Kiran dan yani sesekali tertawa sambil berjalan menujuh rumah.
"Kita makan dulu,,"Ajak yani yang di anggukan kepalah oleh kiran.
Mereka berdua segera pergi ke dapur.
"Ibu dan bapak kemana yan,,,ko ga kelihatan,,?" Kata kiran sambil melihat kesetiap sudut ruangan mencari keberadaan dua orang tua itu.
"Mereka sedang pergi ke kebun,,bentar soreh baru pulang.Ayo makan,,,!!"Yani berkata sambil mempersiapkan piringnya dan juga kiran.
Yani membuka tudung saji yang sudah tersiap makanan untuknya dan Kiran.
Kiran duduk dan mengambil makanan yang hanya berupa tempe goreng,tahu dan juga sambal.Makanan yang cukup sederhana.Kiran merasah dia telah merepotkan keluarga yani.
Yani sudah menyantap makanannya dengan lahap.
"Maaf ya kia,,,hanya makan seadanya.Ibu pasti belum pergi belanja."Yani berkata sambil makan.
"Tidak apa yan,,,,aku lebih suka makanan seperti ini.Aku bukanlah seorang yang lahir dari keluarga kaya.Hidupku dari kecil sudah terbiasa dengan ke sederhanaan."Kata kiran yang juga sambil makan.
Yani tersenyum."Tapi kamu beruntung bisah menikah dengan mas Arjun."
Kiran tersenyum tipis dan mengambil gelas air minum dan meminumnya.
Yani merasa salah bicara segera memandang kiran dengan tersenyum.
"Maaf kia,,,aku ga bermaksud mengingatkanmu kepada mas Arjun."Yani merasa bersalah.
"Tidak apa-apa yan,,,"Jawab kiran sambil tersenyum.Kiran sudah selesai makan begitu juga dengan yani.
"Biar aku yang beresin mejanya."Kata kiran sambil membereskan piring bekas makan mereka berdua.Yanipun ikut membereskan.
"Oh ya,,,kita ke pasar setelah ini.Aku ingin belanja."Kata kiran yang sudah selesai mencuci piring.
Yani hanya mengangguk.Begitu selesai semuanya mereka berdua segera pergi kepasar.
Pasarnya terletak cukup jauh sehingga mereka mengendarai motor metik milik yani.
Kiran duduk di bencengin yani.Yani mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.Di atas motor kiran dan yani terus mengobrol hal-hal kecil saja.
Tak berapa lama mereka telah sampai di pasar yang masih sangat tradisional.Bahkan para penjualnya ada yang hanya duduk di pinggir jalan.Ada yang jual sayuran,rica,pisang dan lainnya.Pasar itu terlihat begitu ramai sekali.
"Kamu mau belanja apa,,,?"Tanya yani yang sudah memarkirkan motornya.
"Keperluan dapur."'Jawab kiran sambil mengangkat satu tangannya untuk menghalangi terik matahari yang begitu sangat menyengat.
"Aku kira kamu mau belanja apa,,,"
Kiran hanya tersenyum.Mereka segera berbelanja semua yang di perlukan.Bahkan kiran menyuruh yani untuk membeli bahan makanan untuk satu bulan punya dan dia yang akan membayar.
Awalnya Yani menolak karna merasa tak enak.Tapi karna kiran memaksa jadi mau tak mau yani menurut saja.
Mereka berbelanja di tokoh yang sudah lengkap dengan semua keperluan dapur sehinga tak perlu lagi repot ke sana kemari.
Begitu belanjaan mereka selesai di bungkus kiran segera membayarnya.
Yani semakin merasa tidak enak terhadap kiran saat melihat kiran membayar jumlah yang harus di bayarnya.Hampir saja jumlahnya mencapai 3 juta.
"Bagai mana caranya kita membawahnya,,,? motornya ga akan muat."Kata kiran nampak bingung.
