webnovel

Demon Queen Doesn't Understand Love

Semuanya langsung diam bersama tubuh yang sedikit gemetar dengan pemandangan yang hancur.

"Aku beberapa saat yang lalu sudah tidak lagi mengawasi kalian, entah gagal atau tidak, aku kurang peduli untuk saat ini, karena ada sesuatu yang ingin aku lakukan dengan mengumpulkan kalian disini.

"Jika boleh bertanya, apakah alasannya??"

"Siapa yang menyuruhmu menyela pembicaraanku? Aku belum selesai bicara."

"Maaf."

"Sekarang lihat!"

Marie menjentikkan jarinya dan memproyeksikan sebuah seperti sebuah gambaran yang nyata, dimana itu adalah keadaan sekarang yang terjadi di dunia bawah.

View langsung berpindah pada satu sosok tepat di sebuah rumah dengan lelaki berseragam sekolah di temani oleh dua pelayan nya.

Itu adalah Aiden, sisanya adalah dua pelayan yang semua Iblis Scarlet sudah pasti mengenal mereka dari tanda di leher mereka, itu adalah pelayan setia raya iblis.

Kemudian layar terus memperhatikan Aiden yang membuka seragam sekolahnya di kamar dan mengganti dengan baju biasa. Dia benar-benar mulai bersenang-senang lagi di kamarnya bersama dua pelayan yang melayaninya ketika mereka harus membawakan makanan apapun yang selalu tersedia di rumah.

Sebelumnya ketika almamater sekolah dan seragam putih di lepaskan, semua tercenggang melihat sesuatu di lehernya. Bahkan Valerie pun tidak menyangka tanda itu.

Dalam beberapa saat, proyeksi di tutup dan Marie ingin melanjutkan keinginannya dengan tujuan mengumpulkan mereka semua disini.

"Ratuku, dia?? yang itu tanda untuk apa??"

Valerie bertanya. Sementara semuanya tetap melihat dan menantikan suatu jawaban.

"Tanda baru yang kuberi padanya, dia adalah manusia yang kupanggil masuk ke sini, bukan berarti aku memang memanggilnya, tapi sepertinya aku berharap penglihatan masa depanku yang kabur dapat memenuhi ekspektasi sampai sejauh itu."

"Aiden Leonore, dia adalah calon raja iblis selanjutnya, aku bukan mengatur takdir, aku hanya melihat sedikit ke masa depan dan mencoba membantu diriku sendiri menempuh takdirku."

"Ratu iblis...

Ratu iblis..."

Marie kemudian melihat ke arah Valerie yang memanggil-manggil namanya dengan cepat.

"Jika itu adalah calon raja iblis, apakah kita akan memiliki raja suatu saat nanti? kurasa itu membuat kita semua lengkap."

"Tentu saja."

"Lalu ... apakah kalian akan menikah? Dan emm..."

"Tutup mulutmu!!"

Valerie: >///<

Ekspresi Marie di dalam hatinya...

( ˘ ³˘)

Oh tidak ... Oh tidak...

Valerie berkata benar sesuai keinginanku, aku harus mewujudkan itu.

"Baiklah!!! Valerie! Tebakan yang bagus, kamu memang bisa mengerti diriku. Lalu sekarang adalah pembagian tugas untuk kalian semua sebagai sepuluh Iblis Merah ku, kalian semua harusnya adalah iblis-iblis tingkat tinggi yang sudah merusakan banyak dunia. Enam orang akan kembali melanjutkan tugas kalian, Buat seluruh dunia ketakutan dan mengenal dunia iblis"

"Buat seluruh dunia tahu untuk tidak menyerang dunia iblis, aku tahu ada banyak ancaman dari luar dunia kita, maka dari itu, selama belum seluruh dunia tahu tentang dunia iblis, jangan pernah kembali dengan kata "Aku gagal" mengerti??"

"Mengerti!!"

"Baiklah, aku akan memilih kalian sekarang, enam dari kalian...

Virditas, Albus, Nikki, Egidio, Beatrix dan Prima"

"Kalian akan melanjutkan invasi dan tidak berpisah, tetaplah bersama dalam setiap dunia. Jika perlu, kalian tidak membunuh mereka, cukup membuat orang lain takut, itu sudah cukup. Sisanya; Verda, Elysie, Isabel, kalian tetap disini lakukan perintah ku dan tetap buat calon raja kalian terlindungi, jangan sampai kalian terlihat mencolok."

