Pertama-tama penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaan anda untuk mendukung novel penulis ini, ada beberapa hal yang akan penulis jelaskan disini.
1. Novel ini juga akan diterbitkan dalam bahasa Inggris (transmigrasi ke dunia anime) dan mohon maaf atas terjemahan yang buruk karena bahasa Inggris bukan bahasa utama penulis, meskipun demikian penulis berusaha menerjemahkannya sebaik mungkin.
2. Alur cerita ini berdasarkan serial anime SAO.
3. Mohon berikan masukan dan komentar yang membangun dan penulis akan sangat senang menerima ini.
4. Jika Anda menyukai karya penulis dan senang berkontribusi untuk penulis dengan cara yang berbeda, dukung penulis di https://ko-fi.com/adigm17
5. Pembaruan novel berkisar antara 4-6 bab dalam seminggu dengan hari unggah antara Senin-Sabtu.
6. Akhir kata, terima kasih dan selamat menikmati.
#####
" Intan.....cepat beri aku identitas orang kaya dan berkuasa di dunia ini, jangan lupa jadikan aku pemilik perusahaan game" kata Adi kepada diamond yang saat ini masih asyik makan es krim bersama Yoshinon .
"Huuu.....kamu lagi berpikiran buruk kak..." kata Intan mendengus tidak puas dengan sikap Adi yang sudah mengganggu waktu makan es krim ya.
Sungguh ..... kamu menggertak Adi !!" Yoshinon berteriak setuju.
"Oke cepat jangan bicara terlalu banyak...atau kamu ingin aku mengirimnya kembali ke dunia dimensional!!" Adi mengancam keduanya.
"Gak kak....jangan....aku masih mau main disini!!!" Teriak berlian panik.
"Ahhhhh....Adi Kun, jangan kasar!!!" Yoshino juga berkata.
"Kalau begitu cepatlah...." Adi mendesak Intan itu lagi.
"Oke...ok...kakak...tapi poin karmamu akan dikurangi banyak" jawab berlian itu lagi.
"Ohhhh...masih mau bohongi aku nak...." Ucap Adi kesal lalu menghampiri Intan dan mulai meremas pipinya...
"Ahhh...sakit...sakit....lepaskan...." Intan menjerit kesakitan saat Adi meremas pipinya.
"Apakah kamu ingin menyerah atau tidak?" Tanya Adi lagi.
"Aku menyerah..." kata Intan tak berdaya, entah kenapa dia selalu lemas saat Adi meremas pipinya, dia yang lincah dan mudah menghilang saat ditekan kini tak tahu harus berkata apa, sejak menyadari remasan Adi pipinya bisa membuatnya segera menyerah.
"100.000 poin" Intan membuka mulut singa..
"Kamu ... pencatut kecil !!!" teriak Adi sambil menunjuk ke arah Intan.
"Tidak, 10.000 cukup," jawab Adi tidak setuju.
"Tidak...kakak...kamu tidak bisa menawar terlalu rendah!!!" Intan juga marah.
"10.000.....
" Lebih tinggi....
"10.000
"Ahhhh...kakak...50.000
"10.000...
😌
"Ok...ok...kamu menang" jawab Intan tak berdaya karena tahu dia tidak bisa menang.
"Bagus sekarang kirim" kata Adi memberi perintah.
"Pergi..." Dengan kesal, Intan menyuruh Adi melewati portal dimensional.
#######
Di sebuah rumah besar di tengah kota, di sebuah ruangan yang indah dan anggun, tiba-tiba Adi muncul di atas ranjang.
"Uhhh...." Adi sedikit mengeluh pusing akibat menyeberang.
"Ohhh... ranjang empuk" komentar Adi sambil merebahkan diri di atas ranjang.
"Kamarnya mewah.....dilihat dari dekorasinya pasti kelas atas" komentar Adi sambil melihat sekeliling dari kamar.
"Ahhhh...." Adi mengernyit sedikit mulai menerima ingatan akan dunia sekarang ini.
"Oh... aku satu-satunya pewaris keluarga besar di negeri ini...
Belum lagi…..dia ternyata juga pemilik langsung dari perusahaan game tersebut.
"Ahhh...menarik...." kata Adi cukup puas dengan status yang didapatnya setelah datang ke dunia ini.
"Kalau begitu mari kita lihat dulu seperti apa rumah ini" Adi kemudian memutuskan untuk melihat-lihat ruang tamu yang dia tinggali saat ini.
Di luar kamarnya, dua orang pelayan cantik menyapanya, dari ingatan yang didapatnya Adi pun tahu bahwa kedua gadis pelayan itu adalah favoritnya.
Setelah menyapa kedua Adi kemudian mulai berkeliling rumah besar itu.
Hingga hampir satu jam kemudian Adi yang sudah selesai berkeliling, semakin jelas menemukan lingkungan tempat ia berada.
