webnovel

Dunia lain

Chapter 002

Dunia lain

Aku dan Yuuya saat ini sedang menatap pada ruangan tersembunyi yang muncul.

" Ruangan...apa ini? " ucap Yuuya saat ragu-ragu saat ingin mamasukinya.

" Aku juga tidak tau, tiba-tiba saja dindingnya langsung terbuka! "

' Tentu saja aku gk bakal bisa mengatakan yang sebenarnya padanya, masalah Reinkarnasi cukup penting '

Setelah beberapa saat, kami berdua memutuskan memasuki Ruangan tersebut. Banyak barang aneh ditempat ini, yang merupakan barang yang dikumpulkan Kakek Yuuya sewaktu hidup.

" Tampaknya ini adalah tempat kakek ku menyimpan koleksi barang yang dikumpulkannya selama hidup "

" Kakek mu pasti orang yang hebat "

Yuuya hanya bisa tersenyum sambil mengenang ingatan tentang Kakeknya.

" Hey apa itu?" Ucap Yuuya saat dia memperhatikan sebuah pintu misterius.

Kemudian kami berdua mendekati pintu tersebut dan Yuuya menarik pintu kenop tersebut karna penasaran.

Pemandangan di dibalik pintu adalah sebuah ruangan tak dikenal dengan dekorasi kayu dan setumpuk senjata ditumpuk disana.

Kami berdua masuk kedalam ruangan ini yang merupakan tempat tinggal Sage, seharusnya kontraktornya adalah Yuuya karna dia yang duluan masuk sedangkan aku menyusulnya sedikit dibelakang.

Saat aku dan Yuuya memandangi ruangan disekitar, tiba-tiba sesuatu yang sudah kuharpakan akan muncul sejak masuk ke sini langsung ditampilkan dalam bentuk panel di depan mataku.

<Skill [Appraisal] telah diperoleh. Skill [Skill Creation] telah diperoleh. Title [Otherworlder] telah diperoleh.>

Seperti yang kupikirkan, yang pertama masuk akan memiliki banyak hal diperoleh. Bisa dikatakan Yuuya mendapat Skill dan Title serta rumah yang bisa dikatakan sangat Cheat.

Tapi akupun juga bisa dikatakan Cheat parah hanya dengan Skill yang kumiliki. Aku memutuskan untuk memeriksa Status ku.

[Kazayana Yuuto]

Job : none

Level : 1

Magic : 20

Attack : 15

Defense : 15

Agility : 15

Intelligence : 15

Luck : 150

BP : 0

Skill : [Appraisal] [Skill Creation]

Title : [Otherworlder]

Kemudian aku menggunakan [Appraisal] untuk mengidentifikasi Skill yang nampak tidak masuk akal ini.

[Skill Creation] :: Skill yang memungkin kan untuk menciptakan skill yang diinginkan pengguna hanya dengan imajinasi, tapi semakin kuat skill yang ingin dibuat maka semakin banyak Energi sihir yang diperlukan.

Lihat satu skill yang dapat menghasilkan banyak skill tanpa batas. Bisa dibilang aku juga Cheater parah sepeeti Yuuya.

Selagi aku memeriksa status ku, tampaknya Yuuya sudah membiasakan Diri dengan Statusnya dan menggunakan [Appraisal] pada pintu [Door To Another World] .

Setelah beberapa saat terkejut akan beberapa hal,Yuuya akhirnya tenang dan kemudian akh juga menjelaskan bahwa aku juga mendapatkan yang hampir sama seperti yang dimiliki nya.

Kemudian setalah bercakap-cakap sebentar kami memutuskan menjelajahi ruangan ini. Daerah diluar tempat ini adalah sebuah hutan yang terbenyang luas, dengan kebun di samping rumah ini.

Yuuya tampaknya baru saja terkejut mengathui dia dengan mudah mendapat skill baru habya dengan mencoba membaca sebuah tulisan, seperti yang diharapkan dari cheater.

Setelah itu perhatian kami berdua terfokua pada tumpukan senjata yang ada didalam rumah. karna setiap senjata disini sudah menjadi milik Yuuya, aku gk mungkin bisa menggunakannya. Aku kemudian menemai Yuuya yang ingin mencoba senjata barunya di halaman depan.

" Wow apa-apaan pedang ini!! Sangat tidak masuk akal!!! " ucap Yuuya sambil menatap Omni-sword.

' kau yang mempunyai semua senjata tingkat dewa tersebut, bisa dikatakan yang tidak masuk akal kau tau ' di benak ku saat melihat Ekpresi Yuuya.

Kemudian Yuuya mencoba menggunakan semua senjata yang ditemukannya satu-persatu. Melihatnya mencoba mengangkat sekuat tenaga pada setiap senjata, terasa sedikit lucu.

Akhirnya Yuuya yang sudah lelah mencoba swmua senjatanya. Kami berdua memutuskan untuk kembali kerumah Yuuya karna lapar.

" Hm...tampaknya tidak ada makanan dikulkas, aku akan membelinya kau bisa menunggi disini Yuuto "

" Oke, hati-hati Yuuya "

Aku mengetahui apa yang terjadi nanti pada Yuuya, tapi aku tak memberitaunya karna itu pintu menuju kebahagiaannya.

