----------------------------------------Asora------------------------------------------
Saat ini Riefa terlihat berdiri didepan ketiganya yang sedang berbaris dihadapannya. Mereka saat ini sedang bersiap untuk membangkitkan senjata suci mereka.
Riefa : Baiklah Tomoe, pertama kamu bangkitkan senjata sucimu dulu.
Tomoe : Baik, Waka-sama
Setelah itu Tomoe tiba-tiba menutup kedua matanya dan berkonsentrasi untuk membangkitkan senjata sucinya. Setelah beberapa menit dia tiba-tiba membuka matanya, kemudian dia meletakkan tangan kiri dan kanannya dipinggang sebelah kirinya dan memposisikan kedua tangannya seperti sedang memegang senjata. Kemudian dia membisikkan beberapa kata dengan sangat lembut.
Tomoe : Bangkitlah, Wahai Senjata Suciku - Lostvayne
Setelah itu di tangannya muncul sebuah katana dengan gagang berwarna biru muda dengan sarungnya juga berwarna sama yang tampak seperti langit yang tak terbatas. Setelah itu dia menarik senjatanya dan yang muncul adalah bilah pisau berwarna biru tua di bagian atasnya dan dengan bagian bawah berwarna terang yang seakan bisa memantulkan dan mencerminkan segalanya. Setelah sedikit bermain dengan senjata sucinya dia kemudian mengembalikan katana tersebut kembali ke dalam sarungnya dan berkata kepada Riefa.
Tomoe : Waka, Terima kasih atas kekuatan yang engkau berikan, berkat ini diriku bisa melanjutkan jalanku sebagai seorang samurai, ja no.
Riefa : Tentu saja, aku tidak keberatan memberikan hal seperti itu kepada pelayan imutku.
setelah berterima kasih kepada Riefa, Riefa pun membalasnya dengan senyum dan dia senang karena bentuk Senjata Suci Tomoe adalah Katana. Dia tahu Tomoe bertekad untuk menjadi seorang samurai dan menyukai tentang sejarah dari jepang dari novel dan manga yang dia baca dan kebetulan sifat tersebut juga dibawa oleh Tomoe dan yang lainnya juga. Sehingga dia berharap bahwa ketiganya mendapat senjata yang cocok untuk masing-masing. Selanjutnya dia pun menoleh untuk melihat Mio dan Berkata.
Riefa : Mio, sekarang giliranmu.
Mio : Baik Waka-sama. Tunggu saja Tomoe-san punyaku pasti lebih hebat dari milikmu dan Waka-sama akan memujiku.
Mio berkata dengan bangga sambil melihat kearah Tomoe yang hanya melihatnya sambil terkikik. Oleh karena itu Mio pun juga melakukan hal yang sama dengan yang dilakukan Tomoe dan meneriakkan nama senjata sucinya namu bedanya adalah yang mucul di tangan Mio adalah sepasang Kipas berwarna hitam legam. setelah itu dia membuka kipas hitamnya dan yang muncul adalah warna hitam legam juga namun jika melihat dengan teliti pada ujung kipas hitamnya tersebut dapat dilihat seperti ada bilah pisau yang tajam yang menempel pada ujung kipasnya. setelah itu dia menutup kipas hitamnya dan tersenyum kepada Riefa.
Setelah itu giliran Miyuki yang sama seperti keduanya dia membual diawal bahwa sebagai adiknya dia akan mendapatkan yang terbaik dan melakukan hal yang sama dengan keduanya. Senjata Sucinya berbentuk mirip dengan CAD yang dia miliki dalam Novel dan Animenya saat masih bersekolah yang bentuknya seperti Smartphone berwarna biru muda namun warnanya lebih muda dari katana milik Tomoe dan ada ukiran dan pola Salju di Senjata Sucinya.
Setelah menyelesaikan kebangkitan senjata suci dari ketiganya dia pun menyuruh mereka untuk membiasakan diri dengan kekuatan dan senjata mereka sambil menyuruh mereka untuk tinggal di kuil di tengah danau miliknya. Tidak lupa pula dia juga mengijinkan mereka untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan disana karena dia tahu Tomoe penyuka drama sejarah sedangkan Mio dengan Anime. Adapun untuk Miyuki dia tahu bahwa yang ada dipikirannya hanya Onii-sama jadi dia sedikit sulit untuk mengendalikannya.
Setelah selesai memberi tahu mereka dan memerintah mereka untuk berlatih dia akan meninggalkan Asora dan kembali ke dunia ATG namun Miyuki menolah dia dan hanya bisa melepaskannya setelah dia menjanjikan untuk mengajak kencan dia diwaktu berikutnya.
Setelah keluar dari Asora hal yang dia lakukan sama dengan yang ada dalam novelnya bersama dengan Xiao Lingxi namun yang berbeda adalah setelah Xiao Lingxi tertidur dia membawanya untuk kembali ke kamarnya dan setelah itu dia kembali ke halaman miliknya namun dia tidak memasukinya melainkan dia duduk bersila di batu yang berada di tengah kolam yang ada di halamannya.
Kemudian dia menyatukan kedua tangannya dan meletakkannya didepan perutnya.
Saat ini dia sedang belajar Senjutsu dengan manual yang baru dia beli dari systemnya yang sekarang Poin Sistemnya tinggal 95.000. Dia tidak membeli Sage Mode tapi membeli manualnya bukan karena dia kekurangan Poin System tapi karena selain belajar energi alam dia juga ingin membiasakan dirinya dengan energi mendalam dan kultivasinya saat ini. Walaupun fondasinya sudah solid karena berkat Tubuh Khususnya dia tidak ingin bermalas-malasan dan melatih energinya agar dia lebih terbiasa dalam menggunakannya.
Riefa pun begitu fokus belajar senjutsu sehingga dia melakukannya semalaman dan dia sendiri pun tidak sadar bahwa Qingyue menyaksikannya dari balik jendela kamarnya. Saat ini perasaan Qingyue sangat campur aduk karena dia tidak tahu apa yang dirasakannya saat ini. Disatu sisi dia membenci dengan pernikahan ini tapi setelah dia menikah dengannya dia memiliki perasaan bahwa dia ingin selalu berada di sisinya. Tapi dia tidak tahu perasaan itu jadi dia hanya bisa memendamnya saja.
Lagi SIbuk gan ini ane usahaan update, doain kesibukkan ane cepet selesai ya guys