webnovel

Re Life In Anime World

Saya seorang otaku yang hanya suka berdiam diri di kamar sembari menonton anime terkadang melihat manga erotis. Aku mungkin seorang manusia yang gagal namun aku tetep berpendirian teguh pada budaya otaku ku ini, aku tak ingin keluar untuk sekolah ataupun berinterkasi, aku tidak ingin sama sekali. Orang tua ku bahkan sampai tak peduli lagi padaku, namun dibalik ketidak pedulian mereka, mereka masih lah orang tua yang sayang padaku, tak lupa setiap hari mereka menyisakan makanan untuk ku makan. Suatu hari aku menonton anime yang bercerita tentang kehidupan sosial, disitulah aku menonton dan menonton hingga aku merasakan hatiku bergejolak. "Mengapa diriku menjadi seorang pecundang seperti ini? Aku harus mengubah hidupku ini!" Aku berlari keluar kamar untuk mengatakan kepada orang tua ku bahwa diriku akan berubah, namun naas aku tersandung plastik makanan ringan dan menghantam lantai kamar dengan kepala terlebih dahulu. Pandangan ku kabur, saat ku sentuh dahi ku darah terlihat di tangan ku, saat itu pula Tuhan mengambil nyawa ku. #jika ada kata yang kurang tepat, segara komen agar cepat di perbaiki dan kalian bisa lebih enjoy dalam membaca cerita ku

U_ardi · 漫画同人
分數不夠
273 Chs

80.) Jangan di Banting

Jam 9

"Haruka san kami ada masalah di sini apa anda mau datang sebentar untuk mengeceknya?" tanya Ryunosuke

"Masalah apa?" tanya ku di telepon

"Ini, masalah seragam karyawan katanya anda memesan 300 tapi mereka hanya mengantar sebanyak 250, mereka ada bukti pembelian ya memang 250 jadi mana yang benar Haruka san?"

"Ya gugat lah, kita kan ada dokumen bahwa pembeliannya memang 300, aku pun ada bukti transfer banyaknya uang yang ku kirim"

"Baiklah Haruka san akan aku gugat langsung saja"

"Nah seperti itu, itu hanya masalah kecil jangan kamu besar besarkan"

Perkenalan dulu, toko pakaian Haruka memiliki 3 barnd yang di unggulkan yaitu.

HST (Haruka Saki T-shirt)

HSS (Haruka Saki Shoes)

HSP (Haruka Saki Pants)

Namun masih ada brand lain yang di jual sepeti jas, baju tidur, tas, topi dan lain lain, produk yang di tawarkan pun tidak main main kualitasnya, Haruka memilih sendiri kualitas produk untuk bahan baku barangnya langsung dari pabriknya.

Untuk harga setiap produk berkisar di angka 5000 yen sampai dengan 1 juta yen yang paling mahal.

Di setiap produk perhitungannya rata rata Haruka bisa untung bersih sebanyak 70% dari harga jual, ya memang begitulah keadaannya jika kita membelanjakan merk.

.

Aku berteriak pada ayah dan ibuku.

"Ibu ayah tolong bantu aku"

"Apa sayang?" tanya ibu

"Bantu aku promosikan bisnis pakaian ku"

"Kamu punya ide apa?" tanya Ayah

"Buat iklan dengan gabungan dari perusahaan kalian"

"Kamu yakin? Ayah mungkin bisa tapi kamu harus memikiran sendiri konsepnya jika mau"

"Ibu juga bisa tapi kamu harus memikiran konsep iklan sendiri, ibu juga menyediakan tempat promosi yaitu iklan televisi"

"Aku punya konsep tapi besok apa bisa langsung melakukan take video iklan?"

"Ya tergantung juga iklan mu maunya apa?" ucap Ayah

"Jika ayah aku ingin promosinya mobil ayah buat beberapa menjadi limited edition dengan disain logo toko ku"

"Jangan ngawur Haruka, itu sama saja dengan menjual hak milik Honda ayah padamu"

"Hmmm lalu di buat warna sesuai dengan logo ku toko ku?"

