webnovel

kunjungan

Disebuah ruangan yang didominasi oleh warna putih dan hitam. Aku memerintahkan Emery untuk menyiapkan segalanya diruangan ini soalnya jam dua nanti akan ada rapat para pemegang saham untuk membahas kemajuan hotel vsg yang baru saja dibangun.

" Ok, semuanya sudah selesai. Kita bisa rapat kapanpun yang kau inginkan. " kata Emery. " Bagus kalau begitu. Emery aku mau kau mengambil proporsal yang ada dirumahku aku tadi tidak sengaja meninggalkanya dirumah. " kataku.

Emery menjawabnya dengan anggukan lalu pergi dari ruangan. Sakuku bergetar aku lalu mengambil ponselku aku melihat Daniel mengirim sms.

" Apa kau punya waktu ? "

" Bila kau tidak sibuk, nanti jam makan siang bisa kita bertemu. "

Aku berkata kalau aku tidak sibuk. Lalu aku bertanya dimana kita akan bertemu.

Setelah Daniel memberi tahu dimana lokasinya aku langsung kesana untuk bertemu dengan dirinya. Setelah tiba disana Daniel lalu menyambutku.

" Daniel kenapa kau ingin bertemu dengan diriku. " tanyaku kepada dirinya. " Tidak ada aku hanya ingin bertemu dengan dirimu, soalnya akhir-akhir ini kau selalu bekerja terlalu keras. Dan aku yakin kau tidak cukup makan itu terlihat dari tubuhmu yang sedikit kurus. " katanya.

" Tubuhku memang seperti ini mana mungkin aku terlihat kurus ? " katakku. Daniel lalu menjawab dengan tersenyum. " Memangnya kau kurus aku lihat justru kebalikanya. "

" Maksudmu aku gemuk begitu. " Daniel hanya tertawa mendengar ucapanku.

" tapi termia kasih sudah mengkhawatirkan diriku. Tapi kau tak perlu khawatir aku baik-baik saja. Oh iya bagaimana pekerjaanmu yang baru, kau bekerja dibagian apa ? "

" Aku bekerja dibagian perhubungan disana orang-orangnya baik sekali. Sebenarnya kenapa aku meminta dirimu untuk datang itu karena kemarin ibu menghubungi diriku dia bilang dia ingin bertemu dengan dirimu. " katanya.

" Hmm...kenapa ibumu mau bertemu dengan diriku ? " kataku heran. " Entahlah aku sendiri juga tidak tau makanya aku bertanya kepada dirimu apakah kau punyak waktu. " katanya.

" Entahlah soalnya akhir-akhir ini banyak sekali pekerjaan yang harus aku kerjakan dikantor, bagaimana kalau aku sudah memiliki waktu aku akan menghubungi dirimu. " Daniel hanya mengangguk saja mendengarkanya.

Aku melihat jam menunjukan pukul satu kurang lima belas menit aku berkata kepada Daniel kalau aku harus pergi dan juga menyuruh Daniel untuk segera kembali bekerja.

Setelah tiba dikantor aku bersiap siap untuk melakukan rapat yang akan berlangsung sebentar lagi. Aku membaca proposal yang sudah aku persiapkan tadi malam.

Akhirnya rapat sudah dimulai para investor mulai duduk, aku menjelaskan semua ide-ide yang ada didalam proposal untuk kemajuan hotel ini.

Setelah tiga jam kami rapat aku akhirnya keluar dari ruangan tersebut. Aku berjalan menuju ruanganku, saat aku memasuki ruangan betapa terkejutnya aku melihat siapa yang ada didalam ruangan tersebut.

Setengah jam aku duduk dalam keadaan diam tidak ada satu katapun terlontar dari kami berdua. Aku merasa seketika ruangan ini menjadi sangat sunyi seolah-olah semua kebisingan dari luar semuanya menghilang.

" Apa hubunganmu dengan anak dari keluarga person baik-baik saja. " singkat padat dan dingin terlontar juga kata itu dari mulutnya.

" Tentu saja ma. Hubungan kami baik-baik saja tidak ada masalah apapun. "

" Bagus kalau begitu. Kau harus melayaninya dengan sebaik mungkin. Tentu kau ingat kenapa Ayahmu dan Ibumu ini menikahkan dirimu dengan dirinya. " kata Ibuku.

" Tentu saja aku mengingatnya ibu tak perlu khawatir. "

" Tentu saja kau harus mengingatnya jangan sampai kau mempermalukan keluarga kita mengerti. " Aku hanya menjawab dengan anggukan.

Setelah berbicara seperti itu Ibu langsung pergi dari ruangan tersebut, tak lama Emery lalu masuk dan mencoba menghibur diriku. Malampun akhirnya tiba aku bersiap untuk pulang.

Saat aku berjalan menuju lift aku melihat Daniel didalam sangat kebetulan sekali. " Apa kau sudah mau pulang. " Katanya.

" Tentu saja aku dan kau sendiri juga baru selesai bekerja. "

" Yah seperti itulah. Bagaimana dengan meeting tadi apa semuanya lancar. "

" Tentu saja semua berjalan dengan baik. "

" Bagus kalau begitu, hai bagaimana kalau kita merayakan keberhasilan itu. " katanya dengan nada gembira.

" Aku rasa itu tidak perlu, kita tidak usah melakukan itu. " Kataku. Tapui Daniel tetap saja memaksa untuk merayakanya, akhirnya aku mengalah dan setuju dengan dirinya.

" Tapi aku mau kita pergi dengan mobilku, aku tidak ingin menaiki motor dengan dirimu. Kau tau aku hampir terkena serangan jantung gara cara mengemudi dirimu itu. " gerutuku.

" Baik bos. " Dia berkata sambil hormat ala militer. Daniel membawaku ketempat bernama moulin rouge salah satu tempat yang terkenal baik dari penduduk prancis atau pun bagi para turis.

Moulin Rouge adalah kabaret di Paris, Prancis. Rumah asli, yang terbakar pada tahun 1915, didirikan bersama pada tahun 1889 oleh Charles Zidler dan Joseph Oller, yang juga memiliki Paris Olympia.

Itu pertama kalinya aku datang kesini, kalian tau lah alasanya kenapa aku tidak bisa datanga kesini. Daniel menyuruhku untuk menunggu didalam mobil sedangkan dirinya membeli tiket untuk kami berdua.

Setelah kami masuk kami lalu mencari tempat duduk kami, akhirnya pertunjukan dimulai. Semua penari menarikan seluruh tubuhnya dengan sangat baik dan para penontonpun juga terpesona dengan pertunjukan tersebut.

Setelah selesai Aku dan Daniel makan disalah satu retoran yang dekat dari sana, ini merupakan malam yang sangat menyenangkan bagiku. Aku lalu mengantar Daniel kembali kekantor karena dia membawa sepeda motornya.

Aku lalu segera pulang. Sesampainya dirumah aku langsung melepas pakaian atasanku, soalnya aku tidur hanya menggunakan celana dalamku saja ditambah lagi aku hanya tinggal disini sendirian jadi aku tidak perlu melepasnya didalam kamarku.

Saat aku melepas rok milikku tiba-tiba terdengar suara pria yang berasal dari belakang, dan aku mendengar sebuah sebuah langkah kaki berjalan mendekati diriku.

Aku lalu mengambil sebuah payung dan bersiap memukul orang tersebut. Saat langkah kaki itu mulai mendekat aku langsung memukul orang tersebut tapi orang itu menahanya lalau aku mendengar suara yang tidak asing.

" Apa seperti ini kau memperlakukan suamimu. "

" Hehh ?! "

Bersambung