Medengar satu kata yang diucapkan oleh Jay, Mira menjadi tercengang sekaligus tak percaya, membayangkan zombie yang ia tonton di dalam film, dirinya merasa takut.
" Kamu yakin sayang zombie?" tanya kembali Mira kepada Jay
" Ya dan bukan cuma manusia, tapi hewan dan tumbuhan juga" menjawab Mira sambil menambahkan kembali boom kepadanya.
" Haaaaaaa...apa ini semua mimpi...aku.....ga tau sayang, mau ngomong apa lagi, aku ngerasa kaya mimpi dan berharap kamu mabuk" kata Mira dengan wajah yang depresi dan bersandar di sofa.
Setelah menunggu beberapa saat untuk Mira pulih, Jay memberikan sedikit kenyamanan dengan cara memeluknya dan mengusap rambutnya dengan lembut.
Merasa Mira sudah mulai setabil kembali, Jay mulai berbicara lagi kepada Mira.
" Sayang, karena kamu sudah tenang sekarang bukan waktunya kita santai, karena kita perlu segera berkemas dan bersiap pindah" kata-kata Jay menyadarkan Mira dari lamunannya.
"ahhhhh, apa secepat itu sayang bencana ini akan datang?" tanya kembali Mira dengan terkejut mendengar kembali informasi dari Jay
" Ya betul sayang, kalo memang benar-benar terjadi kita hanya punya waktu 10 jam saat ini" berkata Jay melihat jam di tangannya.
" Ok baiklah kalo begitu, beri tahu aku apa yang harus dilakukan sayang".
Maka dimulai lah, kembali acara persiapan Jay dan Mira dalam menghadapi bencana Zombie ini.
Setelah memgemas semua barang yang penting dan berharga dari rumah, Jay dan Mira bersiap untuk pergi meninggalkan rumah.
Merasakan perasaan yang dalam, Jay sedikit menghela nafas dan tanpa banyak keraguan lagi, dia berjalan menuju mobil meninggalkan rumah yang penuh kenangan.
Sepanjang jalan suasana hati Jay agak sedikit turun, dan itu bisa Mira rasakan, seolah tahu apa yang harus di lakukan, Mira menggenggam tangan Jay tanpa sepatah kata. Jay yang melihat tindakan mira tersenyum dengan senang.
Karena dia tahu mira kawatir dan peduli dengannya, membalas mira dengan tersenyum kepadannya, sebagai jawaban bahwa dia baik-baik saja.
Mengemudi sepanjang jalan, Jay dan Mira membahas tentang hal apa saja yang perlu mereka persiapkan lebih.
Tak sampai setegah jam kemudian mereka tiba di rumah Mira, masuk ke dalam dan memilih barang yang penting dan berharga, mereka kembali bergegas menuju tujuan mereka.
Sampai adi menghentikan mobilnya di sebuah show room mobil kusus 4 Wd dan bersiap untuk menganti, karena dia tahu mobil yang kini dia gunakan kurang dari segi pertahanan dan daya tahan, terlebih medan pasti akan berubah jadi mereka harus menyiapkan kendaraan yang lebih baik.
Masuk ke dalam show room dan disambut oleh sales mobil yang ada, mereka langsung memberitahu mobil apa yang mereka inginkan.
" Saya minta mobil yang daya tahannya baik, bisa di segala medan, dan kalo bisa semi militer ada?" tanya Jay kepada sales
" Oh kebetulan sekali pak, disini ada beberapa mobil yang sesuai dengan yang bapak inginkan, mari saya tunjukan" jawabnya sambil membimbing Jay dan Mira ke arah mobil.
Setelah memasuki ruangan yang lain, Jay dan Mira di sambut oleh deretan mobil besar dan tangguh, melihat dengan seksama ada rasa senang saat melihatnya.
Memilih dari segala jenis yang ada, Jay sedikit mengernyit karena dia masih tidak merasa mendapatkan mobil yang dia inginkan.
Tidak sampai ia melihat sebuah mobil kekar semi armor yang di pajang di tengah ruangan, menyedot perhatiannya, melihat dari dekat ada perasaan kagum dan aman yang dia rasakan.
