Entah kenapa diriku mulai merasa kantuk, tapi diriku terus berusaha berpikir "sebenarnya diriku dimana? ". Apakah tadi listrik padam?, umm sepertinya tidak. Apakah diriku buta? umm sepertinya tidak, sekalipun diriku tidak bisa melihat setidaknya Nia akan ada disampingku. Tunggu sebentar apa diriku diculik? dan suara keras itu mungkin tembakan? tapi kalau Aku tertembak kenapa diriku masih bisa berbicara?. Heh!!! "dengan kagetnya" AAA... A... A.. AA... K... AKKK... AK.. AK. UUU.... dari tadi berteriak tapi suaraku tidak ada.
Setelah tau kenyataan bahwa Bunga hanya berbicara dan berteriak dalam hatinya bukan dengan suaranya. Bunga berusaha mengeluarkan suaranya tapi itu tidak bisa sama sekali. Suara yang ia ucapkan hanyalah perkataan pada dalam dirinya.
Diriku apa yang terjadi padaku... Tuhan sebenarnya Aku kenapa?. Bunga bertanya-tanya apa yang salah pada dirinya.
Cahaya redup menampakkan kilauannya seakan mengatakan padaku untuk mendekatinya. Akupun bergegas menuju cahaya redup itu.
Tiba-tiba cahaya itu berkilau dengan terangnya. Ini cahaya yang menyilaukanku kedua kalinya. Mataku seakan sakit.
Cahaya terangpun mulai memudar dan kudengar suara tangisan.... Tangisan? suara tangisan itu mulai mengeras secara perlahan-lahan. Makin keras dan makin keras.... Eh suara ini tak asing bagiku... Suara ini adalah suara tangisan bayi.
Mataku yang tadinya hanya melihat kegelapan akhirnya mulai menampakan bayangan kabur. Kegelapan yang ada didepanku mulai sedikit memudar.
Diriku melihat sesosok wanita cantik dan apa yang terjadi?. Itu adala Aku "diriku kaget diiringi suara tangisan". Mustahil, ini mustahil kalau bayi yang didepan cermin itu AKU.
Aku seorang bayi dan diriku ini sedang dipelukan wanita, apa wanita ini ibuku?. Agh ini nyaman sekali....apa seperti ini rasanya pelukkan seorang ibu. Kapan yah terakhir Aku merasakan ini. Diriku terlena dengan kenyamanan sesaat.
Bunga akhirnya terlelap dan tidur.
Saat-ku buka kedua mataku, yang kulihat langit-langit yang indah bermandikan warna emas mengkilat megahnya.
Terlintas ingatan sesosok wanita dan bayi didepan cermin emas.
Tidak-tidak ini tidak mungkin... tapi "diriku mulai berpikir secara dingin". Mungkin ini ilusi atau diriku masih bermimpi. Aku berusaha mencubit pipiku akan tetapi kenyataan memperlihatkan tangan kecilku.
Ini bukan mimpi"itu yang kuucap" ini nyata ini bukan khayalanku. Apakah diriku melakukan Renkarnasi? tapi bagaimana?.
Novel yang pernah kubaca berisi tentang legenda dan mitos-mitos renkarnasi bahwa sesorang bisa berenkarnasi jika memenuhi beberapa syarat. Syarat-syarat itu antara lain yang kuiingat seperti seseorang bisa berenkarnasi jika mereka terbunuh, seseorang yang berenkarnasi dikarenakan mati karena kecelakaan, seseorang berenkarnasi dikarenakan mereka mati masih perjaka/perawan, seseorang berenkarnasi jika sudah bisa menpelajari ilmu tingkatan yang tinggi.
Dari semua itu mungkin ada satu yang cocok tapi Aku sedikit tidak percaya. Diriku mati masih perawan. Owh Bunga sungguh beruntung kamu haha " Diriku senyum-senyum diraut wajah baruku ini".
Sayang lihat Dyah kita tersenyum....manisnya... Dia mirip kamu deh. Kamu jangan gombal agh " dengan tersipu malu".
......................Dua Tahun Kemudian
......................