Sesampainya Nico dirumah, ia segera menghubungi Pamannya, Sean. Ia berharap semoga saja ini dapat menarik hati Pamannya.
"Halo Paman, aku sudah dapat lokasi dimana Steve dan Lyra tinggal," ujar Nico.
"Dimana?" tanya Sean terkejut.
"Sudah aku kirim Paman, lokasi rumahnya. Semoga membantu Paman ya," ujar Nico.
"Wah terima kasih, Nico," ujar Sean senang.
"Sama – sama, kalau begitu aku matikan dulu ya teleponnya," ujar Nico.
"Iya Nico." Nico langsung mengakhiri panggilan tersebut lalu tersenyum miring. "Hahaha, sedikit demi sedikit aku akan menghancurkan mereka," ujar Nico dalam hati. Sean sendiri tidak menyangka, bahwa informasi yang di dapatkan Nico sangatlah detail. "Keponakan aku ini memang cocok jadi mata – mata, hebat sekali," ujar Sean sambil mensearch alamat rumah Steve di laptop.
Dan… ketemu, lokasinya memang tidak terlalu jauh jika dari rumah Sean, tapi akan sangat jauh jika dari rumah Nico. "Lihat saja, aku akan memisahkan kalian berdua selamanya," ujar Sean dalam hati.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者