"Nah itu baru bisa"

"Lalu di iklan ibu?"

"Ya sama tapi kali ini aku berkolaborasi dengan perusahan pakaian ibu dan perusahaan kosemetiknya, lalu iklanya tolong di pasang di salah satu slot iklan dengan acara yang paling populer"

"Itu berat, tapi jika kamu ada uang kamu bisa juga sih" balas ibu

.

"Mereka bicara apa Kak?" tanya Hiyori

"Urusan iklan toko pakian" balas Saki

"Oh toko barunya itu toh"

"Iya Hiyori chan"

"Ayo lanjut main saja, jangan pedulikan mereka"

"Sebentar aku akan ikut berdiskusi sebentar"

"Ehh jangan tinggalkan aku main sendiri kak"

"Sebentar"

.

Saki ikut berunding dengan kami.

"?" kode ku pada Saki

"Bukanya kita juga akan mengiklankannya di akun sosial kita Haruka kun?"

"Oh benar juga ya, aku hampir lupa itu" ucap ku

"Ya boleh saja kalian iklankan, tapi Haruka kun berapa banyak uang yang kamu cadangan untuk promosi ini?" tanya Ayah

"5 Miliar yen"

"Sebanyak itu?" tanya ibu

"Ya memperkenalkan merk agar Hype di masyarakat itu susah, jadinya uang segitu kurasa masih normal"

"Berapa modal produk mu Haruka kun?" tanya Ayah

"Modak hanya untuk produk 4 Miliar yen, tanda tangan kontak di perusahaan ibu 50 juta yen, masa kontrak kerja selama 2 tahun"

"Kamu meminta setiap minggu bukan pengiramnnya?" tanya ibu

"Iya bu, makanya juga aku berniat membangun gudang pakaian di belakang gedung, sekaligus tempat untuk yang melayani mereka yang belanja online"

"Jadi perkiraan total biaya yang akan dan sudah kamu keluarkan adalah?" tanya Ayah

"Lebih dari 90 miliar yen"

"Eh" ucap Saki

"Kamu juga tidak tau Saki chan?" tanya Ibu

"Aku mengira hanya di kisaran 50 miliar bu, sebab saat ku hitung harga gedung dan total produk yang di beli"

"Oh ternyata kamu juga belum menghitung pajaknya ya" ucap Ayah

"Langsung kena pajak memangnya yah?" tanya Saki

"Langsung kena pajak negara, pajak di Jepang juga tidak main besarnya, maka dari itu owner dan manager keuangan harus bisa menutupinya, menutupi dalam hal keuntungan lebih besar dan jangan pernah melakukan penggelapan pajak atau akan terancam pidana berat dan usaha langsung di tutup"

"Benar yang di katakan ayah Saki chan, pajak paling besar itu sebenarnya ada di pajak kekayaan, hukum di Jepang itu membuat banyak pengusaha yang akan memutar otak jika menimbun kekayaan akibat pajaknya yang akan semakin besar dalam hal nominal, untuk mengakalinya rata rata penguasa melakukan investasi di negara lain contohnya saja aku, dengan begitu uang tidak akan di grogoti oleh pajak negara" ucap ku

"Ohh kurasa aku paham" ucap Saki

.

Ibu dan ayah segera menelepon manager promosi di perusahaan mereka, aku pun menelepon Momata agar berdiskusi tentang jalannya pengiklanan.

"Haruka san apa anda yakin langsung menujuk ku sebagai perwakilan toko kita dengan brand besar itu?" tanya Momata di telepon

"Kamu tidak bisa? Jika tidak bisa akan ku urus sendiri dan kamu angkat kaki dari toko ku itu" Ancam ku

"Akan ku lakukan Haruka san"

"Baguslah, lakukan terbaik dan aku akan memberikan kamu bonus terbaik juga"

Note : Hingga hari ini sebenarnya pengrekrutan karyawan masih di buka sebab masih ada slot kosong yaitu sebagai disainer dan beberapa slot pekerja belum terisi.