Jadi selagi menunggu Yuuya, aku berkeliling halaman rumah Sage di dunia lain.

Kemudian aku mengunjungi ladang dan berniat mengambil sesuatu dari ladang tersebut. Semua hal yang dimiliki Sage bisa dikatakan tidak masuk akal, bahlan sayuran pun dapat meningkatkan Status hanya dengan memakannya.

Aku langsung memetik salah satu Sayuran yang memiliki ki Efek luar biasa yaitu [Super power tomato] tidak hanya meningkat kan fisik tapi juga Energi sihir, ini sangat berguna bagiku yang masih level rendah.

Aku langsung memakan [Supee power tomato] kedalam mulutku, rasanya sangat segar dan manis saat masuk dimulutku.

Setelah menelannya, aku langsung memeeiksa statusku.

[Kazayana Yuuto]

Job : none

Level : 1

Magic : 220

Attack : 215

Defense : 15

Agility : 15

Intelligence : 15

Luck : 150

BP : 0

Skill : [Appraisal] [Skill Creation]

Title : [Otherworlder]

Luar biasa!!! Walau aku tau seperti apa efeknya melihat nya secara langsung terjadi padaku sangat luar biasa.

Kemudian dengan lahap aku menelan banyak sayuran dimulutku, [Super power tomato] [Invincible Pumpkin] [Winter Radist of Wisdom] [Speedgod Potato]. Banyak jenis yang kumakan dan langsung kukunyah dengan lahap.

Dan setelah itu status ku meningkat secara drastis.

[Kazayana Yuuto]

Job : none

Level : 1

Magic : 1200

Attack : 1000

Defense : 800

Agility : 700

Intelligence : 900

Luck : 600

BP : 0

Skill : [Appraisal] [Skill Creation]

Title : [Otherworlder]

Aku benar-benar kenyang setelah makan semua ini, untungnya sayuran ini meningalkan benih saat ditarik jadi gk perlu repot-repot buat ngurusinnya.

Kemudian dengan jumlah sihir yang banyak ini aku memutuskan mencoba menggunakan skill ku [Skill Creation].

Aku saat ini membutuhkan Skill yang dapat menyimpan sayuran ini biar bisa kubawa pulang jadi aku memutuskan membuat Skill [Item Box].

Kemudian dengan cepat tertampil sebuah bacaan di depan mataku.

<Skill [Item Box] berhasil diperoleh>

Setelah itu [Item Box] muncul distatusku, aku langsung menngunakannya untuk menyimpan banyak sayuran dan tanaman penyembuh secukupnya kedalamnya.

Tampaknya karna aku membuat skill [Item Box] energi sihir ku hanya tinggal 5 persen tersisa, yh mau bagaimana lagi karna itu merupakan skill sangat langka, wajar jika membutuhkan banyak energi sihir.

Setelah beberapa saat Yuuya akhirnya pulang, tampaknya dia sudah selesai membeli makanan dari toko serba ada, apa dia sudah bertemu dengan Kaori?

" Yuuya kau sudah pulang! "

" Yah, aku baru membelinya di toserba di dekat sini "

" Tampaknya aku harus pulang sekarang, sepupu ku mungkin khawatir karna aku belum pulang "

" Oh, begitu. Makasih Yuuto karna menemaniku "

" Tak perlu berterima kasih, kita ini kan teman. Omong-omong Yuuya, apa kau tak keberatan jika aku datang lagi besok "

" Aku tak keberatan, bagaimana jika kita sama-sama menjelajah di dunia lain besok "

Aku juga bersemangat untuk menjelajah, jadi aku setuju untuk menjelajahi dunia lain dengan Yuuya.

Setelah berpamitan dengan Yuuya, aku sedang dalam perjalanan pulang menuju tempat tinggalku.

Paman dan bibi ku bisa dibilang keluarga sederhana, tidak kaya atau miskin. Jadi sejak aku kecil, mereka masih mampu untuk membiayai kebutuhanku. Aku selalu berjnaji dalam hatiku untuk membayar kebaikan mereka.

Saat aku sampai di rumah dan membuka pintunya, aku melihat seorang gadis dengan rambut hitam sebahu dan dengan fitur wajah yang sangat cantik dengan tinggi sekitar 165 cm.

Walaupun begitu aku berusaha untuk tidak mencoba melihat kearahnya, soalnya dia saat ini hanya sedang memakai sebuah handuk ditubuhnya. Dengan tubuhnya yang langsing serta kulitnya yang putih dan ukuran dadanya yang terbilang cukup besar, itu sudah pasti bukan penampilan yang bisa dilihat seorang pria.

" Hey! bukannya aku sudah bilang jangan berkeliaran hanya dengan handuk "

" Ah, Yuuto sudah pulang. Maaf soal ini, aku baru selelai mandi jadi aku mencoba mengeringkan tubuhku terlebih dahulu " jawabnya dengan santai "

' Ha…..orang ini seharusnya punya sedikit rasa malu kan, walaupun aku sepupunya aku juga seorang pria. Setidaknya jangan tunjukan penampilan seperti itu dengan mudah ' dalam benak ku.

Aku langsung mengabaikan nya dan bergegas pergi kekamarku di lantai 2.