Dengan mobil ini Jay yakin, dia akan menjadi lebih baik dalam bermobilitas, terutama dengan kulit armor dan tempat senjata yang siap di pasang di atas mobil, menjadi tambahan yang sangat dia butuhkan.
" Berapa harga mobil ini, saya menginginkannya" jawab Jay dengan wajah yang penuh minat
" ahhh...mata Bapak memang luar biasa, ini adalah mobil terbaru yang bernama Komodo yang dikeluarkan oleh salah satu BUMN dari kerajaan, yang bergerak di bidang pertahanan. Dengan spesifikasi Militer tapi rasa sipil"
Mari saya jelaskan Spesifikasi dari mobil armor ini:
Spesifikasi:
Berat : 6000kg (kosong), 8000kg (tempur)
Panjang : 6.560mm
Lebar : 2.550mm
Tinggi : 2.350mm
Ground clearance : 540mm
Rentang jelajah : 850km
Kecepatan maksimum : 150km/jam
Awak : 5 orang
Dan karena ini adalah desain terbaru, yang baru saja di keluarkan, jadi harga agak sedikit mahal dari harga umum apakah Bapak masih berminat? " Tanya sales itu kepada Jay
" Ok saya minat, saya ingin dua bisa?" kembali balas Jay
" Ohhh...bisa pak...bisa..kebetulan kami punya stok satu lagi, jadi sesuai dengan pesanan Bapak" Jawab sales dengan senang
" Tapi saya ingin langung mengendarai, bisa?" tanya Jay kembali
" Bisa Pak, itu mudah tapi untuk plat kami butuh 3 hari, apakah tidak apa-apa?"
" Gapapa woles aja" jawab Jay tersenyum, walau dalam batin berkata untuk apa plat nomer saat dunia ini koleps.
Berjalan mengikuti ke arah sebuah ruangan, Jay dan Mira dipersilakan duduk, tidak lupa disuguhkan minuman, sambil menunggu persiapan kontrak.
Tak lama, sales itu kembali dan memberikan kontrak kepada Jay, dan tanpa banyak melihat Jay hanya menandatangani saja.
Melihat ini Sales hanya mendesah, betapa kaya Pemuda di depannya, membeli tanpa banyak berpikir, setelah mengesek kartu dan menyelesaikan prosedur, Jay dan Mira mengendarai mobil masing-masing.
Tak lupa Jay memberikan Ht kepada Mira untuk komunikasi saat di jalan.
Melanjutkan perjalanan selama 3 jam, akhirnya mereka sampai di tujuan mereka, yaitu sebuah vila keluarga yang terletak di atas sebuah bukit terpencil, di perbukitan asri kota Gede.
Setelah keluar dari jalan utama, Jay dan Mira memasuki jalan yang lebih kecil, dengan sepanjang jalan di penuhi oleh pohon-pohon cemara yang indah di kedua sisinya.
Tapi jika di cermati, jalan ini tampak sudah lama tidak di lalui, banyak gulma dan rumput yang tumbuh di pinggir jalan.
Sampai 10 menit kemudian, Jay dan Mira tiba di depan sebuah gerbang vila yang besar, melihat gerbang setinggi 4M dan tembok yang mengelilinginya setinggi 5M, Jay dan Mira yang keluar dari dalam mobil mendesah, begitu tinggi dan besar pintu serta tembok vila ini, apakah kakeknya membangun benteng.
Padahal jika Jay tahu, tebakan yang ia pikirkan adalah benar, pendahulu dari keluarganya memilih lokasi dan juga membangun pintu serta vila yang tinggi, tidak terlepas dari kenyataan bahwa mereka mendapatkan sebuah ramalan yang di teruskan secara turun temurun.
Untuk mempersiapkan tempat yang besar dan aman untuk keadaan darurat, dan akhirnya setelah menanti waktu yang lama, fungsi perlindungan vila ini akhirnya terwujud.
Memasukin kunci kedalam pagar dan memasukan kode rahasia di pintu, seketika itu pintu vila terbuka dengan sendiri.
Melihat ini ada kejutan di mata Jay, ternyata walaupun luarnya terlihat lusuh tetapi teknologi yang dipakai tetap maju.