakashi sensei?'

'Kalian tinggalkan saja dia di sini, jika sudah pulih total aku akan mengantar Kakashi sensei ke desa Konoha' balas Naruto.

Shikamaru dan para jounin lain segara keluar dari dimensi Kimo dengan membawa dua kantung mayat yang berisi Asuma dan Kurenai sensei.

Di kantor hokage

'Lapor hokage, misi untuk regu pembantu penyelamatan ketiga orang Jounin telah selesai di laksanakan' ucap Shikamaru dengan agak menangis.

'Baguslah bagaimana keadaan mereka bertiga?' tanya Minato.

'Dua orang meninggal hokage sama, satu masih di rawat oleh Naruto' balas Shikamaru.

'deg,, Huh siapa yang meninggal Shika?' tanya Minato lagi.

'Asuma sensei dan Kurenai sensei, merekalah yang menjadi korban, dan sekarang para jounin yang lain masih mempersiapkan pemakaman mereka, dan informasi tambahan Akatsuki yang menyerang mereka telah di kalahkan oleh Naruto seorang diri' balas Shikamaru.

Pemakaman

Banyak orang yang menghadiri pemakaman dua orang jounin tersebut, dengan berlinang air mata, Para murid yang diampu oleh kedua sensei itu mentes membasahi pipi mereka.

'Hey Chouji jangan menangis terus, kasihan mereka yang telah di alam sana' ucap Ino, padahal Ino sendiri juga menangis namun tidak sekeras Chouji.

Shikamaru menangis namun ia tahan, untuk tim 8,Kiba dan Shino juga menangis, mereka tidak percaya jika sang Sensei akan pergi secepat itu.

Ditengah kerumunan tiba tiba ada seseorang datang dengan di pundak oleh Sasuke di belakangnya ada Rin.

Dialah Kakashi, ia bersikeras untuk keluar dari dimensi Naruto setalah sadar dan ingin menghadiri pemakaman kedua sahabatnya yang telah berpulang dahulu.

'Kakashi buakannya kau masih dirawat oleh Naruto?' tanya Minato sambil menahan Kakashi untuk tidak mendekat lebih jauh lagi.

'Ini berkat Keajaiban dari Naruto, Hokage sama' ucap Kakashi.

'Apa itu benar Sasuke?' tanya Minato.

'Semua itu benar Hokage sama, dan maaf kami melanggar janji kami untuk tidak boleh datang kesini sebelum 5 tahun' ucap Sasuke.

'Kau tenang saja, hukuman itu telah di hapus, sebenarnya aku ingin memberitahu kalian, namun aku tidak tahu kerberadaan kalian dimana, Sekarang Naruto dimana? Ada sesuatu yang ingin kukatakan setelah pemakaman ini berakhir' ucap Minato.

'Dia ada di sekitar sini kok' ucap Rin, lalu mereka bertiga mendekati makam dan memberi bunga sebagai tanda perpisahan.

Naruto place

'Kurenai sensei, maaf maaf' ucap Hinata dengan air mata yang masih menetes deras.

Naruto datang dari belakang dan mulai memeluk Hinata.

'Eh siapa ini?' tanya Hinata.

'Ini aku Chubby ku, menangis lah aku siap menerima air mata mu itu' ucap Naruto.

'Kau jahat Naruto!!' ucap Hinata sambil menangis di dalam pelukan Naruto.

'Eh jahat?' bingung Naruto.

Pemakaman selesai

Sati persatu orang yang menghadiri pemakaman.

Naruto sengaja menghindari Minato yang sebenarnya telah menunggu di luar area pemakaman.

Tanpa disangka Naruto saat akan menghindari, Menma memanggilnya.

'Aniki ayah ingin berbicara dengan mu' teriak Menma.

'Hinata tutup matamu' ucap Naruto kepada calon kekasih.

'Huh memangnya ada apa Naruto-kun' tanya Hinata.

Sebelum Naruto memberitahu alasanya Hinata malah sudah menutup mata.

'Hmmm dasar kau' ucap Naruto gemas.

Hiraishin.

'Eh kenapa aniki menghindar?' tanya Menma bingung.

Setalah pemakaman itu juga para ninja medis segera merawat Kakashi sensei.

Untuk Sasuke sendiri dirinya tentu ingin melepas kerinduannya dengan sang rambut pink.

'Huh dasar kalian manusia jahanam meninggalkan aku jomblo sendiri' teriak Rin tidak terima di tinggal Sasuke.

Melihat Menma yang sepertinya mencari seseorang, Rin mencoba menghampirinya.

'Mencari siap Menma-Kun?' tanya Rin.

'Eh ada kau Rin kapan datang?' tanya Menma.

'Tadi saat pemakaman ini di mulai, kau sedang mencari siapa?' tanya Rin untuk kedua kali.

'Oh aku sedang mencari Naruto, Apa kau tau kemana dia sekarang?' tanya Menma balik.

Rin mencoba berfikir, ia berfikir, masih berfikir.

'Lama Rin' ucap Menma.

'Hehe maafkan aku, mungkin aku tau dimana dia berada namun kita tak bisa kesana' ucap Rin.

'Apa mungkin di dimensi milik aniki?' tanya Menma.

'Eh kau sudah tau rupanya' ucap Rin.

Di dalam dimensi

Diatas bukit dengan pemandangan sekitarnya adalah lautan bunga warna warni.

'Kita berada di mana Naruto-kun?' tanya Hinata setelah melihat pemandangan pasang bunga yang indah.