Aku ganti menelepon Hori san.

"Halo Pak"

"Panggil aku Haruka san saja Hori"

"Baik Haruka san ada apa?"

"Berapa banyak slot karyawan yang belum terisi?"

"Sebanyak 50 orang totalnya Haruka san" (Chapter lalu aku sebutkan baru salesnya, belum penata gudang, belum lagi cs nya, lalu ada lagi tambahan satpam)

"Kira kira Hari ini bisa terpenuhu?"

"Jika di ambil pelamar yang berkualitas aku beranggapan hari ini masih belum bisa, maksimal hari selasa akan terpenuhi"

"Kita buat di hari senin, hari selasa kita akan melakukan pre opening dan mulai menerima pemesanan online"

"Anda menerima jika saya mengajukan permintaan lembur pada manager utama?" tanya Hori

"Lakukan saja namun pikirkan juga tujuan lembur mu untuk apa agar manager utama kita mengizikan"

"Baiklah Haruka san aku paham, aku usahakan senin slot pekerja akan terisi"

"Oke"

.

Mulai jam 10 semua produk datang bergantian, semua karyawan bahu membahu membokar isi muatan kontainer dan para manager langsung mengerahkan anak buahnya untuk mengatur penempatan mana yang akan di pajang mana yang akan di simpan.

Manager pemasaran dan stok barang menjadi agak kebingungan sebab barang yang datang bukan puluhan ribu melakukan jutaan produk.

"Manager keuangan sepertinya akan lembur juga malam ini" pikir ku, alasannya mereka akan mulai memasukkan info barang di komputer dan harga barangnya

"Ikuma san, ini laporan barang untuk sepatu apa bisa di cek?" tanya salah seorang bawahan Ikuma

"Taruh dulu nanti aku cek"

"Baik Ikuma san"

.

Di gudang barang (masih menggunakan sisa ruang yang ada di dalam gedung)

"Masih ada lagi?" tanya salah seorang karyawan pada bawahan langsung Takumi

"Masih ada hingga jam 3 sore nanti" balasnya

"Huh ini terlalu berat untuk pekerjaan di hari pertama"

"Jangan mengeluh, gajinya kan lumayan tinggi juga jika mengingat kita ini hanya lulusan SMP" ucap temanya

"Hahaha benar benar, aku tidak menyangka loh ternyata gajinya bisa tembus 250 rb yen, semoga saja ucapan para Hrd itu benar"

"Kalian jangan banyak mengobrol saat bekerja, nanti jika ketahuan bawahan manager pengawas kalian bisa bisa di pecat loh di hari pertama" ucap bawahanya Takumi

"Maaf maaf" ucap Mereka

.

Sementara itu di ruang Manager utama.

"Halo, Miku san mana laporan keuangan dan laporan stok barangnya?" telepon Ryunosuke

"Belum di antar Ryunosuke san, kata mereka, banyak pekerjaan yang akan di selesaikan dahulu, jadi laporan keuangan dan stok akan di kirimkan sebentar lagi"

"Lalu urusan Momata sudah selesai?"

"Masih belum, Momata san berkata timnya akan menyelesaikan pukul 3 sore maksimal"

"Baiklah"

Telepon di tutup.

"Huhh pekerjaan yang amat berat di hari pertama kerja" ucap Miku

Note : gedung untuk urusan kantor itu terpisah dari gedung yang menjual pakaian secara offline, namun gabung dengan gedung penjualan secara online, bagan kepengurusan memang masih belum sempurna, tapi di masa depan akan di sempurnakan.

Note lagi : Jika ada yang tanya bentuk management toko Haruka tuh seperti apa, lebih ke toko atau lebih ke perusahaan? Jawabnya adalah keduanya, bisa melayani pembelian dalam jumlah kecil atau banyak, lalu ada lagi keunggulannya yaitu pengiriman barang akan di lakukan oleh jasa antar milik perusahaan.

