( PERAWAN CINTA)
Aku dan ibuku hanya bisa menahan tangis dalam hati kami. Mencoba berkata jujur kepada mas Thamus. Namun bibir kami kelu seolah tak bisa lagi berkata saat berhadapan dengan mas Thamus. Yang ada hanyalah rasa haru bercampur bahagia yang kini aku dan ibuku rasakan.
" Kok kalian pada nangis sih?! Memangnya ada apa ya?!" ujar mas Thamus menatap kami penasaran.
" Enggak apa-apa kok mas Thamus. Aku tadi habis ngurus bawang merah jadi matanya merah" ujarku berbohong.
" Owh begitu. Kamu cuci mata dulu sana biar gak perih matanya" ujar mas Thamus perhatian.
Aku langsung bergegas menuju kamar mandi. Dan membasuh wajahku dengan pembersih wajah. Terasa segar dan fresh kembali wajahku usai menangis bersama ibuku. Tiba-tiba mas Valir menelpon aku saat aku lagi di kamar mandi. Wah gawat nih kalo video call saat di toilet.
" Halo sayang!! Lagi apa?!" ujar mas Valir yang sedang ngopi barengan temennya di rumah sakit.
" Aku habis buang air besar mas. " Ujarku tersipu malu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者