'Tutup matamu Hinata' perintah Naruto tanpa memperdulikan pertanyaan Hinata yang tadi.

Hinata lantas saja menutup matanya, Naruto segara merapal jutsunya untuk mengubah dimensi miliknya.

Cup

Naruto mengecup Hinata tepat di bibir, Hinata sontak kaget, namun tidak berani untuk membuka mata.

'Eh kau mau lebih ya Hinata kok mata mu masih tertutup' canda Naruto.

Hinata langsung membuka mata.

'Naruto ini indah sekali, namun apa yang barusan Naruto-kun lakukan?' tanya polos Hinata.

'Ya itu sebagai pembuka saja hehe' ucap Naruto.

'Maksudnya pembuka?' tanya Hinata.

Naruto bersiul, Kurama dan Sanbi dengan setelan rapi membawakan bunga dan sebuah kalung yang Naruto beli saat di Kirigakure.

Naruto berlutut di hadapan Hinata sambil menyatakan cintanya.

'Maukah kau menjadi pasangan ku Hime?' tanya Naruto.

'Hemm' ucap Hinata.

'Bagaiman Hinata?' tanya Naruto lagi.

'Maaf Naruto' ucap Hinata.

'Kau menolakku Hinata?' gugup Naruto.

'Maaf aku tidak bisa menolakmu, aku menerimanya Naruto kun, aku mau jadi pasangan mu' ucap Hinata sambil terharu.

'Dasar Hime nakal, kukira aku di tolak tadi' ucap Naruto lalu berdiri dan memberikan bunganya serta mencubit pipi Hinata.

'Aw aw aw sakit Naruto kun' teriak lembut Hinata.

'Rasakan itulah balasanya karena kau telah mengerjai aku' ucap Naruto

'Aku pakaikan ya kalung ini di lehermu ya' ucap Naruto

Kalung berlian yang bertuliskan NaruHina

'Apa aku tambah cantik Naruto?' tanya Hinata setelah di pakaikan kalungnya.

Crash

Darah keluar dari hidung Naruto, namun ia langsung berbalik agar tidak di ketahui oleh Hinata.

Sambil membersihkan darahnya dengan sapu tangan.

'Kau sangat cantik Hime, bahkan sangat menggoda' ucap Naruto pelan.

'Hey Kurama ternyata bos kita mesum ya' ucap Sanbi menahan tawa.

'Dasar sangean kau Naruto' ucap Kurama.

Hinata yang mendengar kata sangean langsung bertanya ke Naruto.

'Naruti kun sangean itu apa?' tanya Hinata.

'Dasar Biju sialan, awas saja jika otak Hinata kotor oleh hal hal mesum kalian akan ku ubah menjadi bentuk monster lagi' telepati Naruto ke mereka.

Kurama dan Sanbi langsung keringat dingin, karena mereka sudah sangat nyaman dengan tubuh ini dan ketampanan ini.

'Tidak akan ku ulangi lagi bos' ucap Kurama dan Sanbi dengan pikiran.

'Hey Naruto kun?' Hinata memanggil lagi.

'Kau tidak usah tau Hinata, sangean itu maksudnya cuma sosis yang lagi manjang kok akibat panas' ucap Naruto.

Kembali ke konoha

Naruto mengantarkan Hinata hingga masuk mansion Hyuga, di dalamnya Naruto di sambut hangat oleh Tetua, yaitu sang ayah dari Hinata.

'Lama tak berjumpa Naruto, sekali jumpa eh langsung Hinata dibawa' canda Tousan.

'Hehehe maafkan Tousan, aku tadi cuma menghibur Hinata setelah pemakaman kok' balas Naruto.

'Oh iya Tousan aku punya oleh oleh untuk mu setalah aku mengembara selama 4 tahun ini, ini dia barangnya' ucap Naruto.

Sebuah barang yaitu alat pijat yang sangat di ingkan oleh Tousan.

'Huh kau tak bercanda kan Naru?' tanya sang tousan karena jika di lihat alat pijat ini adalah barang mahal dan masih jarang ditemui, bahakan untuk desa sebesar Konoha ini.

'Tentu aku tidak bercanda, dan ini juga aroma terapinya, kalau begitu aku pamit ya tousan aku masih ada urusan dengan hokage' ucap Naruto.

Mendengar kata Hokage Hirasi langsung menasihati Naruto.

'Kusarankan kau jangan pernah lagi untuk berhubungan dengan dia Naru, kau jangan pernah lagi, aku tak ingin calon menantu ku ini terluka dan pergi dari desa ini lagi' tegur sang tousan.

'Hahaha tentu tousan, Naru akan selalu mengingat kata kata tousan' ucap Naruto bersemangat.

Di kantor hokage

Di dalam ruangan Hokage.

'Ano Hokage sama ada apa dengan saya?apa mungkin karena saya dan teman saya melanggar hukuman yang telah di berikan' tanya Naruto.

'Oh kau tidak salah apa apa malah disini aku ingin memberitahukan bahwa hukuman mu telah usai, dan juga maaf kan tousan Naruto' ucap Minato.

'Baiklah saya permisi dulu Hokage sama' ucap Naruto lalu berhiraishin.

'Huh mungkin aku masih harus berlatih menjadi ayah yang baik lagi' ucap Minato frustasi.

_______________

------------------

To Be Continue

Rate guys ingat gratis, jika kalian like vote lah, karena apa jika kalian vote maka kalian mendukung author untuk lebih semangat dalam update cahpter lagi.

Next : Invasi Pain