Akbar memutuskan untuk meninggalkan rumah Alisa. Setelah gadis itu tiba-tiba menghilang begitu saja. Liburan yang ia pikir akan membuatnya bahagia karena selalu bisa bersama dengan orang yang sangat ia sayangi, ternyata tidak seperti apa yang ia bayangkan. Alisa tiba-tiba menghilang dan nomor ponsel gadis itupun sama sekali tidak bisa di hubungi. Bibik yang tinggal di rumah itu pun tidak tahu kemana perginya Alisa, gadis yang meninggalkannya di kafe sendirian itu tidak pernah datang kembali ke rumah Sekertaris Aris.
Aroma kafein yang menyeruak membuyarkan lamunan Akbar. Ia menyadari jika ada orang lain di sekitarnya.
"Mila!" ucap Akbar saat melihat Mila sudah duduk di sampingnya dengan sebuah cangkir di tangan. Kepulan asap dari minuman khas berwarna hitam itu menusuk pangkal hidung Akbar.
"Kamu sedang mikirin apa?" tanya Mila menoleh kepada Akbar. Lelaki yang membuang tatapannya pada pemandangan taman kecil yang berada di samping restoran.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者