webnovel

CLBK

Shelly Ingin Kembali Bersama Randy

Randy kini berada di sebuah restoran mewah bersama Pak Agus selaku direktur marketing, terlihat mereka sedang melakukan kerja sama dengan klien.

Shelly melihat sosok sang mantan kekasih yang masih dia cintai itu kini tersenyum, tanpa Randy ketahui Shelly pun berada di sana.

"Kangen deh, gue sama lo Rand." gumam Shelly dalam hati.

Beberapa menit berlalu, para pria berjas mahal itu pergi meninggalkan Randy juga Pak Agus di meja tersebut tanpa di undang Shelly pun menghampiri meja mereka.

"Hai, Rand apa kabar?" suara lembut selalu Randy rindukan itu, tiba-tiba terdengar sangat jelas di telinganya.

Pria gagah nan tampan itu kini menoleh pada sosok perempuan cantik juga selalu memakai pakaian sederhana walaupun sebenarnya pakaian itu cukup mahal jika melihat bandrol dari merk yang dia gunakan.

Randy cukup tersenyum simpul dia tidak mau mencari masalah lagi bersama Shelly cukup hatinya sakit dari ucapan dan kata-kata dari Andika, ayah dari mantan kekasih tersebut.

"Eh, Rand kamu mau kemana?" Shelly memegang lengan Randy, mencegah untuk pergi dari tempat duduknya.

"Shell, lo uda jadi istri orang. Ngapain lo nemuin gue kaya gini." hardik Randy memberi peringatan terhadap mantan kekasihnya.

"Apa lo gak tau, berita tentang pernikahan gue?" tanya Shelly, membuat Randy kembali menoleh. Berusaha untuk menjauh dari sang mantan namun mengapa dia harus terlihat sangat cantik sekali setelah menjadi istri orang lain, pikir Randy dalam hatinya.

"Rand, aku gagal nikah ... Shaka menghamili mantan kekasihnya." mendengar hal itu membuat Randy mengepalkan jari jemarinya, namun dia tetap berusaha tidak peduli pada sang mantan.

Leoni pernah mengatakan, tapi Randy seolah tidak mau mendengar semua permasalahan sang mantan. Pak Agus terlihat diam namun sepertinya pria setengah paruh baya itu harus pergi meninggalkan bos juga mantannya.

Shelly duduk, menangisi gagalnya pernikahan dia namun bukan karena memang dirinya mau menikah dengan Shaka hanya saja dia harus menanggung malu bersama keluarga besarnya.

Randy menjadi serba salah, dia selalu tidak tega jika harus melihat perempuan menangis apalagi ini adalah mantan kekasih dimana dia pernah mengisi hari-hari Randy.

Terpaksa laki-laki itu duduk kembali, berdiam diri tidak mau menjadi salah paham antara dia juga sang mantan jika Randy seolah peduli terhadap dia.

Namun, tiba-tiba Shelly memeluk Randy pria itu akan mengurai pelukannya akan tetapi Shelly seolah butuh sandaran untuk menumpahkan segala isi hatinya.

Membiarkan sang mantan menangis di dada bidang membuat semua orang yang melihat begitu iri, perempuan mana yang tidak tergoda dengan sosok Randy pria tampan juga macho membuat perhatian siapa saja yang melihatnya.

Setengah jam berlalu, Randy tidak berbicara sedikit pun pria itu memang selalu mengerti apapun keadaan Shelly membiarkannya menangis mengeluarkan semua apa yang dia rasakan.

"Sorry, Rand." Shelly mengurai pelukan, setelah dia merasa lebih baik juga lebih tenang dari sebelumnya. Hanya senyuman simpul jawaban dari pria di samping.

Perlahan Shelly memegang jari-jemari Randy, membuat pria itu menoleh mengerutkan alis-alisnya.

"Rand, aku mau balik sama kamu." eyes puppy Shelly layangkan, membuat Randy tidak tahu harus berkata apa.

Pria itu masih merasakan sakit di hatinya, kini dia menerima serangan mendadak dari sang mantan meminta untuk kembali merajut asmara kembali.

"T-tapi, Shell ... Bagaimana dengan papa kamu?" tanya Randy, pria itu tidak mau menerima penghinaan seperti sebelumnya.

