Sepulang kuliah, Aris segera berangkat menjemput Jihan. Ia lebih suka menunggu daripada Jihan yang menunggunya. Aris memakai mobil hitam seperti biasanya, dia tidak ingin memamerkan hartanya dengan memakai mobil yang mahal. Dia ingin tetap terlihat sederhana. Ia hanya ingin mengubah penampilannya saja.
Setelah setengah jam menunggu, dari kejauhan Jihan sudah terlihat sedang berjalan bersama kedua sahabatnya. Ia keluar dari mobil dan melambaikan tangan pada Jihan. Setelah gadis itu sampai di pintu gerbang. Kedua sahabat Jihan hanya menatap kagum.
Penampilan Aris yang berubah membuat kedua sahabatnya tidak mengenali Aris. Apalagi, hari ini pria itu memakai kacamata hitam. Aris jadi terlihat semakin berbeda.
"Jihan, itu Aris kan?" tanya Zahra.
"Sepertinya iya," jawab Jihan, ragu. Ia takut salah mengenali orang. Saat Aris menyebrang dan mendekati mereka, lalu membuka kaca mata. Barulah mereka yakin bahwa dia adalah Aris.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者