Alice masih menutup kedua mulutnya saat kak elang berusaha membujuk ku untuk bermain.
Sosok berambut kuning ini tampak kesal karena kemarin ia tiba tiba saja ditampar oleh kak elang.
Kak elang tampak frustasi ia beberapa kali meminta maaf dan tidak akan mengulanginya lagi.
Tetapi Alice masih saja tetap diam, dia sangat marah kepada kakak. Kedua matanya menatap sinis kearah ketiga kakaknya kecuali kak tikus.
Dia menghindari kak Usagi dan kak elang. Alice merasa sangat marah, kenapa mereka begitu kejam kepada Alice.
Padahal..itu kan tentang Alice. Kenapa kakak kakak menyembunyikan itu pada Alice. Alice sebenarnya kenapa tidak boleh tau??
Sosok anak ini semakin penasaran tetapi semakin surut karena perasaan marahnya kepada kedua kakaknya yang lebih besar.
"Alice..maafkan kakak. Kakak sama sekali tidak sadar Alice.." seru kak elang menatap dengan kedua mata sedih nya.
Alice memalingkan wajahnya dengan kedua mata melipat.."Kak elang jahat!!"
Itu membuat hati kak elang semakin tertusuk . Ia memeluk Alice..Tetapi Alice menolaknya.
Kak elang juga berusaha untuk menatap wajah Alice. Tetapi Alice selalu memalingkan wajahnya.
Hiks.., sebenarnya kak elang sama sekali tidak bisa dibenci oleh adiknya. Kalau sang adik yang sangat ia sayangi marah padanya.
Kakak berwarna serba merah itu seakan tersambar petir. Dan betul saja kak elang perlahan menetes kan air matanya karena Alice benar benar tidak mau menatapnya.
"A..Alice..kakak..kakak salah..hiks,.. tolong maafkan...kakak..hiks..hiks" ucapannya tersendat sendat.
Alice terdiam saat mendengar tetesan air mata yang perlahan jatuh. Alice sebenarnya tidak sebenci itu pada kak elang.
Alice berbalik dan menunduk sendu saat melihat kak elang yang menangis tiada henti. Tangis kak elang semakin menjadi jadi .
Alice akhirnya menyerah, ya sebenarnya ia sama sekali tidak bisa marah sama kak elang. Dia kakak yang baik.
Srek.., Alice mengelus pipi kak elang dengan kedua tangan mungilnya.
"Jangan nangis kak, aku maafin kok. Sudah ayo main lagi" bujuk Alice tersenyum ramah.
Kak elang tampak sangat bahagia dia mengangguk dan memeluk Alice dengan hangat.
Alice menyambut pelukan itu...
Tanpa Alice sadari ada seseorang yang memperhatikan mereka dari kejauhan. Sosok bertelinga panjang dan berambut putih .
Kedua matanya menatap tertunduk kebawah.."Alice.."
_
_
_
Kak tikus menatap gembira dan lega saat melihat Alice adik kesayangannya akhirnya bermain dengan kak elang.
Dia menatap dari balik jendela, dan tidak lama terdengar suara kak Kelinci memanggil.
"Tikus.., kau ngapain disana. Kita akan mengadakan eksperimen lagi" seru kak Kelinci agak keras.
Kak tikus tidak bergeming. Ia malah menatap asyik kedua adik mereka bermain dengan akrabnya.
"Kakak tidak rindu sama Alice, lihat senyumannya itu. Astaga dia adik yang sangat manis" seru pria itu menatap dengan senyum terulas.
Pria yang berbadan agak pendek itu terdiam.ia mendekati jendela dan melihat agak ke samping. Tampak Alice sedang asyik bermain dengan adiknya yang berwarna merah.
Tatapannya mendadak sedikit sendu, kak tikus tau apa yang dipikirkan oleh kak Kelinci. Kakaknya yang satu ini benar benar merindukan Alice.
Tetapi ia tidak tau harus bagaimana, hah dasar kakak yang merepotkan.
"Bagaimana kalau kau ajak dia membaca buku?" seru kak tikus menawarkan bantuan.
Kak Kelinci mengeleng. Ia memandangi adik lelakinya yang berambut kuning yang sangat manis.
"Kalau dia membenciku aku sama sekali tidak masalah.."
"Apa..karena ...ia itu sebenernya bukanlah penghuni asli pulau ini?" seru kak tikus memicingkan mata.
Kak Kelinci mengangguk, ia memandang ke arah Alice yang tampak tertawa bahagia.
"Betul.., ini hanyalah permintaan ratu. Kita hanya harus menjalani nya. Kasihan anak itu.." seru kak Kelinci memandangi lagi lewat jendela.
Setelah itu berbalik pergi. Sebelum pergi kak tikus juga ikut berdiri.
"Tapi bukankah ia manis, walaupun ini hanyalah permintaan ratu. Aku berharap bisa menyayanginya sepenuh hati" seru kak tikus tanpa sadar tersenyum saat memandangi Alice yang tampak polos.
Kak Kelinci berhenti. Ia terdiam. Lalu sejenak tampak sebuah senyum tersirat dari wajahnya yang selalu terlihat datar.
"Bodoh sekali.."
_
_
_
_