Ruben yang kemudian mengambil alih dengan tindakan saat tau berdebat hanya makin memperkeruh suasana. Keluar dari mobil, masuk ke bagian bangku belakang dan memeluk adiknya dengan sangat erat. Kecupan di dahi, sementara ucapan lembut kembali di bisikkan, malah turut membuat Arka tersirap dengan perhatian tulus yang pria itu tampilkan kali ini.
Ruben yang cabul dan brengsek, tanpa di sangka akan semudah itu menakhlukkan emosi dengan cara yang begitu lembut.
Sementara Nino di sisi lain. Pria yang mempunyai paket sempurna. Yang tak segan merangkai kata-kata terkasar saat emosi sudah membakarnya.
Lagi-lagi, Arka seperti di hadapkan dengan dua sisi berbeda dari dua sosok yang tak banyak orang tau.
Entahlah, ia sendiri tak bisa memutuskan dengan takaran poin untuk masing-masing dari mereka. Baik Nino atau pun Ruben punya sisi istimewa, dan Arka yang hanya bisa di antaranya, meski pilihannya tetap untuk satu orang sejak awal.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者