Sebelumnya juga Haruka sudah mendirikan beberapa outlite pengiriman di pulau utama Jepang, walaupun belum banyak, daerah yang tercakup, kedepannya akan di perbaiki lagi.

.

Ryunosuke mengecek beberapa list pekerjaan hari ini.

Mulai dari urusan website pembelian produk, berapa banyak outlet pengiriman baran yang sudah siap, lalu urusan yang penting lainnya.

"Astaga Haruka san terlalu keterlaluan meninggalkan banyak pekerjaan ini padaku di hari pertama" keluh kesahnya

Sementara aku yang di rumah sedang santai santai sebab urusan iklan sudah ku diskusikan, tinggal menunggu hasilnya.

"Kamu tidak apa Haruka kun meninggalkan toko mu yang baru buka itu?" tanya Ayah

"Tenang ayah karyawan ku bisa menghendle itu, aku nanti juga akan ke sana tapi jam 11"

"Kamu akan menaikkan gaji hari ini kan?" tanya Saki

"Tentu saja tidak, tapi aku memberikan mereka makan siang gratis sebanyak 200 porsi, prasmanan tentunya" balas ku

"Bagus itu, pasti karyawan akan menganggap kamu ini dermawan" ucap ibu

"Ya aku memang dermawan ibu"

"Hahahaha ku harap usaha mu ini dapat menghasilkan Haruka kun"

"Harus menghasilkan ibu, jika tidak maka aku akan langsung pindah haluan ke perusahaan it di bidang teknologi ponsel dan pc"

"Oh kamu mau menyaingi Apple dan Google maksudnya?"

"Tentu saja, akan ku turunkan tahta mereka dari puncak perusahaan yang mengedepankan teknologi masa depan"

"Mimpimu besar tapi apa mampu? Di tingkat mereka uang bukan lagi permasalahan, yang jadi sumber pangan mereka adalah ide baru, apa kamu bisa membuat ide baru dari sekian banyak ide yang muncul?" tanya Ibu

"Itu pikir belakangan, teknologi itu intinya cuma pembaruan, jarang tercipta kreasi baru, paling banyak kreasi yang muncul adalah pengembangan ide yang telah muncul sebelumnya" (Hmm apa author benar?)

.

Jam 11 siang

"Ibu ayah aku akan berangkat dulu untuk mengecek toko ku"

"Sendirian?" tanya Ayah

"Iya, aku cuma mengecek lalu pulang, jika ada sesuatu yang membuatku akan tinggal nanti akan ku hubungi Saki"

"Baiklah hati hati di jalan"

"Oke" balas ku

.

Dengan mengendarai mobil Honda nsx, aku tiba di lokasi sekitar pukul 11.10. (Buka pagar tutup pagar tolong di hitung ya, jika hanya perjalanan mungkin cuma 4-5 menit)

Aku memarkirkan mobil di samping truk pengiriman barang yang telah menjadi aset toko ku.

Satpam dengan senang hati membukakan pintu mobil ku.

"Siang Haruka sama"

"Siang pak dan terima kasih atas bantuanya"

"Sama sama Haruka sama"

Aku masuk kedalam toko, dengan pakaian kasual bukan yang formal, hanya bermodal kaos dan celana jeans pendek.

Para karyawan sepertinya belum mengenal ku, sebab foto ku belum ku pajang di bagian bingkai owner.

Namun bagi mereka yang bawahan langsung dari sub manager langsung mengetahui bahwa itulah bos asli mereka.

Mereka hormat padaku dengan mencodongakan badan, hormat ala Jepang.

"Wasek sudah di perlakukan bos" pikir ku

Sementara di pihak karyawan.

"Siapa dia pak?" tanya seorang karyawan pada bawahan Hori

"Dialah bos asli kita, pemilik toko ini"

"Astaga, jadi itu Haruka sama?"

