"Pecah rekor, pecah rekor, kita memecahkan rekor lagi!"
Pagi-pagi sekali, Takahashi Hiroyuki sudah berteriak-teriak penuh kegembiraan sambil berlari masuk ke kantor. Kemarin adalah hari pertama peluncuran NS-Shaft. Karena perjanjian pemberian jaminan keuntungan minimal, dia merasa sangat tegang dan tidak bisa tidur semalaman. Jika respons pasar tidak bagus, perusahaannya bisa mengalami kerugian besar, bahkan terancam bangkrut.
Hiroyuki bangun lebih awal untuk menghubungi arcade yang bekerja sama demi mendapatkan data penjualan hari pertama, dan hasilnya sungguh di luar dugaan. NS-Shaft langsung memecahkan rekor tingkat koin tertinggi dalam sejarah arcade di Jepang, bahkan jauh melewati rekor sebelumnya. Tingkat rata-ratanya mencapai 560 koin per mesin arcade, dengan satu koin bernilai 100 yen, berarti satu mesin dapat menghasilkan sekitar 56.000 yen sehari. Dengan 100 mesin di arcade, total pendapatan hari pertama mencapai 5,6 juta yen. Setelah membayar bagian untuk setiap arcade sebesar 1 juta yen, keuntungan bersih perusahaan mencapai 4,6 juta yen.
Selain Liu Chuan, semua orang di tim merasa seperti bermimpi. Mereka benar-benar tidak menyangka hasilnya bisa sehebat ini.
Sementara itu, Yamasaki Nozomi merasa campur aduk antara senang dan sedikit bingung. Awalnya, dia setuju mendirikan perusahaan ini hanya untuk membantu Liu Chuan. Dia tak pernah membayangkan bahwa dalam waktu hanya tiga bulan, perusahaan ini bisa menghasilkan keuntungan hampir 3 miliar yen. Di matanya, Liu Chuan terlihat semakin misterius.
Liu Chuan kemudian mengingatkan bahwa sudah waktunya membagikan bonus akhir tahun. Ini adalah waktu yang ditunggu-tunggu semua orang. Nozomi mengumumkan jumlah bonus yang telah disetujui bersama Liu Chuan, dan angka yang disebutkan membuat semua orang bersorak gembira. Meskipun perusahaan ini baru berdiri tiga bulan, bonus akhir tahun yang diterima setiap pegawai setara dengan gaji 18 bulan, termasuk Lucas yang baru saja bergabung dari Namco.
Lucas berteriak kegirangan, "Oh, my God! Anda sangat dermawan, Bos!" Para staf lainnya, termasuk ketiga Takahashi, sangat senang hingga menari-nari kecil. Berbeda dengan perusahaan Jepang tradisional, hadiah bonus dari Liu Chuan sangat besar.
Melihat kegembiraan para karyawan, Liu Chuan merasa puas. Baginya, uang tidak lebih dari angka. Namun, hal yang membuatnya sedikit iri adalah bahwa meskipun dia adalah orang yang paling bekerja keras, dia sendiri tidak memiliki status pegawai resmi, dan tidak menerima uang sepeser pun. Tanpa identitas resmi, Liu Chuan tak bisa membuka rekening bank, jadi semua uang hasil kerja kerasnya hanya bisa disimpan di rumah.
"Saya harus segera menyelesaikan masalah identitas ini," gumamnya dalam hati.
Setelah rapat akhir tahun, liburan pun tiba. Meskipun Takahashi bersaudara dan Lucas ingin lembur, Liu Chuan menolak. Menurutnya, tidak ada pegawai yang seharusnya bekerja di hari libur. Takahashi bersaudara langsung pergi ke dealer mobil untuk membeli mobil sport, dan Lucas memesan tiket pesawat mahal untuk pulang ke Amerika, merayakan Natal bersama keluarganya.
Sementara itu, Nozomi mengajak sahabatnya, Suzuki Kyoko, untuk berbelanja. Melihat Nozomi yang berbelanja tanpa ragu, Kyoko bertanya penasaran, "Apa kamu menang lotre?"
"Lotre? Aku tidak pernah main lotre."
"Lalu, kenapa tiba-tiba kamu punya banyak uang? Apa kamu sudah baikan dengan ayahmu?"
"Tentu tidak. Aku hanya menemukan seekor babi yang bisa bertelur emas..."
"Eh, bukannya seharusnya ayam? Kenapa jadi babi?"
"Hmph, aku bilang babi ya babi! Babi yang suka melamun..." Nozomi teringat wajah Liu Chuan yang suka melamun.
"Eh, wajahmu seperti orang lagi jatuh cinta! Jangan-jangan kamu sedang jatuh cinta? Siapa dia? Kok bisa diam-diam gini, sih?" goda Kyoko sambil tertawa.
"Ja-jangan sembarangan... Aku sama sekali tidak sedang jatuh cinta!" jawab Nozomi sambil tersipu malu.
"Wow, wajahmu merah! Wah, ternyata benar ya! Ayo dong cerita, siapa yang bisa membuat gadis yang terkenal sebagai 'Naga Perempuan Osaka' ini terpikat!"
"Aaaah, Kyoko!!" Nozomi menjerit, tapi Kyoko sudah lari menjauh sambil tertawa geli.
Tak lama kemudian, suara tawa dua sahabat itu terdengar memenuhi jalan.