{Isabella}
Isabella duduk dengan tenang sementara artis make-up memberikan sentuhan akhir pada wajahnya. Kuas itu menggelitik kulitnya, tapi dia menahan diri untuk tidak bergerak.
Ini merupakan keuntungan menjadi seorang penyihir yang mungkin tidak sering dipikirkan orang, tapi bertahun-tahun mengucapkan mantra membuat kemampuan Isabella mengendalikan tubuhnya sendiri menjadi tajam dan kuat.
Di sebelahnya, seorang penari manusia berjalan mondar-mandir, bergumam langkah-langkah dansanya dengan lirih. Wajahnya pucat, dan Isabella bisa nyaris mencium bau keringat gugup yang terpancar darinya.
"Oh dewa, oh dewa," gumam si gadis. "Bagaimana jika saya salah langkah? Bagaimana jika saya terpeleset? Bagaimana jika-"
Isabella menggelengkan kepala.
"Tenanglah sayang, ini hanya tarian."
Gadis itu berbalik kepadanya, mata terbelalak.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者