webnovel

TERLAMBAT

Malam yang cerah angin bertiup kencang menerbangkan rambut panjang gadis itu air mata terus mengalir membasahi wajahnya. sesak di dada tak mampu tertahan lagi.

"Sean... sekarang aku tinggal seorang diri bahkan setelah kepergian kakek kamu lebih kejam. apa kamu ingin aku mundur?? Baiklah aku akan ikuti keinginan mu. dan semoga kau menemukan kebahagiaanmu"bathinku

"geanha masuk ke dalam.. besok kita harus terbang ke new york pagi sekali. dan ini adalah film terakhir kamu.. aku paham sama semua kondisi kamu. aku berharap kita masih bisa berteman" ucap sallom sambil mengelus lembut pundakku.

kamipun masuk ke dalam rumah sallom. penerbangan yang panjang dan cukup membuat lelah. saat ini aku sudah tiba di new york untuk melakukan syuting film terakhir setelah itu aku akan pergi tanpa diketahui siapapun dan kemanapun aku pergi.

"geanha ayo sarapan.. " teriak sallom

"Oke sallom.. eemmm Sallom apa kamu bisa buatkan aku salad" ucapku

"oke oke aku buatkan kamu salad" ucap sallom sambil meninggalkanku menuju ke dapur.

"sudah beberapa hari ini badan beneran ngga nyaman banget... semoga bisa sehat sampai selesai syuting"bathinku

Syuting hari ini berjalan dengan lancar walaupun cuaca cukup terik.. setelah selesai aku meminta izin kepada sallom untuk ke rumah sakit karena kondisi semakin tidak nyaman.

Aku pun duduk di depan meja dokter setelah selesai pemeriksaan.

"jadi hasilnya bagaimana dok?" tanyaku ragu

Dokter itupun tampak menyunggingkan senyum sebelum berbicara.

"nona anda sangat beruntung sekali.. hasilnya positif anda hamil 2 bulan dan..." ucap dokter terhenti

"dan apa dok??" tanyaku penasaran

"Dan anda hamil anak kembar. untuk jenis kelamin belum bisa di pastikan" ucap dokter

"baiklah.. terimakasih dok" ucapku sambil membungkuk

"sama sama nona.. hati hati di jalan" ucap dokter penuh semangat.

"huhh..... dokter itu lebih semangat setelah periksa aku.. tapi sekarang kondisi aku hamil??? sementara aku sendiri sekarang. aku harus kuat. pasti bisa" tekadku sudah bulat aku akan meninggalkan semuanya dan memulai hidup baru dengan kedua anakku nanti.

●●●●●

Kota T rumah sean.

sean baru sempat membuka berkas yang di titipkan oleh geanha kepada pengurus rumah.. saat menatap itu sean terkejut.

"apa apaan?? surat perjanjian perceraian?? dan dia udah tanda tangan?? aku gak akan tanda tangan sebelum dia kembali dan kasih penjelasan kepadaku" bathin sean

"sean sayang" ucap wenny manja saat masuk kedalam ruang belajar sean.

"ada apa?" ucap sean ketus

"kamu lagi ada masalah apa sih??" ucap wenny semakin manja

"wenny hentikan sikap menjijikan ini.. aku muak" teriak sean membuat wenny terkejut

"ahhh.. perjanjian perceraian.. baguslah sebentar lagi kita bisa menikah" ucap wenny tersenyum puas

"KITA GAK AKAN PERNAH MENIKAH" teriak sean emosi.

"tapi kamu bilang setelah kamu cerai kamu akan menikah dengan aku" ucap wenny mulai emosi.

"kamu pikir aku bodoh?? kamu selama satu tahun ini memberiku obat ilegal. kamu ingin membuatku menjadi bodoh dan patuh padamu" maki sean sambil menggenggam wajah wenny

"sean kamu bicara apa?? aku gak ngerti" ucap wenny sambil menahan sakit.

"kamu gak perlu jelasin apapun ke aku.. sekarang polisi udah nunggu kamu di lantai bawah" ucap sean sambil menarik wenny keluar.

"bugghh" suara tubuh wenny yang di lemparkan sean setiba mereka di lantai bawah.

"bawa wanita sialan ini.. dia adalah penyebab kecelakaanku setahun yang lalu" ucap sean.

"terimakasih atas kerjasama nya tuan sean" ucap kepala polisi

"sama sama.. dan sekalian hukum yang berat karena dia membeli barang ilegal" ucap sean

"kami akan tindak dengan adil. baiklah kami permisi dan selamat malam" ucap kepala polisi dan langsung pergi sambil membawa wenny.

"rrrinnggggg... riinggg" suara telpon berbunyi. sean pun langsung menggenggam handphone nya.

"ya ada apa leo??" tanya sean sambil menekan emosi nya

"3 hari yang lalu geanha ada jadwal syuting di new york dan kemungkinan akan selesai selama 2 minggu" ucap leo memberi informasi.

"terimakasih leo.. tapi aku belum bisa menemui dia. aku masih merasa bodoh dan tidak pantas untuk dia" ucap sean sambil menutup telpon kembali.

"geanha... maafkan aku telah membuat kamu tersiksa selama pernikahan kita ini.. aku tidak akan memaafkan diriku sendiri" bathin sean dan mulai meneteskan air mata.