"Emm, kenapa aku tidak pergi ke luar bersama yang lain lagi???"

Tanya Isabel.

"Aku menurunkan posisimu ke....

....

Emm, yahh Iblis scarlet tingkat ke sepuluh, kamu akan tetap bertugas disini dan tidak boleh keluar."

"Ahhh, aku gagal lagi, sial! Aku akan membunuh kedua orang itu di lain waktu."

"Dua orang siapa??"

"Para penyihir dari dunia manusia itu."

"Hum, cepat pergi! Tidak penting! Aku sudah selesai, jangan pernah kembali dalam kekalahan kalian, atau aku akan melenyapkan kalian."

Keenam iblis yang terpilih mulai berjalan ke arah yang sama, masuk ke dalam celah hitam gelap menuju ke dimensi lain. Iblis-iblis tingkat inilah yang bisa membuka jalan ke banyak dunia-dunia yang ada, menembus ke dunia yang belum mereka ketahui. Karena kekuatan mereka yang benar-benar kuat dan sulit ditandingi.

Melawan sepuluh Iblis Scarlet dengan pertandingan satu lawan satu adalah hal bodoh, kamu akan mati sia-sia bagaikan mainan yang menghibur mereka.

Mereka semua meninggalkan tempat ini, yang tersisa hanyalah Marie dan Valerie.

"Emmm ... aku?? Bagaimana denganku?"

"Kamu tetap bersamaku, berikan aku sebuah ide."

"Haah?? Ide apa?"

"Ide bagaimana cara agar Aiden mau menerimaku sebagai pacarnya, ini adalah tahap pertama sebelum aku memilikinya sepenuhnya! aku harus...aku harus memilikinya."

"Sebegitu nya???"

"Ya."

"Lalu aku harus mulai dari mana??"

"Kamu bisa terus berada mengawasi ku dalam akting sampai kamu menemukan saran yang baik untukku."

"Aha! Ratu iblis! Aku punya sebuah saran."

"Apa itu???"

Kemudian dia mendekatkan dirinya pada Marie seperti ingin membisikkan sesuatu. Lalu Marie menolaknya untuk menjauh.

"Apa yang kamu lakukan??"

"Memberitahu rencanaku."

"Haruskah kamu berbisik begitu???"

"Oh yah! Maaf, aku lupa bahwa hanya ada kita berdua disini."

Tingkah konyol selalu terjadi antara Ratu dan bawahan kesayangannya, lagipula Valerie terkadang sangat jenius dan kadang memasuki keadaan bodoh secara tiba-tiba jika hanya ada mereka berdua saja. Membuat mereka berdua bertingkah konyol dan memalukan.

"Baiklah, ini ... seragam sekolah??"

Sambil berjalan memutari marie menarik-narik bagian almamater hitam itu, menyentuh dasinya kemudian...

BOING...

BOING...

BOING!

Bagaikan uap air panas yang mendidih di dalam teko nya, seperti itulah perasaan Marie saat ini, kemudian dia langsung mencapai titik kesal nya lagi dan memukul Valerie.

PLAKK!!

"Kurang ajar!! Berani-beraninya kamu menyentuhku seperti itu, ini sudah kedua kalinya, ketiga kalinya kamu melakukan ini, maka aku akan membunuh mu sampai kamu tidak bisa merasakan nikmatnya hidup dan tertawa lagi."

"Ahh! Menakutkannya! Aku sangat takut!! Huuu...."

"Kamu mengejek??"

"Habisnya, dada itu selalu lebih besar dari punyaku."

"Hufhhtt!!! Jadi?? Dimana rencanamu??"

"Baiklah, karena anda menyamar sebagai murid sekolah, aku bisa berpura-pura mengubah sedikit penampilanku menjadi guru baru di akademi itu... bagaimana?"

"Ah...ha...haha...haHAHAHAHAHAHA!!!!"

"Bagus!! Bagus!! Ide yang bagus, itu cukup untuk membuatku mendekati Aiden lebih dekat lagi! Aku tidak boleh di tolak lagi!!"

"Tunggu ... ratu? Kamu ... di tolak??"

"Ya!"

Jawab nya singkat dengan nada kesal.

"Sepertinya kamu melakukan kesalahan, biarkan aku mendengar kesalahan itu, Valerie terpercaya ini akan membantumu memperbaiki dan menyelesaikannya."

"Tentu saja aku memaksanya, termasuk mengancamnya."

"Humm, itu sebenarnya tidak benar! dan tidak baik! kamu benar-benar payah dalam cinta sepertinya."