"Tenang saja,,,,!! aku akan suruh ojek langganan keluargaku untuk membawahnya pulang.Kita titip di sini dulu biar nanti bang ajeknya yang ambil."Kata yani sambil membereskan belanjaan mereka.
"Ayo kita ke pangkalan ojek,,,!! Pak titip dulu ya,,nanti ada yang akan mengambilnya kesini."
Bapak-bapak penjual itu mengangguk sambil tersenyun.Setelahnya yani menarik tangan kiran menuju ke pangkalan ojek.
Untung saja orang yang di cari ada di pangkalan sedang tidak memuat penumpang.
"Mas joko,,, "Panggil yani dan berjalan menghampiri tukang ojek yang bernama mas joko itu.
Joko pria yang masih mudah namun karna profesinya tukang ojek kulitnya terlihat sediki gelap.
"Eh neng yani,,apa ada yang harus mas joko bawah,,?" kata joko yang memang sudah mengetahui kedatangan yani.
Yani mengangguk."Iya mas joko,,,tolong ambilkan barang-barang yani di tokoh biasa."kata yani.Sedangkan kiran hanya diam saja.
Semua tukang ojek melihat kiran dengan senyum-senyum tak jelas yang membuat kiran merasa risih.
"Siap neng,,,!!"kata mas joko kemudian melirik ke arah kiran."Siapa neng cantik satu ini,,?"Joko tersenyum ke arah kiran.
"Teman yani mas joko...Buruan sana ambil barangnya."Ucap yani yang sudah sangat kepanasan.
Joko segera menghidupkan motornya dan segera pergi.Sedangkan ojek-ojek lain sedang memperebutkan kiran yang baru mereka lihat.
"Ojek neng,,,""
"Sama abang aja neng cantik."
"Jangan mau,,, sama abang saja deh,,,!!"
Kiran sudah semakin tak nyaman.Dan Yani menatap ojek-ojek itu dengan tajam.
"Ga bisa liat cewek cantik sedikit aja udah genit.Mau aku tampol wajah kalian dengan sendalku ha,,," yani mengomeli para tukang ojek itu yang membuat semua tukang ojek itu bergidik melihat wajah yani.
Kiran hanya tertawa pelan sambil menutup mulutnya.Yani sungguh lucu menurutnya saat mengomeli para tukang ojek genit itu.
"Ayo kia kita pergi,,,"Yani segera menarik tangan kiran yang di iringi tawa orang-orang yang berada di pangkalan itu.
Mereka semua sangat mengenal yani yang memang sering memarahi mereka jika ada yang gadis itu tak sukai.
Yani terus mengomel sampai ke tempat parkir.Mereka tak menyadari kalau sedari tadi sedang di perhatikan.
Pria itu tersenyum miring sambil matanya menatap kiran.
"Aku akan kasih kamu pelajaran sekarang,,,' pria itu yang ternyata Reyhan tersenyum sinis.
Reyhan sedang nongkrong di pasar bersama teman-temannya.
Saat melihat kiran dia memiliki rencana untuk mengerjainya.Reyhan kemudian berbisik ke pada temannya yang membuat temannya segera melihat ke arah yang di maksud Reyhan.
Teman Reyhan menyeringai sambil mengangguk.Teman Reyhan itu kemudian segera menghampiri yani dan kiran dengan wajah serius.
"Yan yani,,,,,"panggil teman Reyhan dari arah belakang.
Yani menolehkan kepalanya dan tersenyum ke arah pria yang di kenalnya itu.
"Hai Farit,,,,ada apa,,,? mengapa wajahmu tegang seperti itu.?"Tanya yani.
Pria yang bernama farit itu ber pura-pura ngos-ngosan.
Kiran hanya diam sambil mendengarkan.
"Untung saja aku melihatmu.Itu,,,,itu anu Reyhan yan,,,Reyhan itu,,," Farit pura-pura berekting memasang wajah serius.
