webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · 现实
分數不夠
312 Chs

Mama

Pukul delapan pagi, Aksara sudah berada di depan rumah Nathalie menunggu gadis itu bersiap. Duduk di teras rumah dengan di temani segelas susu hangat dan sejumlah camilan manis kesukaan Nathalie. Pemuda itu memandangi mama yang tengah menyiram tanaman di halaman, "Itu pohon apa ma kok lucu banget,"

Mama lantas menoleh, lengkap dengan tatapan penuh tanya, "Pohon mana? Banyak taneman ini di sini. Yang spesifik dong,"

Aksara meringis kecil sebelum terkekeh, "Itu yang daunnya kaya daun waru tapi bolong bolong,"

"Mana ada daun waru bentuknya kaya gitu. Aneh aneh aja. Itu taneman namanya janda bolong. Lucu kan Sa? Ibukmu juga punya satu di rumah," jawab mama santai.

"Namanya gitu amat Ma. Serius nama tanemannya janda bolong? Kenapa janda gitu loh namanya," jawab Aksara setelah melongo sesaat, "Ada gitu taneman namanya aneh kaya gitu," lanjutnya tak habis pikir.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者