webnovel

Chapter 2 {EDITED}

Sudah 2 tahun sejak direinkarnasi

Akhirnya aku bisa berjalan dan sudah tidak harus meminum susu ASI.

HAHAHA,Akhirnya bebas dari penyiksaan itu dan untuk merayakan itu aku ingin makan daging.

selama 2 tahun ini aku hanya bisa memakan oatmeal dan sayur saja karena gigiku belum kuat.

Tapi sekarang gigiku sudah mulai kuat untuk mengunyah yang keras.

JADI AKU SUDAH BISA MAKAN DAGING HAHAHA

*Ces*

Ups,hanya membayangkannya saja aku sudah ngiler.

"Oke,ayo minta Lilia untuk memasak daging,"kata William menuju dapur

Di dapur aku melihat Lilia sedang memanaskan tungku api untuk memasak

"Lilia"

"Ada apa?,William-sama"jawab Lilia

"Menu makan malam hari ini apa?"tanyaku

"Menu hari ini yaitu Daging Bakar dan Sup sayur,karena Tuan tadi pagi mendapatkan daging dari hasil berburu saat berpatroli."Jawab Lilia sembari melanjutkan tugasnya

"Daging!,Bagus aku juga mau daging,gigiku sudah kuat untuk mengunyah jadi masak yang enak yah"pintaku menunjukan gigiku

"Baik William-sama."

Lalu aku pergi menuju halaman untuk meditasi

"Hm,Bagus tidak ada orang."ucapku melihat sekitar halaman memastikan tidak ada orang

Kemudian aku duduk dibawah pohon dengan posisi duduk sila dan menutup mata.

Selama 2 tahun ini aku menemukan bahwa mana ada bermacam tipe dan itu semua terkategori dengan warna kemudian diserap dalam tubuh melalui pernapasan dan disimpan di tiga titik yaitu otak,jantung,dan hati.

Lalu Mana yang disimpan sesuai afinitas tubuh.jika afinitas seseorang di sihir api,maka mana yang paling banyak tersimpan yaitu mana berwarna merah.tapi ada juga mana berwarna lain, walaupun hanya sedikit karena mana yang sesuai afinitas tubuh lebih mendominasi.

Sepertinya aku cocok dengan semua sihir,karena ditubuhku banyak sekali mana dengan warna-warni seperti pelangi.

"Apakah bisa mengubah warna mana yang tersimpan dalam tubuh?"gumamku sambil duduk dibawah pohon

Aku kemudian memfokuskan mana ku yang bercampur untuk menjadi warna biru.

Tiba-tiba mana warna biru menabrak mana

warna lain dan mana yang ketabrak berubah menjadi biru dan menular terus kesemuanya sampai semuanya warna biru.

"Hmm,sepertinya bisa untuk mengubah atribut mana ke atribut lainnya,tapi ini masih kurang informasi untuk menyimpulkannya."gumamku

"Saatnya memakai Cheat yang kupunya,yaitu Library Memory.untuk melihat ingatan apa yang berguna dari kehidupan masa laluku"kataku dengan semangat

'[Library Memory]'ucapku dalam pikiran.

Seketika pemandangan berubah menjadi perpustakaan.lalu aku mencari ingatan yang bisa membantu dan aku menemukan buku tentang manhwa dan manhua kultivasi yaitu teknik pernapasan dengan mengumpulkan Qi alam ke tubuh untuk disimpan di dantian dan dipakai menggunakan Martial art.

"Bisa dipakai ini karena konsepnya mirip,"kataku dengan mata berbinar

"Haah.....sepertinya yang bisa dipakai hanya konsep tentang teknik pernapasan saja,karena ingatan tentang martial art tidak terlalu akurat,karena bisa bahaya jika salah latihan."desahku dengan wajah kecewa keluar dari [Library Memory].

"Brr!,dingin banget,kenapa tiba-tiba dingin begini?"kataku menggigil memeluk tubuhnya

'Ah!,ini karena mana ku berubah menjadi atribut air semua ,jadinya dingin banget.'pikirku dengan menggigil.

Aku kemudian berlari kerumah lalu pergi ke kekamar dan duduk diatas kasur lalu dengan cepat merubah Mana ku ke atribut api.

"Fiuuh,Hangatnya. Jadi atribut mana ditubuh juga mempengaruhi suhu tubuh ya."ucapku berbaring di kasur memakai selimut.

"Aku penasaran Rudeus mempunyai afinitas apa saja ya?"kataku melompat dari kasur dan pergi menuju ruang kerja di lantai atas

Di dalam ruangan aku melihat Rudeus yang sedang tertidur dan mengompol

"WTF,mental om-om tapi masih ngompol."kataku menatap rudeus yang terbaring dengan sinis

Lalu aku mengaktifkan [Mana Eye]

'Oh,sepertinya dia kehabisan mana karena pertama kalinya memakai sihir.'Pikirku melihat Mana dalam tubuhnya dan kemudian aku terkejut dan melebarkan mataku melihat Mana dalam tubuhnya.