"Anu anu apaan sih Rit,,,? kenapa dengan ka Rey,," kata yani yang merasa kesal namun juga sudah terlihat ikut panik.
Kiran mengernyitkan keningnya saat mendengar nama Reyhan di sebut."Ada apa dengan pria galak itu,,?" Kiran bertanya dalam hatinya.
"Anu yan,,,,Reyhan." Kata farit sambil menarik napasnya biar lebih meyakinkan.
"Kamu dari tadi anu anu aja,,,ada apa farit,,? ngomong yang jelas.!!" kata yani lagi yang sudah merasa kesal melihat farit.
"Reyhan berantem dan dia di pukuli sampai bonyik eh maksud aku bonyok yan."Kata Farit dengan serius.Akan tetapi di dalam hati dia tertawa sambil diam-diam melirik kiran yang terlihat terkejut.
"Apa,,,? Sekarang ka Rey di mana,,,?" tanya yani yang sudah mulai panik.
"Di gudang belakang yan,,,"jawab farit.
"Ya udah kita kesana sekarang."kata yani.
Farit mengangguk.Yani segera menarik tangan kiran mengikuti farit.Mereka bertiga sedikit berlari dengan kiran mengikuti dari belakang.
Tak lama mereka bertiga sampai di gudang belakang pasar yang begitu sepi.
"Ka Reynya di mana farit,,?"Tanya yani kemudian.Wajahnya sudah sangat tegang.
"Ada di belakang,,,ayo kita ke sana,,!!
Namun Farit menghentikan langkahnya dan melihat pada kiran.
"Ada apa lagi sih Rit,,?" yani sudah sangat kesal terhadap farit.Nyawa orang dalam bahaya dia hanya santai-santai saja.
"Teman kamu di sini aja,,,Biar kita yang melihat Reyhan."Farit bicara melihat yani dan kiran bergantian.
"Ya udah,,,Kamu tunggu aku di sini dulu ya kia.Aku mau lihat ka Rey dulu."Kata yani yang tak curiga sedikitpun.
Kiran hanya mengangguk setelahnya yani dan farit pergi menuju belakang gudang.
Kiran berjalan mondar-mandir menunggui yani.Dirinya juga merasa cemas dengan keadaan Reyhan walaupun mereka sering bertengkar.
Kiran duduk di atas tempat duduk yang berada di tempat itu.
Namun tiba-tiba mulutnya di bekap seseorang dari belakang.
"Hhhmmmmm,,,,"Kiran meronta berusaha melepaskan diri.
Namun tak sengaja kiran melihat wajah orang itu.Matanya terbuka lebar sangat terkejut.
"Reyhan,,,"Batin kiran.
Reyhan segera menggendong kiran seperti pencuri.Kiran meronta sambil memukul-mukul punggung Reyhan sedangkan kakinya terus bergerak yang membuat Reyhan sangat kewalahan.
"Lepasin aku pria galak,,! kamu mau membawahku kemana.?"Dasar pria galak aneh.Lepasin aku pria gila sinting ga waras."Kiran terus merontah.
"Ni perempuan tubuhnya kecil tapi sangat berat."Reyhan mengomel dalam hati.Dia tak menghiraukan kiran yang terus berteriak.
Reyhan membawa Kiran ke dalam gedung kosong tak jauh dari gudang.Dia kemudian memasukan kiran kedalam ruangan yang begitu sangat gelap dan menguncinya dari luar.
"Itu pembalasan karna sudah berani melawanku,," kata Reyhan ke pada kiran dari balik pintu.
Reyhan tertawa sumringah.Di kunci di dalam ruangan tanpa cahaya tak akan membuatnya tiada.Itu yang di pikir Reyhan.
Ruangan itu memang sangat gelap walaupun di siang hari.Ruangan itu sengaja di buat tanpa ada celah sedikitpun.
😊😊😊😊😊
Bang Arjunnya masih istirahat dulu untuk sementara😊😊