webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · 现实
分數不夠
312 Chs

Hadiah

"Udah berapa bulan kita Dek Mi?" tanya Mas Yudhis pada Mbak Mia yang duduk di sampingnya.

Gadis itu menoleh, "Jalan enam bulan bukan?"

"Udah lumayan lama ya," balas lelaki itu seraya terkekeh, "Tadinya aku nggak pernah berpikiran bakalan pacaran karena sebenernya masih ada adek adekku yang perlu diurus. Terlebih Abim sama Juna yang butuh pengawasan khusus, ditinggal sebentar aja udah berantem. Tapi hari itu aku ketemu kamu. Kamu baik banget bantu nenek nenek waktu itu. Cantik, manis, kamu percaya aku love in first sight ke kamu? Haha klise banget kan,"

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者