Manor ini sangat besar dengan ratusan kamar, belum lagi puluhan hektar di tengah kota sangat menarik perhatian, mengingat dari apa yang Adi dapat katakan, dia dapat memastikan bahwa statusnya di kota ini sangat istimewa, karena dia bisa dibilang penguasa sebenarnya dari kota ini.
Belum lagi dalam rangking negara ia tergolong sebagai salah satu tokoh besar yang keberadaannya sangat dihormati, jika harus merujuk pada Adi mungkin bisa digambarkan sebagai keluarga kerajaan dari satu kerajaan.
Padahal di dalam game dia tidak mengetahui tentang dunia ini secara keseluruhan Adi yang datang saat ini juga menyadari bahwa dunia ini memiliki pengetahuan yang maju terutama di bidang game dan teknologi.
Dan kejutan lain yang Adi tidak duga adalah ia ternyata memiliki identitas lain sebagai murid pindahan di sekolah yang sama dengan Kirito dan Asuna, hal ini sekali lagi membuatnya sangat tertarik.
"Ohhhh..adikku yang cantik, Intan memang yang terbaik" puji Adi karena merasa aransemen Intan di dunia ini sangat terpuji.
"Oke kalau begitu mari kita mulai dari perusahaan gamenya dulu" Adi memutuskan untuk membuat beberapa perubahan dalam ceritanya, dan tentu saja semuanya dimulai dari perusahaan yang membuat game tersebut, sebagai pemilik bisa dikatakan dia yang berhak menentukan.
######
"Bos Profesor Kayaba telah datang" seorang sekretaris melapor kepada Adi.
"Oke, biarkan dia masuk" perintah Adi.
Tidak lama kemudian, sosok Kayaba memasuki kamar Adi, melihat sosok legendaris di hadapannya, hati Adi tersenyum menawan.
"Silakan duduk profesor" kata Adi dengan ramah.
"Terima kasih bos" jawab profesor Kayaba.
Bos, apakah ada hal penting yang ingin Anda tanyakan?" Kayaba bertanya kepada Adi karena dia merasa aneh bagaimana bos tertinggi tiba-tiba sempat mengajukan pertanyaan kepadanya.
"Hanya beberapa pertanyaan tentang perkembangan permainan," jawab Adi.
"Kalau soal game, boss saya bisa memastikan semuanya berjalan dengan baik, tinggal penyesuaian terakhir yang pada akhirnya harus dilakukan sebelum game bisa dirilis," jawab Kayaba lagi.
"...ok...kurasa waktunya belum tepat" jawab Adi kemudian kepada Kayaba.
Di sisi lain, meski Kayaba bingung dengan perkataan Adi, ia tetap memilih mengangguk setuju.
"Profesor Kayaba?" tanya Adi
"Apakah kamu punya cita-cita?" Adi melanjutkan pertanyaannya.
Terkejut dengan apa yang dikatakan Adi, sesaat Kayaba bingung tapi segera dia menyadari sesuatu yang tersembunyi jauh di dalam. Hatinya tiba-tiba muncul, tetapi segera dia menekan hatinya dengan keras.
Meskipun Kayaba melakukannya dengan baik, Adi yang memiliki tingkat kekuatan yang baik jelas dapat merasakan perubahan kecil yang terjadi pada Kayaba.
"Tentu saja aku punya bos, dan kupikir hampir semua manusia punya bos" balas Kayaba.
Ya aku setuju denganmu tapi Kayaba biarkan aku memberitahumu terkadang berpikir ekstrim bukanlah hal yang baik, kepatuhan adalah hal yang paling penting" Tiba-tiba Adi berkata seperti itu yang membuat Kayaba bingung, apa maksud bosnya???.
Namun saat hendak kembali menjawab, Kayaba tiba-tiba menjadi bodoh.
Di depannya saat ini mata Adi tampak bersinar terang, dan dari sana mata Kayaba yang semula penuh emosi kini mulai redup dan kemudian menjadi pasif.
"Kayaba.... dengarkan perintahku dan jangan mencoba membantah.
Kamu hanya perlu tahu satu hal, yaitu ketaatan kepadaku adalah hal pertama yang harus kamu utamakan, ingat untuk menurutiku.
Tidak ada yang lebih penting dari apa yang saya perintahkan, dan pengkhianatan adalah sesuatu yang tidak akan pernah Anda pikirkan.
Jadi seperti, apakah Anda mengerti? Jika kamu mengerti, anggukkan kepalamu" perintah Adi kepada Kayaba.
Dan di sisi lain Kayaba secara spontan melakukan apa yang diperintahkan Adi.
Melihat hal tersebut Adi tersenyum dan berkata.
"Ketika kamu bangun semuanya berjalan seperti yang aku katakan pada detik itu" kata Adi kemudian.
"Bangun" dan Kayaba langsung bangun.
"Kayaba, apakah kamu haus?" tanya Adi penuh senyum.
"Tidak bos..." jawab Kayaba sambil tersenyum.