( PESTA PERNIKAHAN)
Dan kini aku mulai terbiasa dengan kesendirianku tanpa teman maupun sahabat. Namun Gatot tetap aja bersikap sama seperti dahulu menganggap aku sahabat dekatnya. Saat aku sedang sarapan. Tiba tiba bel rumah berbunyi. Dan Bundaku langsung membukakan pintu. Dan saat di buka pintu....
" Sayang,ada Gatot nih datang!! Buruan ya sarapannya!!" teriak bundaku.
" Aduh,ngapain sih pagi-pagi dia disini!! Lah kan aku udah pesen ojek online, Bunda" ujarku yang terburu-buru makannya.
" Udah buruan makan nya!! Gak enak kan kalo Gatot lama nungguin nya!!"
" Iya aku bergegas nih" teriakku sambil berlari.
Dan ternyata benar Gatot sudah rapi sekali mau ngajak aku berangkat mengajar bersama. Tapi dia sekarang membawa motor bukan mobil lagi.
" Mobil kamu kemana?! Tumben pake motor?!" tanyaku ketus.
" Lagi di bawa bokap kerja. Mobilnya bokap lagi di service" ujar Gatot menjelaskan.
" Perasaan kita gak janjian deh buat berangkat bareng" ujarku bingung.
" Mulai hari ini kita bakalan nostalgia seperti dulu lagi. Berangkat dan pulang bareng sama aku" ujar Gatot yang memberikan helm buatku.
" Lah kok jadi kamu yang ngatur sih?! Lah kamu bukan siapa-siapa. Cuman temen ya bukan pacar" ujarku sambil menaiki motornya Gatot.
" Bodo amat!! Mau gimana pun!! Aku bakalan tiap pagi hari kesini buat jemput kamu" ujar Gatot sambil melaju motor nya dengan cepat.
Sesampainya di parkiran sekolah. Semua murid dan guru melihat kami berdua dengan rasa penasaran. Namun Gatot dan aku pura-pura cuek akan hal itu.
" Nanti kalo kamu udah selesai mengajar. Pulangnya Tunggu aku di depan gerbang sekolah aja" ujar Gatot.
" Lah kalo aku udah selesai mengajar langsung pulang sendirian aja Lah." ujarku.
" Enggak boleh begitu. Kan kita udah buat kesepakatan bersama tadi pagi di rumah kamu!!".
" Lah aku gak sepakat. Kan kamu yang bikin keputusan" ujarku sambil bersiap ke ruang kelas untuk mengajar.
Dan selama kurang lebih hampir tiga jam mengajar. Aku pun bergegas menuju ruang guru untuk beristirahat. Saat sedang beristirahat di ruang guru. Roger datang dengan membawa makanan untukku. Roger membawakan semangkok soto ayam+ nasi dan teh manis hangat.
" Miss Nana ini pesanan go foodnya" ujar Roger bercanda.
" Alhamdulillah kebetulan sekali aku pengen makan soto." ujarku tersenyum.
" Alhamdulillah kalo Miss Nana suka. Besok kalo mau nitip di bawakan makan ke ruang guru. Save nomer hape saya aja ya Miss Nana" ujar Roger sambil memberikan nomer hapenya lewat secarik kertas.
" Wah ide bagus juga tuh. Aku males antri di kantin sekolah. Eh ini aku bayar berapa?!"
" Enggak usah bayar kalo buat Miss Nana".
" Ah enggak boleh begitu dong. Ini kan kamu bayar pakai duit jajan sekolah kamu".
" Bagaimana kalo bayarnya dengan pulang bareng saya nanti?!"
" Lah jadi double dong aku bayarnya kalo di anterin pulang sama kamu".
" Pokoknya Miss Nana harus pulang sekolah bareng saya kalo mau bayar soto ayamnya".
" Okelah. Terserah kamu aja".
Rogerpun berlalu meninggalkan ruangan guru dan kembali ke ruang kelasnya. Aku pun langsung menikmati makanan yang di bawakan oleh Roger untukku. Meski sempat ragu dengan perhatian nya yang beda dari murid yang lain. Aku pun tetep berpositif thinking Agar tak ada rasa curiga kepada Roger. Gatot pun datang menghampiri mejaku.
" Pantes aja aku cariin kamu ke kantin enggak ada. Rupanya makan disini" ujar Gatot yang duduk di sampingku.
" Iya tadi nyuruh Roger buat bawakan makanan kesini. Karena lagi males antri makanan di kantin" ujarku mengeles.
" Roger?! Siapa tuh?! Seperti nya namanya enggak asing ditelinga aku?!".