"Iya"

.

Ryunosuke datang menghampiri ku.

"Haruka san, ada keperluan apa?"

"Hanya mengawasi apa tugas yang ku berikan dapat kalian laksanakan"

"Semua tugas beres Haruka san, tinggal finishing di beberapa bagian saja"

"Apa yang kurang?"

"Iklan yang di urus oleh timnya Momata dan Pencantuman harga barang oleh tim Ikuma san, jika sudah selesai baru tim Takumi yang berkerja"

"Di Shif ini masuk semua karyawannya?"

"Masuk semua Haruka san"

"Oh ku kira langsung di shif"

"Tidak Haruka san, aku hanya meminta mereka, jika mau datang akan ku gaji jika tidak mau datang ya sudah sebab ini masih belum jam kerja asli mereka"

"Baguslah, untuk makan siangnya sudah di urus?"

"Sudah di urus oleh Sekretaris ku, yaitu Miku san"

"Baiklah kembali saja bekerja, jam 12 nanti istirahatkan, jam yang kuberi apa sudah datang?" (Setiap karyawan dan atasan akan mendapatkan jam digital, dimana itu berisi id dan jadwal shif yang dapat di akses di ponsel mereka masing masing, di jam itu juga ada pengingat waktu istirahat dan waktu jam kerja habis)

"Masih belum datang, pihak pengirim mengatakan paling lambat jam 4 sore nanti"

Note : Jika inget jam tersebut merupakan produk yang Haruka rancang sendiri untuk perusahaan Nasa san di chpter awal, lalu saat ini Haruka bekerja sama dengan perusahaan Nasa san kembali dengan membeli jam itu dalam jumlah banyak, harga per satu jamnya adalah 50 rb yen, jika ada kerusakan atau kehilangan, toko tidak bertanggung jawab dan karyawan yang tetap ingin bekerja harus mengganti ataupun jika rusak harus di serviskan sendiri, jadi satu jam untuk sesi kerja selama 2 tahun, jika sudah 2 tahun bakal ada pembaharuan jam tangan.

Note : jika ada yang tanya, itu jam digital kaya appel watch kah? Jawaban hampir, tapi fitur yang di sediakan lebih sedikit sebab itu hanya berfungsi sebagai alat kerja saja bukan untuk mainan, harga mahal, fitur sedikit, tapi kualitas berkelas.

.

Aku melihat lihat rak rak baju di lantai satu sudah terusan rapi, untuk acnya sudah pas tidak ada tempan yang terlalu panas dan tidak ada tempat yang terlalu dingin.

Lantai dua untuk aksesoris dan beberapa baju formal juga sudah tersusun rapi, tapi masih ada tempat yang kosong, untuk lantai tiga nya masih kosong belum berisi sebab di lantai tiga produk belum datang.

"Tas sepatu dan aksesoris outdoor lain"

Itulah tulisan yang ada di lantai 3.

Aku turun kembali menggunakan lift.

Di bawah masih banyak karyawan yang berlalu lalang, mungkin masih mengangkut barang ke gudang.

"Haruka san"

Aku menoleh pada seseorang yang memanggil ku.

"Nariyuki ya?" balas ku

"Iya Haruka san"

"Kamu kerja di sini? Bukannya kamu masih SMP?"

"Aku menggantikan ibuku, di hari ini ada urusan"

"Oh, ibumu memangnya bekerja sebagai apa?" tanya ku

"Sebagai sales dan kasir"

"Oh, lalu adik mu di rumah saja?"

"Iya mereka ku tinggal"

"Ya sudah lanjut sana kerja, jangan lupa jam 12 nanti pergi ker restoran wagnaria"

"Tentu Haruka san"

.

Aku menyuruh Ryunosuke untuk mengumpulkan para karyawan, aku ingin memberikan beberapa kata sebagai motivasi sekaligus perkenalan diriku.

