( pesta Pernikahan)
Akhirnya acara yang di tunggu oleh semua murid pun tiba. Yaitu adalah PORSENI ( Pekan olahraga dan seni) yang merupakan ajang multi event olahraga dan seni yang di selenggarakan pada tiap sekolah sewilayah kabupaten. Merupakan titik kulminasi kegiatan perolahragaan dan seni dalam rangka peningkatan dan pengembangan prestasi olahraga dan bagi siswa juga siswi antar sekolah. Dan aku kurang tertarik dan kurang berminat untuk mengikuti PORSENI. Karena kemampuan dan bakat ku belum terlalu handal seperti Bruno yang berbakat di olahraga basket.Aurora yang berbakat dengan cheers leaders nya. Gatot berbakat dalam olahraga badminton juga Claude yang berbakat dalam seni bela diri Taekwondo. Aku lebih suka melihat mereka bertanding dalam perlombaan di bandingkan aku yang ikut dalam perlombaan.
Hari ini libur kegiatan belajar mengajar di sekolah. Dan semua siswa dan siswi di wajibkan hadir untuk meriahkan acara. Terlebih lagi sekolah kami menjadi tuan rumah dalam acara tersebut. Pertama aku melihat pertandingan badminton antara Gatot sebagai wakil dari sekolah kami dengan lawannya dari SMA lain yang masih satu wilayah dengan sekolah kami. Pertandingan badmood berlangsung sengit dan menegangkan karena keduanya sama-sama jago. Namun di menit terakhir Gatot mencurahkan semua tenaga dan kemampuan nya untuk set pertandingan terakhir. Dan akhirnya Gatot mengalahkan lawannya dengan skor yang menakjubkan. Semua penonton bersorak gembira karena Gatot menang telak dari lawannya. Lalu pertandingan Gatot pun usai di ganti dengan pemain yang lain.
" Selamat ya Gatot" ujar Hanabi memberikan air mineral.
" Iya makasih" ucap Gatot tersenyum.
" Eh selamat ya udah menang dalam pertandingan. Tadi gue udah nonton elu dari awal Ampe akhir" ujarku sambil memberikan handuk untuk Gatot.
" Iya makasih ya support nya" ucap Gatot sambil mengelus rambutku.
" Oh iya gue tinggal ya. Gue mau lihat pertandingan taekwondo dulu" ujarku sambil melambaikan tangan.
" Iya. Ntar pulang bareng ya" ucap gatot.
" Iya kabarin aja" ujarku sambil meninggalkan ruangan pertandingan.
Aku pun bergegas menuju ruangan pertandingan Taekwondo. Sesampainya di ruangan pertandingan Taekwondo. Aku melihat Claude udah bersiap untuk bertanding untuk melawan dengan siswa dari sekolah lain. Saat pertandingan Taekwondo berlangsung. Semua penonton tegang melihat aksi mereka. Dan suasana di dalam ruangan menjadi hening awalnya. Namun saat pertandingan di menit terakhir menjadi ramai tumpah ruah. Semua bersorak memberi dukungan kepada masing-masing perwakilan sekolah Nya. Dan sekali lagi Claude menangkan pertandingan Taekwondo antar sekolah lagi. Membuat aku yang menyaksikan ikut bersorak-sorai memberikan dukungan. Saat aku hendak memberikan air mineral dan handuk kepada Claude. Tiba-tiba aku melihatnya sedang bersama Nathalia sedang berbincang bersama teman lainnya. Lalu tanpa pikir panjang aku meninggalkan mereka menuju ke pertandingan basket. Dan saat hendak ke lapangan olahraga basket. Aku pergi ke loker siswi wanita. Kemudian bertemu dengan Aurora dan teman-temannya yang sedang merias wajah dan berganti baju ala JENGKELIN ( Nycta Gina).
" Wew amazing. Kalian cantik banget!!" sindirku sambil tertawa.
" Puas elu kan nanti bikin gue ma temen-temen gue malu hampir sewilayah daerah kita. Mana bakalan banyak yang nonton lagi" ujar Aurora sambil cemberut.
" Ya gak apa-apa sih kalo ganti kostum ala anak cheers leaders. Tapi jangan salahin gue yak kalo ntar kalian di panggil ke ruangan BK(Bimbingan Konseling)." jawabku mengancam.
" Yah jangan dong. Gue bisa abis di omelin sama nyokap bokap gue nantinya. Bakalan di kurangi duit jajan gue. Yang parah ntar gue gak bisa shopping makeup lagi" ujar Aurora memohon.
