webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · 现实
分數不夠
312 Chs

hukuman

Aksara menggerutu seraya mencuci motor besar milik Mas Abim. Kakaknya satu itu memang sangat pendendam. Karena perkara peminjaman motor tanpa ijin kemarin, sore ini mau tidak mau Aksara harus mencuci motor milik lelaki itu sebagai bentuk tanggung jawab. Sebenarnya bukan itu masalahnya, namun tingkah menyebalkan Mas Abim yang semena mena menyeret tubuhnya yang tengah tertidur telungkup di ruang tengah bersama ibuk menuju pekarangan rumah yang ramai akan anak anak bermain.

Pekarangan rumah Aksara yang luas memang kerap kali ramai oleh anak anak yang bermain terlebih ketika sore hari. Dulu saat abah masih bersama mereka, beliau selalu menyempatkan diri duduk di teras bersama putra putranya memandangi anak anak yang bermain di halaman.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者