"Aku sudah bicarakan ini sama papa, dia setuju dengan hubungan kita." jawab Shelly dengan sepenuh hati.

Randy merasa lega namun ada yang aneh sepertinya, apa mungkin papanya Shelly menyetujui hubungan mereka hanya karena Randy kini sudah mempunyai banyak bisnis.

Pasalnya, berita pernikahan gagal Shelly belum lama ini masih hangat di perbincangkan.

Randy akui dirinya masih mencintai Shelly, namun entah mengapa kali ini dia merasa ragu akan cintanya terhadap wanita itu.

Drrrtt drrrrttt

Ponsel Randy bergetar, membuat pria itu menjauhkan tangannya dari genggaman Shelly. Randy melihat nama Leoni tertulis di dalam layar pipih itu membuat dia beranjak dari kursi untu menerima panggilan tersebut.

"Kenapa?" tanya Randy, setelah ikon hijau itu dia geser.

Mereka terlihat berbicara serius di dalam ponsel membuat Shelly memanyunkan bibirnya merasa sudah tidak ada artinya bagi Randy, untuk itu dia berusaha mencari perhatian.

"Kalau jalan tuh, pakai mata! Basah 'kan baju gue." hardik Shelly pada pegawai membawa minuman tersebut.

Benar saja, Randy menoleh lalu menghampiri dia juga waiters tersebut.

Randy berusaha menengahi dan mengajak Shelly untuk keluar dari restoran tersebut. Banyak perubahan dari dalam diri Shelly semenjak mereka berpisah.

"Kamu kenapa, sih?" tanya Randy, yang pria itu tahu jika sang mantan tidak memiliki sifat keras apalagi tindakan seperti tadi pada saat memarahi karyawan restoran tersebut meskipun dirinya salah.

"Gimana apanya, Rand ... Baju aku basah." keluh Shelly, dia tidak terima jika Randy memarahi hanya karena menegur sang karyawan.

"Tinggal di keringkan aja kan beres, gak perlu kamu marah-marah kaya tadi." ujarnya, menatap Shelly dengan serius.

"Salah sendiri, nerima telpon kaya gak ada orang yang nungguin." sahut Shelly, perempuan itu berlalu meninggalkan Randy seorang diri di lobby restoran.

Randy terhenyak, dia lupa jika kini Shelly tengah bersama dengan dirinya. Berusaha mengejar namun perempuan itu sudah lebih dulu menggunakan taksi.

***

Di dalam mobil taksi itu Shelly tersenyum, dia berhasil telah membuat sang mantan terprovokasi dengan ulahnya sendiri, sungguh bukan dia yang tega memarahi karyawan di depan umum.

"Semoga kita bisa kembali seperti dulu, Rand." doa Shelly dalam hati, penuh dengan harapan.

Shelly bermain ponsel, ia membuka aplikasi sosial media. Perempuan itu melihat postingan Leoni tengah bersama dengan Randy di sana tertulis 'Love u more'.

Seketika Shelly meneteskan air matanya, sungguh sakit baru beberapa menit yang lalu dia menyatakan pada laki-laki itu jika dirinya ingin kembali merajut cinta kembali.

"Apa ini, jawaban kamu Rand!" sekuat tenaga, Shelly tahan amarahnya demi tidak mau orang lain tahu jika dirinya tengah terluka.

Shelly mengirimkan pesan pada Randy, memberikan ucapan selamat atas menjalin kasih bersama Leoni sahabat Shelly sendiri.

[Maksud kamu, apa Shell? ~ Randy]

Meneteskan air mata, dari pelupuk mata indahnya Shelly tidak mau menerima panggilan atau pun membalas pesan dari sang mantan.

Ia tahu, luka yang ia torehkan tidak seberapa dengan kesakitan Randy rasakan pada saat dia di lamar oleh orang lain.

Ponsel Shelly kembali bergetar, lagi-lagi nama Randy tertulis di dalam layar.

"Kamu kenapa, tiba-tiba beri aku selamat?" seketika Randy layangkan pertanyaan agar dia bisa mengerti mengapa Shelly tidak mengangkat telpon juga pesan dari dirinya.

Bersambung...