"Apa?? Aku hanya langsung mengatakan keinginanku dengan jujur! aku tidak suka menunggu lama dan lebih lama lagi."

"Jika kalian baru berkenalan, maka biarkan waktu yang membuat kalian dekat satu sama lain, seiring waktu berjalan mungkin dia akan memahami perasaanmu."

"Tidak! dia sudah memahaminya, aku yang tidak memahami dirinya, entah apa yang dia inginkan, bahkan aku sudah mencuci otak nya agar dia mau mencintaiku, tapi kenapa?? itu tidak bekerja padanya!"

Berkata dengan nada yang pelan, tapi wajahnya marah dan kesal. Jalan terbaik mungkin mengikuti saran dan rencana Valerie, teruslah berakting dengan sempurna.

"Pertama-tama kita harus menuju ke dunia utama, lalu aku akan menyamar menjadi guru mulai hari ini."

Keduanya berpindah ke dunia iblis utama paling bawah dalam sekejap, keduanya berkeliling di dalam gedung sekolah yang sudah kosong itu, tidak ada siapa-siapa lagi.

Sepanjang koridor dengan barisan jendela yang di masuki cahaya jingga langit senja.

Hari sudah malam, yang Valerie inginkan hanyalah melihat beberapa bagian gedung-gedung ini, dan hanya menggunakan indera nya untuk melihat langsung menembus ke seluruh objek. Dia akan langsung ingat semua tempat yang ada di sekolah ini, murid yang menyimpan sampahnya di bawah laci mejanya, atau semua buku-buku para guru yang tertinggal di atas meja mereka.

Alasan dan cara ini benar-benar mudah baginya, seorang Iblis Scarlet nomor satu, tapi walau begitu, semua kemampuannya masih masuk ke dalam kemampuan yang bisa di lakukan Marie, ratu tentu saja akan jauh melampaui bawahannya. Dia hanya perlu memerintah saja tanpa perlu bertindak.

Tiba-tiba di perempatan itu, ada satu orang yang tersisa di sekolah, itu adalah petugas kebersihan akademi, dia baru saja akan kembali ke rumahnya setelah membersihkan seluruh bagian sekolah. petugas kebersihan tidak hanya satu orang saja, ada lebih dari delapan, namun dia adalah yang terakhir bergegas pulang.

"Siapa kalian? Murid? Apa yang di lakukan murid jam begini? Kamu seharusnya sudah berada di rumah."

Valerie: "Lupakan aku!"

SING!

Dalam sekejap, petugas kebersihan itu langsung berjalan melewati mereka tanpa menghiraukan mereka sedikit pun, ingatannya di hilangkan, dan membuat petugas itu tidak dapat melihat keberadaan mereka lagi. Petugas tidak akan ingat tentang gadis berambut putih dan poni serta salah satu murid disini yang menggunakan almamater merah hitam, dengan rambut merah scarlet, atau mungkin lebih mirip dengan warna merah crimson.

"Ratu, kalau begitu kita akan bertemu lagi disini besok, Hummm ... ketika kita sudah bersama, aku akan melakukan akting bagaikan seorang guru yang memiliki urusan dengan muridnya. Bagaimana?"

"Setelah itu?"

"Setelah itu, aku akan memanipulasi semua orang, membuat data diriku ada sebagai salah satu guru di akademi ini, seolah-olah diriku sudah ada sejak lama dan terdaftar disini, kemudian, merubah urutan jadwal-jadwal siswa, aku sudah melihat seorang guru bernama Kana, mungkin aku bisa menggesernya dari status wali kelas sebagai guru bidang studi, dan aku akan menggantikan diriku sebagai status itu."

Dari penjelasan Valerie, seperti itulah dia akan memanipulasi seluruh keramaian akademi tanpa mereka sadari, membuat semua berubah hanya dalam petikan jari. Tidak akan ada yang merasa sakit kepala, tidak akan ada yang hilang ingatan, namun, informasi-informasi tentang guru bernama Valerie akan tiba.

Dan informasi yang baru tiba itu akan di anggap sebagai biasa saja, hasil manipulasi membuat mereka semua melihat bahwa gadis muda bernama Valerie yang statusnya sebagai guru seolah-olah adalah guru yang sudah ada sejak awal. Manipulasi ini memang agak ribet dan harus di lakukan dengan kompleks, menyeluruh ke semua orang, tanpa ada satupun yang tidak terkena.