Setelah semua orang di kumpulkan.

Aku naik ke atas balok kayu yang entah darimana dapatnya.

"Diam semuanya" teriak Hori dengan keras karena para karyawan yang masih berbisik bisik.

"Suaramu menang mantap Hori san" pikir ku

Para karyawan diam dan mulai menghadap padaku.

"Inu Haruka san micnya" ucap Ryunosuke sambil menyerahkan mic

"Dapat dari mana ini?"

"Dari ruang pengumuman"

"Oh oke oke"

Ku nyalakan micnya.

"Siang semuanya"

Mereka masih ragu menjawab.

"Siang semuanya?" ulangku lagi

"Siang" dengan suara pelan

"Siang semuanya!"

"Siang pak"

"Nah begitu dong jawabnya, baiklah saya tidak berlama lama kok di sini, yang kenal saya mungkin hanya beberapa namun yang belum kenal pasti banyak, sebelumnya perkenalkan dulu saya ini Haruka Shinomiya, pemilik toko ini, sebenarnya ada satu lagi yaitu Saki Shinomiya yaitu istriku, tapi dia tidak bisa hadir hari ini"

"Hey kamu lihat apa?" tanya ku pada salah seorang karyawan yang melihat ku curiga

"Tidak pak" dia menjawab dengan gugup

"Ungkapkan saja"

"Tidak pak mohon maaf"

"Ungkapkan atau kamu keluar"

"Ano pak Haruka, kenapa anda tidak mengenakan pakaian formal"

"Nah pertanyaan yang bagus itu, jika ada yang ditanyakan ungkapkan saja namun sata sesi pertanyaan tentunya, sekarang akan ku jawab biar kalian juga tau, aku mengenakan setelan kasual seperti ini sebab ini lebih nyaman, namun poin pentingnya yaitu aku akan terbiasa mengunjungi toko ini dengan pakaian kasual mungkin juga sragam sekolah, sebaba aku masih sekolah asal kalian tau, namun perlu di ingat juga umur bukan penentu hormat, di tempat kerja ini aku atasan kalian dan kalian karyawan ku jadi hormati aku dan akan ku hormati kalian, namun jika kalian di luar tentu saja aku yang akan menghormati kalian dulu jika kalian lebih tua dari aku"

"Lalu begini aku ada sedikit info untuk kalian, mungkin peraturan sudah kalian baca bukan, jika belum tolong di baca dengan hati hati dan perlahan agar tidak ada pelanggaran yang terjadi, mungkin itu saja yang ingin ku katakan, apa ada pertanyaan?"

Salah seorang karyawan ingin bertanya dengan mengangkat tangan dan itu adalah Nariyuki.

"Berikan mic lain padanya Ryunosuke san"

"Baik Haruka san" Ryunosuke menyerahkan mic pada karyawan di depan dan disuruh menyalurkan ke belakang

"Siang semua"

"Siang" Balas ku

"Aku Nariyuki... ingin bertanya pak Haruka, toko ini akan menekankan penjualan offline atau online?"

"Oh pertanyaan yang bagus Nariyuki, toko ini akan lebih menekankan pada penjualan online, sebab pasar penjualan memang aku tujukan pada masyarakat luas, tapi kalian yang kerja sebagai sales di sini juga jangan khawatir, mungkin hari ini sepi, maka kalian akan pindah kerja dulu di penjualan online, namun akan ku pastikan dalam 2 tahun mendatang toko ini dan wilayah ini pasti akan menjadi wilayah yang ladat usaha dan padat penduduk seperti Tokyo, jika kalian lihat mungkin hanya ada 3 bangunan usaha yang berdiri cantik di antara banyak bangunan lain, itu semua aku yang mendirikan, mimpi ku aku ingin memajukan daerah ini mungkin akan melebihi Tokyo, jika tidak bisa ya mungkin akan sama dengan Sapporo, jadi ku harap kalian tetap tenang jika pelanggan di sini sepi"(Kenyataannya nol besar, sebab iklan akan membuat pengunjung membludak nantinya)

"Ada pertanyaan lain?"

