webnovel

Perfect D'angelo Bride

Warning cerita 21 + harap bijak dalam membaca "Aku menikahi mu bukan hanya untuk melepaskan keluarga ku dari kutukan tapi aku menikahi mu karna aku mencintai mu, bagi ku hanya kamu istri ku  dan ibu dari anak-anak ku karna bagi ku tidak ada satupun wanita di dunia ini yang pantas menggantikan posisi mu," "Belum cukup kah, aku menunjukkan cinta ku melalui tindakan ku, aku bukan pria yang suka mengumbar kata-kata cinta tanpa bukti nyata" Sean D'angelo (25 tahun) seorang pengusaha sukses yang memiliki sifat dingin, licik, dan kejam. Hanya saja tak ada satu orang pun tau kalau Sean menderita sebuah kutukan yang terus menerus membuatnya menderita. Agustaf D'Lucifer (26 tahun) seorang pengusaha sukses yang menjadi rival Sean D'angelo dalam merebut cinta sang gadis takdir Sarah Frederica (21 tahun) adalah seorang gadis  takdir yang di beri anugrah untuk mematahkan kutukan yang menimpa salah satu dari 2 keluarga terpandang, hanya 1 keluarga yang mampu menaklukan hati sang gadis takdir. Bagaimana kisah  perebutan cinta sang gadis takdir, akankah  Sean dan agustaf mampu membuat sarah jatuh cinta pada mereka ataukah pada akhirnya mereka gagal menaklukkan hati gadis takdir, Bagaimana perjuangan Sean dan agustaf dalam merebut cinta sang gadis takdir ?  Penasaran kisah selanjutnya! Yuk, simak kisah cinta perfect D'Angelo Bride disini!

Vvy_Ccya31 · 现实
分數不夠
316 Chs

Gelagat aneh

"Ma ... kenapa pakai baju warna putih? Kan, semalam kita sepakat pakai baju warna hitam!"

"Maaf ya, Lin! Papa bilang ingin pakai baju putih. Jadi, Mama mengikuti keinginan Papa," ujar wanita kesayanganku itu sedikit lesu.

Dahiku berkerut melihat gelagat aneh mama. Beliau terlihat tidak bersemangat hari ini. Padahal rencana liburan ini adalah saat yang kami sekeluarga tunggu-tunggu, tiap Minggu.

"Oh! Ya, udah Alin ganti baju juga deh," ucapku langsung berbalik, beranjak dari kamar mama.

"Eh, gak usah, kamu sama Alisha pakai baju hitam aja. Gak usah ikuti Mama sama Papa," tegasnya kemudian meninggalkanku yang terpaku disana.

'Mama kok keliatan aneh?' aku membatin.

"Alina ...!" Suara papa membuyarkan lamunan. Aku bergegas menghampiri beliau di depan.

"Iya, Pa! Kenapa?"

"Loh, kalian belum siap? Cepetan! Ini waktunya udah mepet loh," desak papa dengan wajah ditekuk. Kedua netranya melirik jam yang melingkar di pergelangan tangan, lalu memutar bola mata, malas.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者