Kemudian, setelah ketiganya sudah benar-benar dipulihkan Ren, bahkan ada yang bajunya compang-camping di bagian lengan, mereka dikumpulkan menjadi satu dan mulai dikupas tuntas menggunakan lidah beracun Ren.
Zen hanya cukup memberikan kalimat, "Kalian harus bersyukur karena yang kalian lawan adalah Ren, si sakti dalam pengobatan, atau kalian mungkin tidak akan sebaik ini nasibnya."
Ren melirik Zen dan berdecak ringan saja tanpa terlihat marah.
"Iya, Bang, maaf … maafkan kami … kami kapok …." Salah satu bocah tadi mengusap air mata yang tersisa sambil mengelap ingus dengan lengan bajunya.
"Motor kalian sepertinya tidak rusak, bisa kalian pakai untuk pulang. Tapi saranku, jangan bonceng 3 begitu, nanti kalau ada apa-apa di jalan, tak ada Ren yang menolong, loh!" Zen menasehati sekaligus memberikan sedikit ancaman meski terdengar lucu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者