Satu orang mengangkat tangan lagi.

"Nama ku Nami Fusihiro, aku ingin bertanya pak Haruka mengenai toko, dengan harga yang di jual terlalu tinggi bukanya malah akan membuat sepi peminat?"

"Harga ini normal, mungkin dari kalian berpikir ini kemahalan ataupun sangat mahal, namun lihatlah kualitasnya, jikalau memang sepi peminat maka aku akan menyalahkan tim promosi dan tim pemasaran yang gagal menjual produk"

Tim Takumi langsung kaget, untuk Takuminya sendiri jantunya berhenti sebentar tadi, tim promosi aman, sebab mereka sedang ada tugas penting di luar.

"Mungkin hanya sampai di sini perkataan saya, jika ada salahnya saya mohon maaf, untuk pertanyaan lain mengenai toko, langsung tanyakan saja pada pihak Hrd, mereka pasti dengan senang hati menjawab"

(Kenyataan yang terjadi, karyawan agak takut dengan Hori san)

Jam 12 Siang.

Restoran sudah di kosongkan sejak jam 11.30 tadi, dan tidak menerima pesanan lagi hingga jam 1 siang.

Para bawahan manager segera memersilahkan karyawan untuk makan siang bersama di restoran Wagnaria, ambil nasi sesukanya namun lauknya di ambilkan oleh pelayan restoran.

"Terima kasih" ucap karyawan yang berikan lauk ayam bakar dan sosis goreng.

"Sama sama tuan" balas Izumi

"Lah kenapa saat ku berikan mereka tidak bilang terima kasih" ucap Si Moo

"Wanita itu istimewa senpai" balas Takahashi

"Terima kasih nona cantik" ucap karyawan laki laki lagi

"Tuh terima kasih lagi" tunjuk Si Moo

"Kan sudah di bilang, wanita itu istimewa" balas Izumi sekarang

"Hahahahah"

.

Untuk menu petinggi agak di bedakan, tetap prasmanan namun lauknya boleh ambil sendiri dan pilihan lauk lebih banyak.

Para karyawan yang melihat juga tidak iri, sebab memang begini keadaanya, para petinggi mungkin tidak bekerja otot, tapi mereka bekerja dengan otak lebih dari mereka.

Aku berdiri di depan kasir yang ada micnya.

"Tes tes tes perhatian, khusus karyawan ku semua, jika kalian ingin makan di sini kalian bisa dapat diskon 10 % selama 4 bulan pertama kalian kerja, persyaratan hanya menujukan id, diskon maksimal yaitu bernilai 5000 yen, sekian terima kasih"

"Idnya dapat dari mana pak!" teriak salah seorang karyawan

"Oh aku lupa, untuk idnya kalian akan mengunakan jam tangan digital yang akan di berikan nanti atau besok, kuharap jangan di hilangkan atau di rusakan sebaba harganya 50rb yen per satu jam dan ingat jangan di jual juga, jika rusak kalian bisa servis sendiri di servis arlogi Nasa Elec, tanpa jam itu kalian tidak akan bisa absen kerja, jadi jika tidak bisa absen kalian otomatis alpha dan akhirnya kami akan memecat kalian, jika kalian menyalahkan jam sebab kelalaian kalian sendiri makan lebih baik kalian langsung saja keluar dari toko ku, sekian terima kasih"

"Pak jika jam yang di berikan harus di jaga baik baik, apa jam nya juga tidak gampang rusak? Sebab ya saya orang teledor kadang menindih apapun ketika tidur"

"Selama jamnya tidak kalian banting dari atas ketinggian tower listrik kurasa masih aman"

"Wow" pikir mereka

"Sudahlah, bahas itu nanti sekarang nikmati makanan kalian"

"Terima kasih atas makanannya pak Haruka" teriak para karyawan

"Sama sama"