"Apa?Kenapa dia cepat banget memulihkan sihirnya dan warna mana juga beda dari semua yang pernah kulihat."tanyaku memeriksa mana dalam tubuhnya dengan teliti

'Warna mananya yaitu abu muda bercampur dengan kuning emas,aku tidak pernah melihat atribut seperti ini dilingkungan.Apa ini warna campuran?tapi aku tidak bercampur warnanya.'pikirku mengernyitkan keningku melihat mana dalam tubuh Rudeus

"Rudy,waktunya makan malam"panggil Zenith masuk ke ruangan bersama Lilia

"Ara,Will kamu juga disini.Apa yang kamu lakukan disini?"tanya Zenith

"Iya Bu,aku ingin membaca buku dengan Rudeus disini.tapi saat aku kesini Rudeus sedang tertidur."jawabku melihat ke Rudeus yang sedang tertidur dan mengompol.

"Hmm....udh pagi?"gumam Rudeus terbangun mengusap matanya dan melihat aku,Zenith,dan Lilia

"Eh,Will-niisan kenapa kamu menatap aku seperti itu?"tanya Rudeus kepadaku yang menatap dia dengan tatapan mengejek dan mulutku menyeringai dan menunjuk ke bagian celananya yang basah

"Hah,kenapa sih?"kata Rudeus kemudian melihat ke celananya dan lalu mukanya pucat

"Apa..."

"Hm,Rudy kamu pipis di celana bukan?"tanya Zenith melihat basahnya celana Rudeus

"Bukan ini bukan,aku gak pipis di celana."bantah Rudeus dengan panik dan malu

"Udah..Pfff,ngaku aja Rudeus kamu ngompol.tidak perlu malu kan kamu masih anak-anak."ucapku menahan tawa

"Aku gak ngompol!"teriak Rudeus."Aku cuman habis....."

"Haha,gak apa-apa Rudy nanti bisa dibersihkan sama Lilia."katanya Zenith mencoba menghibur Rudeus yang mukanya memerah karena malu

"Ayo Ganti baju dulu lalu makan."ucapnya membawa Rudeus untuk mengganti bajunya

"Maaf ya Lilia,tolong dibersihkan bekas..Pfff ngompol Rudeus."kataku dengan menahan tawa ke Lilia

"Baik,William-sama."jawab Lilia lalu pergi mengambil kain lap

***

Diruang makan berkumpul Paul,Zenith,Lilia,Rudeus ,dan Aku duduk dimeja makan.

Dimeja makan terdapat banyak daging,sup dan roti.

Lalu aku mengambil seporsi daging dan menaruhnya dipiring ku.

"Will kamu memang sudah bisa makan daging?"tanya Paul melihatku mengambil daging.

"Sudah Ayah, Gigiku sudah kuat untuk mengunyah yang keras."jawabku

"Bagus,badan kamu lebih kecil dan tinggi kamu lebih pendek daripada Rudeus,jadi harus makan yang banyak biar sehat."kata Paul dengan tersenyum dan menambahkan porsi daging di piring ku.

'itu karena aku gak banyak minum susu asi.jadi nutrisi pertumbuhanku tidak mencukupi,sedangkan Rudeus dia menikmati minum susu asi jadi nutrisinya lebih terpenuhi.'pikirku dengan menghela napas melihat Paul dan Rudeus.

"Terimakasih Ayah,aku juga ingin cepat tumbuh lebih tinggi daripada Rudeus,karena aku kakaknya."kataku melihat Rudeus

"Hah,Will-niisan gak bakal bisa lebih tinggi daripada aku,udah takdir niisan jadi pendek.dasar Cebol."ejek Rudeus mendengus dan menyeringai kepadaku

"Berisik, Tukang Ngompol."balasku mengejek Rudeus

"Apa!, aku gak ngompol kok!"bantahnya berteriak kepadaku

"Iya Iya,Terserah."ucapku sambil memakan daging dan mengabaikan Rudeus yang sedang heboh membantah

'Eumm enak banget,dagingnya lembut dan ada rasa smokenya gitu.'pikirku menikmati rasa daging yang sudah lama.

kemudian wajahku memucat dan badanku terasa gatal dan perutku terasa mual dan dadaku sesak napas.

'Ukh Gatal sekali,kenapa ini?sesak sekali dan mual banget'pikirku menggaruk badanku dengan terengah-engah.

Kepalaku terasa berputar kemudian aku"Uaagghh...Khh"memuntahkan semua isi perutku lalu terjatuh dan pingsan.

"Kyaa!,Will!"

"Will!"

"Will-niisan!"

"William-sama!"

Have some idea about my story? Comment it and let me know.

FantasyseKaicreators' thoughts