" Ya udah kalian nanti tampil ya di pertandingan basket yang sebentar lagi di mulai. Gue udah gak sabar dengan aksi panggung kalian" ujarku sambil meninggalkan loker siswi wanita.
Aku menuju lapangan basket yang terletak paling depan dekat pintu masuk sekolah kami. Disana sudah terlihat Bruno dan kawan-kawan bersiap untuk saling menyusun strategi untuk bisa memenangkan pertandingan basket hari ini. Selang beberapa menit kemudian Aurora dan teman-temannya keluar dari loker Wanita menghampiri tim basket Bruno. Semua mata penonton bersorak gembira dan tertawa melihat kostum dan riasan mereka yang terlihat norak seperti orang gak normal. Penonton yang awalnya ingin memberikan dukungan buat pertandingan basket menjadi berubah sebagai tontonan lawak yang di tunjukkan Aurora dan teman-temannya di lapangan basket. Dan seketika aku pun ikut tertawa melihat aksi mereka dan mengabadikan aksi mereka pada sebuah video yang aku rekam di hape sekaligus menayangkan mode siaran langsung pada sosial media ku. Dan tak ku sangka banyak yang menonton dan berkomentar lucu hingga tertawa dengan hasil video yang aku siarkan langsung.Banyak like juga komentar yang membuatku terpingkal-pingkal saat membaca. Hiburan juga buatku untuk hari ini membuat banyak orang tertawa." Meskipun menurut Aurora dan teman-temannya adalah penyiksaan dan pembullyan. Ah tapi masa bodo lah yang penting aku bahagia." ujar hatiku. Pertandingan basket yang awalnya di warnai kehebohan hiburan lawak dari aksi cheers leaders Aurora dan teman-temannya. Kemudian pertandingan menjadi ketegangan tersendiri buat Bruno dan kawan-kawan nya. Yang awal pertandingan kalah dengan tim lawan. Kini mendadak bisa melampaui skor lawan dengan hasil yang imbang. Dan di menit terakhir saat tenaga dan kemampuan lawan sudah mulai menurun. Bruno dan kawan-kawan mengambil kesempatan tersebut dengan mengambil skor mereka. Dan membiarkan lawan terlampau jauh skor Bruno. Dan akhirnya Bruno memenangkan pertandingan. Sorak dan serta teriak penonton memecahkan pertandingan yang sengit di antara kedua kubu. Sedangkan aku ikut terhanyut dalam euforia penonton di lapangan basket. Dan aku meninggalkan pertandingan basket menuju kantin karena cacing di perut telah berdemo aksi minta makan. Akhirnya aku penuhi keinginan cacing dalam perutku bergegas menuju kantin sekolah. Tiba-tiba ada seseorang yang merangkul pundak ku.
" Hai,cantik!" ujar Claude merangkul pundak.
" Ya Allah elu lagi!! " ujarku sambil melepaskan tangan Claude.
" Abis dari mana elu?! Gue cariin tadi. Pas tadi gue tanding juga gue lihat elu enggak ada" ucap Claude yang berjalan di sampingku.
" Gue abis nonton pertandingan basket. Oh tadi gue liat elu tanding kok. Gue paling belakang nontonnya. Jadi enggak kelihatan. Selamat ya tadi udah menang mewakili sekolah kita" ucapku memberi jabatan tangan.
" Siapa yang menang dalam pertandingan basket tadi?. Iya makasih ucapannya. Gue pikir elu gak nonton gue tanding tadi'.
" Tim sekolah kita. Emang tadi elu gak nonton?! Gue mah pasti selalu nonton pertandingan elu kok".
" Tadi gue mau nonton. Eh keburu selesai pertandingan nya. Terus elu sekarang mau kemana?! tanya Claude.
" Gue mau ke kantin. Perut gue laper".
" Oh sama dong. Gue ikut bareng elu ya".
" Iya boleh kok. Tapi gue takut dia amuk ama Nathalia lagi kalo makan bareng elu" ujarku merendah diri.
" Tenang aja. Nathalia lagi sibuk. Enggak bakalan marah kok. Kan nanti gue bilang elu Junior gue di taekwondo"
" Oh ya udah kalo begitu".
Kamipun melanjutkan perjalanan menuju kantin sekolah. Sesampainya di kantin. Aku melihat Gatot, Hanabi bersama temannya sedang makan dan mengobrol bersama. Dan aku hanya bisa menahan rasa cemburu saat melihat mereka. Namun saat hatiku terbakar cemburu ada Claude yang menemaniku. Setidaknya aku tak sendirian merasakan sakit hati.