webnovel

Protek of Love

" Aman? Perlu gw yang turun tangan? " Ranza. Aina mendongak kan kepala nya sambil menghapus air mata nya, menggeleng lemah " Enggak.. makasih ya Ranza, tapi aku gak papa kok " Ucap Aina lembut dengan seulas senyuman kecil. " Gak usah sok baik kalau keadaan lo gak baik baik aja, tunggu di sini gw yang akan bilang sama orang tua lo " Ucap Ranza. Aina yang mendengar penuturan Ranza langsung panik dan menarik tangan Ranza yang ingin pergi menuju rumah Aina. " Aku bisa lebih sakit kalo kamu malah nekat kerumah Ranza, kalo kamu gak kerumah maka aku akan baik baik aja, kalo kamu sayang sama aku.. kamu pasti gak mau aku berada di situasi menyedihkan lebih dari ini " ucap Aina dengan mata berkaca kaca. Ranza hanya diam kemudian mengalihkan tatapan nya kearah lain. " Gw janji akan membawa lo keluar dari rumah itu, Aina.. secepat nya, gak ada penolakan " Ucap Ranza datar. ... Ranza Horalez, penerus perusahaan terkemuka di negara nya. Cabang perusahaan nya pun sudah ada beberapa di negara lain. Sikap Ranza sangat dingin dan kasar, setiap ucapan nya bagai belati yang mampu menyayat hati. Di lahir kan dengan wajah tampan sempurna dengan tatapan tajam bak elang. Namun Ranza benci dilahirkan untuk menjadi penerus daddy nya, Ranza tidak ingin menjadi mengusaha, cita cita Ranza ingin menjadi dokter, walau besik nya berada di arsitek. Ranza terus membuat diri nya seakan akan bodoh, sejak kecil dia memperburuk diri nya bahkan dia sudah kenyang dengan makian orang tua nya, apa lagi sang ayah yang ingin anak nya menjadi penerus diri nya kelak. Namun bukan Ranza kalau dengan mudah mengiyakan semua keinginan kedua orang tua nya untuk hal itu, maka sampai kapan pun Ranza tidak akan mau menjadi penerus Papa nya. Pihak sekolah sampai menyerah, mereka tidak bisa mendidik Ranza karna selain bodoh Ranza juga seorang bad boy, ke sekolah sering telat, sampe sekolah malah buat rusuh, hal itu lah yang membuat diri nya pindah pindah sekolah karna tidak ada yang mampu menampung anak yang mempunyai kepribadian sulit seperti Ranza. Hingga dengan terpaksa Ranza di sekolah kan di sekolah swasta di pedalaman, sebut saja sekolah itu adalah sekolah buangan. Karna setiap anak di sana di hasilkan dari anak yang tak lulus seleksi di sekolah lain, tempat nya anak anak miskin bersekolah, dan tempat nya anak anak bermasalah di sekolah lama. Itu sebab nya sekolah itu terkenal dengan anak anak nya yang nakal dan tak bisa di atur. Ranza miris melihat sekolah baru nya, namun mau bagaimana lagi, tujuan nya hanya satu.. Ranza tidak ingin menjadi penerus papa nya, maka sekolah buluk ini akan dia buat rusuh atas kedatangan nya, hingga Ranza berhenti sekolah. Itu lebih baik, dari pada berpendidikan namun sudah di tentukan masa depan nya oleh kedua orang tua nya. Senyum miring terukir di bibir Ranza. " Walau hanya kemungkinan kecil gw di keluarkan di sekolah ini, tapi gw akan kejar kemungkinan itu hingga mereka gak maksa gw untuk menjadi apa yang mereka mau " Ucap Ranza dengan suara bass nya. ... Aina Zahraini, gadis mungil yang hidup di lingkungan yang segala kekurangan, dari materi, sampai hidup. Aina lahir bukan atas kehendak kedua orang tua nya, Aina hadir tanpa sepengetahuan orang tua nya, yang saat itu ekonomi mereka sedang sangat buruk, kehadiran Aina membuat mereka kalut di sisi lain merawat Aina kecil, di sisi lain mereka juga butuh makan. Oleh karna itu Aina tak pernah merasakan kasih sayang kedua orang tua nya sejak kecil, mental gadis itu dari kecil selalu di puruk kan oleh kedua orang tua nya. Aina sadar orang tua nya tidak mengingin kan nya, namun Aina justru berfikir bahwa kedua orang tua nya masih menyayangi nya. " Aina akan kerja yah, biar bantu ayah sama bunda " Ucap Aina tulus, namun tak di respon sama sekali oleh kedua orangtua nya. ...

Hasnatul_Putri · 青春言情
分數不夠
1 Chs

Bab 1

" Ranza!! Sampai kapan kamu seperti ini, tidak bisa kah sekali saja tidak membuat papa malu?? Apa lagi yang kamu perbuat di sekolah, sampai dua surat panggilan dari sekolah mu, Daddy sama mommy harus datang! Dimana otak kamu! Kamu lahir di keluarga terhormat namun sikap mu benar benar minus! " Bentak Bima, Daddy Ranza dengan muka merah penuh amarah.

Sang Mommy hanya bisa menghela nafas berat, entah sampai kapan anak nya bersikap seperti ini.

" Cukup bebas kan hidup saya, maka saya akan berubah " Ucap Ranza datar.

Bima mengusap wajah nya kasar, Ranza adalah satu satu nya anak yang akan di harapkan untuk jadi penerus perusahaan nya, sebab sang istri tidak bisa mengandung lagi.

" Jangan bercanda, kamu satu satu nya anak Daddy, hanya kamu yang daddy harapkan untuk bisa menjadi penerus daddy "

Ranza tersenyum miring, " Oleh karna itu saya menyesal bisa lahir di dalam keluarga ini, karna saya tidak ingin menjadi anak tunggal dan menjadi penerus " Ucap Ranza dingin.

Plak!

Ranza mengusap ujung bibir nya yang menjejak kan darah, kemudian tersenyum miring.

" ANAK DURHAKA!! " Pekik Bima berapi api.

" Daddy! Udah.. " Ucap Helen sang mommy, menghela nafas melihat kondisi rumah nya tidak ada ketentraman di dalam keluarga nya sejak Ranza tau kalau diri nya akan menjadi penerus sang daddy. Ranza seorang anak yang penurut, namun sejak momen itu langsung membuat pribadi Ranza sangat buruk.

Helen menatap nanar putranya yang kini pergi tanpa sepatah kata pun. Kemudian melirik Bima yang kini tampak terdiam dengan pandangan kosong.

" Apa kita turuti saja keinginan Ranza Dad? " Tanya Helen lembut.

" Lalu? Siapa yang akan menggantikan Daddy Mom? Hanya Ranza satu satu nya anak Daddy, hanya dia harapan Daddy " Ucap Bima lemah, terduduk di sofa sambil memijat pelipis nya.

Helen menghela nafas, tidak bisa berbuat apa pun karna diri nya pun tak bisa hamil lagi karna suatu problem hingga rahim nya di angkat.

...