" Anak murid disini yang waktu kamu maksa buat ke kantin bareng. Terus ada murid yang melepaskan tangan aku dari kamu".
" Owh bocah ingusan yang gayanya kaya orang Korea gitu ya"
" Aku mah gak perhatiin"
Lalu aku bergegas menuju ruang kelas untuk mengajar kembali. Dua jam kemudian bel pulang berbunyi. Semua murid bergegas ke rumahnya masing-masing. Dan aku pun bersiap pulang ke rumah. Sesampainya di gerbang. Tiba-tiba motor Roger menghadang langkahku.
" Mau pulang kemana Miss Nana?!" tanya Roger yang berhenti di hadapan ku.
" Mau pulang ke rumah" ujarku tersenyum.
" Ya iyalah pasti Miss bakalan pulang ke rumah. Masa pulang ke mall".
" Nah itu udah tahu jawabannya pake nanya?! Hadeh" ujarku sambil tepuk jidat.
" Ayo miss pulang bareng saya!!" tegur Roger sambil mengendarai motor ninja nya.
" Enggak usah. Aku pulang sendiri aja" ujarku menolaknya.
" Kan Miss Nana punya utang janji sama aku mau pulang bareng"
" Hmmm.. okelah" ujarku sambil bergegas naik ke motornya.
" Kalo takut naik motor ini. Peluk pinggang saya juga boleh Miss" ujar Roger bercanda.
" Ugh,itu mah kesenangan kamu!!" ujarku sambil menjitak helmnya Roger.
Dan tak sampai sepuluh menit kami pun sampai di rumahku. Cara Roger berkendara seperti ajang perlombaan di sirkuit balap membuat detak jantung berdegup kencang.
" Aduh, enggak lagi-lagi dah di boncengin kamu" ujarku sambil memberikan helm Kepada Roger.
" Yah, jangan begitu dong Miss. Kan aku pengen tiap hari nganterin Miss pulang ke rumah".
" Makasih deh. Enggak usah repot-repot. Aku bisa naik ojek online aja".
" Lain kali aku enggak akan ngebut lagi deh. Suwer kali ini percaya sama aku" ujar Roger sambil mengacungkan dua jarinya kepadaku.
" Iya aku percaya sama kamu. Terimakasih sudah kasih boncengan sampai ke rumah. Ya udah aku masuk rumah ya. Kamu hati-hati di jalan" ujarku sambil melambaikan tangan.
" Iya Miss. Sama-sama" ujar Roger melaju dengan motornya.
Saat masuk rumah. Kulihat bundaku sedang mencuci piring setelah selesai memasak untuk makan siang hari ini.
" Assalamualaikum Bunda!! Aku pulang!!" sapaku.
" Wa alaikum salam sayang. Ganti baju dulu ya baru nanti kita makan siang" ujar bundaku.
" Siap bunda" ujarku yang bergegas menuju kamar.
Aku langsung cuci wajah,gosok gigi dan berganti pakaian untuk bersiap makan siang dengan bundaku di ruang makan.
" Hari ini masak apa,bund?!" tanyaku yang sudah kelaparan.
" Masak sayur asem,tumis ikan teri kacang tanah,sambel goreng terasi,tempe dan tahu goreng serta ayam goreng" ujar bundaku sambil memberikan piring padaku.
" Aduh,liat makanan di atas meja udah bikin ngiler aja" ujarku sambil mengambil lauk makanan dan sayur.
" Iya pelan-pelan makannya. Nanti kamu tersedak" ujar bundaku tersenyum.
" Emang masakan bunda paling enak sedunia. Pantas aja ayah cinta dan sayang banget sama bunda"
" Ah kamu bisa aja. Tapi emang bener sih. Yang bikin ayah kamu jatuh cinta sama bunda karena bunda katanya pinter bikin ayah kamu bahagia lewat masakan bunda".
" Tapi emang beneran kok enak. Bunda gak berminat buat usaha wisata kuliner gitu?! Buat salurin hobi bunda. Nanti aku support deh".
" Bunda sih mau aja. Tapi nanti yang ngurusin ayah kamu siapa?!"
" Ya gampang kan ada karyawan. Yang penting bunda ajarin karyawan bunda resep masakan bunda. Jadi bunda hanya pantau usaha aja. Masih bisa urusin aku sama ayah di rumah deh".
" Wah ,ide bagus tuh. Nanti bunda coba ngomong ke ayah kamu kalo sudah pulang kerja"
Dan kami menikmati makan siang dengan obrolan ringan penuh tawa dan canda.