webnovel

PERASAAN YANG MEMBARA

21+ FREY : “Awasi Zulian dan jangan pukul dia.” Permintaan kakakku terdengar cukup mudah. Yaitu untuk mengawasi sahabatnya di kampus dan menjaga tanganku untuk diriku sendiri. Dan ini tentunya sangat mudah. Bahkan jika Zulian adalah seorang kutu buku. Aku selalu berpikir ini sangat lucu, aku tidak punya waktu untuk berpikir dengan diriku sendiri. Hanya ada satu tongkat yang harus aku fokuskan tahun ini, dan itu adalah tongkat hoki ku. Tujuanku setelah lulus adalah untuk mendapatkan kontrak kerja. Hal terakhir yang aku butuhkan adalah pengalihkan perhatian dari semuanya. Di dalam atau di luar. Hanya saja, mematuhi aturan lebih sulit dari yang aku pikirkan. **** ZULIAN: Semua orang membuatku bingung. Dan tidak lebih lagi seseorang yang bernama Frey Geraldi. Aku hampir tidak berbicara sepatah katapun dengannya sepanjang waktuku mengenalnya, tetapi kali ini, Aku menginjakkan kaki di kampus, dan dia tidak akan mungkin akan goyah. Aku tidak pernah bisa mengantisipasi langkah selanjutnya. Dan setiap kali kita bersama, langkahku selanjutnya adalah sebuah misteri. Aku ingin menyerah padanya, tapi itu mungkin aku harus berterus terang tentang sesuatu yang belum pernah aku pedulikan sebelumnya.

Richard_Raff28 · LGBT+
分數不夠
273 Chs

TOMMY - DUNN

-TOMMY-

Aku menelan ludah, mulutku tiba-tiba kering seperti tulang, dan menahan tatapannya adalah sebuah tantangan. Ada semacam kesadaran yang berputar-putar di antara kami—kesadaran barunya tentang Aku, dan kesadaran Aku akan kesadarannya, dan kesadarannya akan kesadaran Aku akan kesadarannya, yang sejujurnya merupakan titik ketika Aku pikir dia akan melihat. pergi ... tapi dia tidak. Sebaliknya, dia berlipat ganda.

"Aku merindukanmu minggu ini, Tommy Wright," katanya lembut. "Dan aku membuatmu marah padaku, dan aku memberimu ruang yang dibutuhkan, tapi… aku merindukanmu. Kamu seperti bagian lain dari diri Aku. Tanpamu seperti berjalan-jalan dengan hanya separuh tubuhku."

Aku berjuang keras melawan tarikan tatapan itu dan memaksa diriku untuk memutar mataku. "Kamu tidak bisa berjalan dengan hanya setengah tubuhmu."

"Tepat." Pipi Dunn berkedut, lebih seperti tersentak daripada tersenyum. "Ini benar-benar minggu yang sial."

Aku menghela napas, dan Bernadette memekik simpati.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者